Suka
Vote + comment + follow
Happy reading!!Seokjin berjalan mondar-mandir di ruang tengah. Dia melirik arloji di tangannya. Jam menunjukkan hampir pukul setengah sebelas malam. Kemana anak-anak itu pergi?
Ceklek
Seokjin menoleh ke arah pintu, ia tersenyum lega kala melihat Sunoo dan Anna baik-baik saja. Sunoo masuk ke dalam rumah diikuti Anna dibelakangnya.
"Kalian ini dari mana saja?" tanya Seokjin khawatir.
Sunoo tersenyum. Dia melirik Anna. Gadis itu hanya diam sambil menatap ke lantai.
"Kami habis jalan-jalan!" jawabnya riang.
Seokjin tergelak. Dia mengacak surai Sunoo gemas. Laki-laki itu tersenyum sambil memejamkan mata.
Seokjin tidak akan marah jika Sunoo pergi jalan-jalan di malam hari. Kini dia tidak perlu khawatir lagi jika anaknya keluar. Iya, ada Anna.
Kalau dulu Seokjin tidak pernah mengizinkan anaknya itu main malam-malam. Haha. Padahal tanpa sepengetahuan Seokjin, Sunoo suka keluar malam dari dulu.
Anna memutar bola matanya malas. Ingin sekali ia mengungkapkan semuanya dan melihat Sunoo tumbang. Tapi dia mengingat ancaman yang Sunoo katakan. Anna tidak ingin jika Sunghoon terlibat dalam masalahnya.
Bukannya Anna takut pada Sunoo, jaga-jaga saja takutnya bocah itu nekat melakukan sesuatu pada Sunghoon.
"Kalau begitu, sana masuk ke kamar dan tidur," suruh Seokjin.
Sunoo mengangguk berlebihan. Dia berjalan menuju lantai atas.
Seokjin beralih menatap Anna kemudian tersenyum. Pria itu mengusak surai panjang yang acak-acakan itu.
"Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu."
Anna menautkan kedua alisnya. Dia menatap Seokjin dengan tatapan penuh tanya.
"Sana istirahat."
Anna memperhatikan punggung Seokjin yang kian menjauh. Gadis itu mengembuskan napas. Ia menaiki tangga dengan lesu. Untuk saat ini dia hanya ingin tidur dan menenangkan pikirannya.
•••
Hari ini hari Minggu. Anna masih terlelap dalam selimut tebal hangatnya. Biarlah. Ia ingin libur dan leha-leha hari ini. Ya mungkin?
Tiba-tiba pintu kamar dibuka dengan keras. Gadis itu membuka mata, ia mendengus kesal lantas membalikkan tubuhnya untuk melihat si pelaku.
Sudah ia duga. Si rubah itu pelakunya. Laki-laki itu menutup pintu kamar dengan kasar. Dia menatap tajam pada Anna. Gadis itu berdecak. Dia menarik selimut sampai kepala.
Dengan langkah kaki berderap, Sunoo menghampiri Anna. Menarik selimut itu.
Anna berdecak sebal. Dia mendudukkan tubuhnya.
Anna memajukan bibirnya kesal. Dia menendang-nendang selimut. "Apa? Ini hari Minggu kenapa kau mengganggu ku?" ketusnya.
Sunoo mendecih, dia berkacak pinggang.
"Libur?" cibirnya. "Tidak ada kata libur untukmu."
Anna membulatkan matanya. Dia melipat kedua tangannya di dada. Yang benar saja! Hey! Anna juga manusia. Dia hanya ingin menghabiskan weekend nya sendiri.
"Bedebah!" umpat Anna pelan.
Sunoo mendelik. Meskipun umpatan itu pelan, Sunoo dapat mendengarnya. Laki-laki itu melirik nakas, ia menyambar bolpoin yang ada disana kemudian melemparkannya pada Anna, tepat di kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
babysitter ; sunoo ✓
FanfictionAku hanya menjalankan pekerjaan ku sebagai seorang babysitter. Tapi, anak yang aku asuh bukan sosok bayi kecil menggemaskan, melainkan bayi besar yang manja dan sedikit nakal. Well, aku cukup menyukai pekerjaan ini- atau mungkin manyukai orangnya. J...