18

3.2K 707 82
                                    

Ada orang?
Kasih feedback sebanyak-banyaknya untuk mendukung cerita! ^^























Anna memeluk lututnya di pojokan. Wajahnya ia tumpu di lipatan lengan. Ruangan ini gelap dan bau. Untung saja ada jendela kecil di sebelah kanan, jadi Anna masih bisa melihat meskipun minim.

Balapan itu benar-benar terjadi. Anna tidak mengetahui apa yang terjadi di luar sana. Dia di kurung di ruangan menyeramkan ini. Sejujurnya Anna takut sih, beberapa kali ia merasakan bulu kuduknya berdiri.

Ternyata memang benar. Sunoo dan antek-anteknya melakukan balapan dengan Jay. Jelas Anna tahu siapa Jay. Tapi laki-laki itu bersikap seolah dia tidak mengenal Anna. Ah, atau Jay tidak mengingatnya? Tidak heran sih, mereka hanya bertemu satu atau dua kali. Meskipun mereka satu sekolah, Anna jarang bertemu dengan Jay. Terlebih, Anna jarang berinteraksi dengan orang-orang.

Anna menghela napas. Dia jadi ingat Sunghoon. Omong-omong, Sunghoon sama sekali tidak menganggapnya sedari tadi. Anna ingin meminta pertolongan pada Sunghoon tapi agak ragu.

Alhasil ia diseret ke ruangan ini, di kurung dan dijadikan taruhan.

Pintu ruangan yang sudah berkarat itu terbuka. Anna menoleh, mendapati sosok laki-laki berambut agak hijau tengah melontarkan senyum remeh padanya.

Laki-laki itu menutup pintu. Derap langkah kaki menggema di ruangan dingin ini. Anna menatap laki-laki itu dengan tajam.

"Hey! Jangan menatapku seperti itu!" tegur si laki-laki seraya terkekeh.

Panggil saja Win. Dia teman se-geng Jay. Pemuda itu duduk di sebelah Anna. Gadis itu menggeser posisi duduknya, agak menjauh dari Win.

Win menoleh pada Anna. Laki-laki itu menahan kedutan di bibirnya. Win menyadari bahwa Anna ketakutan. Hhh padahal Win hanya ingin menemaninya.

"Jangan takut, Noona. Aku tidak akan macam-macam!" ungkapnya sambil tersenyum.

Anna mendelik. Dia pun akhirnya diam. Win menyandarkan punggungnya pada tembok, wajahnya dia angkat untuk menatap langit-langit ruangan yang gelap.

"Jay akan memenangkan balapan ini, jadi Noona tenang saja." Win memberi tahu.

Anna menatap Win dengan tatapan dingin. Gadis itu melipat kedua tangannya di dada.

"Tenang? Justru aku akan menjadi makanan kalian, sialan!" bentak Anna.

Win merengut. Ternyata gadis yang satu tahun lebih tua darinya itu galak juga. Pantas saja Sunghoon mewanti-wanti dirinya agar menjaga perkataannya.

"Noona tenanglah. Geng kami bukanlah geng yang brengsek. Justru kami akan menyelamatkan Noona."

Anna mengerutkan dahi. Ia semakin bingung dengan perkataan bocah ini. Win mendekat, ia sempat melirik ke arah pintu sekilas. Hanya memastikan bahwa tidak akan ada orang kemari.

"Ini benar-benar mendadak sekali, Noona_"

"Jangan bertele-tele, cepat jelaskan dengan ben— mmpp"

Win membekap mulut Anna. Pasalnya gadis itu berisik. Laki-laki itu berdesis, mengisyaratkan Anna untuk diam. Anna menepis tangan Win dengan kasar. Win hanya bisa mengelus dada.

"Noona tau kan bahwa Sunghoon bergabung dengan geng Doyoung? Sebenarnya itu hanya pura-pura."

Anna terkejut dalam diam. Dia memasang telinganya untuk mendengarkan. Agaknya gadis itu mulai tertarik dengan topik yang dibahas Win.

"Sebenarnya masalah antara kami cukup rumit. Tapi yang paling penting sekarang adalah Jay memenangkan balapan dan Noona akan bebas dari rumah Sunoo."

Anna diam. Bebas dari rumah Sunoo? Bagaimana caranya dan kenapa tiba-tiba?

babysitter ; sunoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang