13

3.6K 674 62
                                    

Suka
Vote + comment + follow
Happy reading!!










Bel istirahat berbunyi semenjak sepuluh menit yang lalu. Anna, Sunghoon dan Junho sedang berjalan menuju rooftop. Sebelumnya, mereka habis dari kantin, membeli banyak cemilan dan minuman. Sunghoon yang bayar omong-omong.

"Aku ingin memelihara beruang kutub," celetuk Junho.

Anna membulatkan matanya. "Apa?! Impresif. Apa kau tidak takut jika mereka akan menerkam mu. Astaga, Cha Junho! Kenapa kau menggemaskan!"

Gadis itu meremat kantung plastik jajanan yang ia pegang, melampiaskan rasa gemasnya terhadap Junho. Sedari tadi, keduanya terus bercengkrama ringan. Anna menanyai banyak hal pada Junho.

Iya, Junho resmi menjadi teman mereka. Ah, mungkin? Entah Sunghoon sudah menerima Junho atau belum, karena laki-laki itu terus saja diam.

Oh lihatlah! Si penguin itu malah berjalan sendirian di depan. Anna mengendikan bahu, menghiraukan Sunghoon. Gadis itu benar-benar menikmati waktunya bersama Junho.

Junho menggemaskan sih. Anak itu random sekali. Anna makin penasaran dengan Junho. Makanya ia ingin lebih dekat dengan teman barunya itu. Hhh sampai-sampai Sunghoon dilupakan sejenak.

"Sunghoon!" Anna berteriak. Tapi laki-laki itu sudah hilang dibalik pintu rooftop.

Anna dan Junho saling melempar pandang. Mereka pun menyusul Sunghoon masuk ke dalam.

Gadis itu membuka pintu rooftop. Matanya seketika membelalak kala melihat pemandangan didepannya.

Sunghoon, dia duduk di atas tepi tembok pembatas. Anna berdecak. Sedang apa sih dia? Cari mati? Heol.

"Yak! Park Sunghoon! Apa kau ingin mati?!"

Sunghoon menoleh. Dengan langkah kaki berderap, Anna menghampiri Sunghoon. Menarik lengannya agar turun.

"Apa? Aku tidak akan mati dengan cara seperti itu." sanggahnya.

Anna terperangah tidak percaya, dia memijit pelipisnya sejenak. Sementara Sunghoon hanya diam dengan wajah datarnya.

"Setidaknya kita harus berhati-hati, Park Sunghoon!" peringat Anna.

Anna mengembuskan napas. Dia menyandarkan punggung pada pembatas tembok. Kedua lengannya ia lipat di dada. Atensinya beralih fokus pada Junho. Laki-laki bermarga Cha itu duduk di kursi yang ada disana.

Ia membuka kotak bekalnya, mulai memakannya dengan tenang. Anna menyunggingkan senyum.

Apa selama ini Junho selalu makan sendirian? Anna jadi tidak tega. Seharusnya dari dulu dia mengajak Junho berteman. Anak itu lugu dan polos.

"Kenapa kau tersenyum, huh?" Sunghoon bertanya dengan sinis.

Gadis itu mengerjap, ia menoleh pada Sunghoon.

"Bukankah Junho menggemaskan?" celetuknya.

Sunghoon berdecak sebal. Ia memasukkan kedua lengannya pada saku celana.

"Aku belum merestuinya masuk ke lingkar pertemanan kita. Jadi, jangan bahagia dulu!" ucapnya menatap Junho dengan tatapan datar.

Dengusan kesal keluar dari mulut Anna. "Apa maksudmu?! Kenapa kau seperti itu, Park Sunghoon!" gerutunya.

Sunghoon tersenyum kecut. Dia menoleh pada teman perempuannya. Sorot matanya menunjukkan kemarahan.

"Dia menjadi orang ketiga dalam pertemanan kita. Sepertinya kau lebih senang dengan Junho. Kau tau? Aku merasa seperti orang ketiga! Aku merasa tidak dianggap. Dan aku benci pertemanan bertiga," tuturnya sedikit membentak.

babysitter ; sunoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang