J A R A K 18

1.6K 270 46
                                    


"Baekhyun."

Suara lembut dan keibuan itu menyapa pendengaran setiap orang yang masih setia menunggu kabar Jayden. Matanya nanar, raut wajahnya sendu, jelas menggambarkan bahwa sesuatu terjadi dan itu bukan hal baik.

Jayden mungkin sedang tidak baik-baik saja.

"Mama." Baekhyun bangkit, segera berdiri dan menghampiri mantan ibu mertua yang selalu memperlakukannya dengan baik.

"Jayden, anak mama. Baekhyun, mama harus gimana?"

"Mama tenang dulu. Duduk dulu."

Baekhyun dengan tulus membalas pelukan wanita setengah baya itu dengan lembut, matanya tertuju pada papa Jung yang terlihat sama kuyunya. Chanyeol memilih diam, tau betul kalau ini bukan ranahnya.

"Mama tenang dulu. Saya dengerin mama cerita."

"Tolong Jayden. Mama takut kehilangan dia."

"Jayden kenapa?"

Mama Jung mendadak diam. Bingung harus memulai dari mana sebab ia sama terpukulnya. Wendy memberi Chanyeol isyarat untuk ikut pergi, keluarga ini mungkin butuh privasi. Beruntungnya Chanyeol cepat tanggap dan mengerti dengan isyarat yang di beri teman baik kekasihnya itu.

Kini yang tersisa hanya Johnny, pria tinggi blasteran itu memilih tetap tinggal karena merasa berhak tau tentang keadaan sepupunya.

"Jayden... Dia ... Anak mama putus asa....

Mama Jung mulai bercerita tentang bagaimana keadaan putra semata wayangnya paska bercerai. Pria dengan wajah malaikat itu ternyata memendam pedihnya sendiri, menyimpan lukanya rapat-rapat sementara orang lain sibuk menilainya buruk.

Mama Jung mengatakan bahwa mungkin saja perselingkuhan antara Jayden dan asistennya tidak pernah terjadi. Putranya sengaja membuat dirinya seolah bersalah agar Baekhyun mau melepaskannya. Dulu sekali, Jayden pernah bercerita kalau untuk pertama kalinya ia jatuh cinta. Pertama kalinya ia merasakan debaran menyenangkan dan itu hanya pada Baekhyun seorang. Ia tahu betul jika putranya bukanlah tipe pria pengkhianat, awal tau jika alasan rumah tangga Jayden berakhir karena orang ketiga, mama Jung benar-benar tidak percaya.

Lalu keterangan dokter hari ini membenarkan segala keyakinannya. Putranya adalah laki-laki baik, takdir hanya terlalu kejam dan Jayden terlalu naif.



"Dua bulan setelah kalian menikah, Jayden memeriksakan dirinya ke dokter, Jayden mandul nak." Ucap mama Jung dengan suara terbata-bata serta air mata yang kian deras mengalir.

Baekhyun?

Pikirannya mendadak kosong. Inikah alasan di balik sikap aneh Jayden belakangan ini. Terlebih saat keduanya masih bersama, Jayden mendadak berubah menjadi pria dingin, bukan dirinya sekali. Parahnya, Baekhyun malah bersikap sama dan membalas perlakuan suaminya dengan tak kalah dinginnya.

"Setelah itu, Jayden juga di vonis mengidap kanker darah. Baru stadium satu, tapi karena dia tidak begitu peduli, stadium nya naik ke 2. Nak, mama harus bagaimana? Kenapa anak mama harus bernasib kayak gini? Apa salah dia?"

"Ma....

"Dan puncaknya kemarin, mama gak tau apa yang bikin dia berfikir untuk bunuh diri. Mama takut, sangat takut saat melihat dia terkapar di kamar mandi. Jayden anak mama satu-satunya."

"Ma...

Bingung kini datang menyergap, Baekhyun tiba-tiba diliputi perasaan bersalah yang teramat sangat. Sikap kasarnya akhir-akhir ini kembali berputar, kenapa Jayden memilih jalan ini ketimbang jujur dan memintanya untuk tetap tinggal?

Jarak Bentang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang