Free each other .....
"Nyol."
"Em?"
Dio akhirnya membuka suara setelah hampir sepuluh menit keduanya bungkam. Chanyeol tidak memulai karena ingin memberi waktu, tau kalau temannya ini sedang mencoba untuk tidak gugup.
"Gue minta maaf."
"Untuk?"
"Gue....
"Di, lepasin aja. Apapun itu." Chanyeol tersenyum lembut, memberi tatapan hangat pada teman yang telah bersamanya untuk waktu yang lama.
Dio tersenyum getir. Melepas cinta ternyata sesulit ini. Dia kira Chanyeol dan Baekhyun tidak akan sampai sejauh ini jika ingat bagaimana awal-awal Baekhyun melakukan pendekatan. Dari segi sikap dan sifat, Baekhyun sejujurnya bukan tipe Chanyeol sekali, sialnya Dio salah prediksi.
"Gue gak pernah anggap lo sebagai temen, gue minta maaf."
"Gue tau."
Secepat kilat Dio menegakan kepala, menatap Chanyeol yang masih tersenyum.
"Gak usah kaget gitu. Gue juga minta maaf sama lo, gue udah tau dari lama tapi gak pernah sekalipun gue bales perasaan lo Di. Lo tau gue sayang sama lo sebagai temen, gak bisa lebih dari itu. Gue minta maaf."
"Gue paham."
"Tetep jadi temen gue ya? Kita udah bareng-bareng lama banget. Aneh rasanya saat lo tiba-tiba ilang. Gak perlu kuliah di luar negeri cuma demi menghindari gue Di."
Dio mengangguk patuh, air matanya pun jatuh.
"Jangan nangis."
Chanyeol mengusap air mata itu pelan. Ia sudah tau ini akan terjadi dan Chanyeol kini di hinggapi perasaan bersalah. Dirinya pernah mencoba untuk membuka hati, ia buktikan dengan tidak menerima siapapun dalam hidupnya sebelum Baekhyun datang tapi kemudian sadar bahwa sebuah hubungan tidak bisa berpondasikan oleh rasa kasihan, sampai ia di pertemukan dengan cinta yang sesungguhnya dan yakin jika rasa itu memang tidak pernah ada untuk Dio.
"Gue pengen lo bahagia."
"Gue udah bahagia, tinggal lo. Lepasin perasaan itu dan buka hati buat orang lain ya?"
"Gue gak tau bisa apa nggak." Sahut Dio, masih dengan air mata yang memang tidak pernah berhenti sejak tadi.
"Bukan gak bisa Di, tapi belum. Waktu yang bakal jawab semuanya. Lo gak perlu paksa hati lo untuk berhenti cepet-cepet, your heart will know when the time is right."
"Lo harus bahagia. Gue gak lepasin lo buat di sakitin siapapun."
"Gue kan udah bahagia. Lo gak perlu khawatir lagi, oke?"
Dio mengangguk lagi, kali ini di barengi senyum meski air matanya masih setiap turun.
"Sini."
Chanyeol merentangkan tangan, meraih sahabat lamanya kedalam pelukan. Sesak sekali rasanya saat melihat seseorang menangis karenanya tapi ia bisa apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak Bentang
FanfictionBxB 🔞 CHANBAEK LOKAL Uwu phobia harap minggir! Gara-gara mengantar paket ke sebuah rumah mewah di kawasan Jakarta Selatan, Chanyeol menyadari kalau jatuh cinta ternyata hanya butuh dua detik, plus dia yang bujangan baik-baik di suguhi pemandangan...