19

3.4K 700 85
                                    

Suka
Vote + comment + follow
Happy reading

















Sunghoon meringis pelan kala seorang suster membersihkan luka-luka di wajahnya. Suster itu mengernyit ngeri. Tidak membutuhkan waktu lama, suster itu pun selesai dengan tugasnya dan pergi keluar. Sebelumnya Sunghoon juga sudah mengucapkan terimakasih.

Laki-laki itu mengembuskan napas. Dia bangkit dari duduknya kemudian keluar dari sana. Sunghoon menghentikan langkahnya saat melihat Anna memasuki ruangan UGD. Tak lama setelahnya seorang pria keluar dari sana.

Rasa penasaran Sunghoon membawanya untuk mengintip dari jendela kecil yang menempel pada pintu. Air muka Sunghoon berubah menjadi datar saat melihat Anna menatap Sunoo dengan tatapan khawatir dan cemas.

Sunghoon mendecih pelan lantas pergi dari sana.

Bagaimanapun caranya, Sunghoon akan membawa Anna keluar dari rumah Sunoo.



•••



Keadaan ruang kelas masih sepi saat Anna masuk kesana. Anna berjalan menuju bangkunya lantas mendudukkan dirinya disana. Beberapa kali helaan napas ia lakukan, guna mengusir sesuatu hal yang semenjak tadi malam terus mengganggunya.

Anna tahu seharusnya ia tidak memiliki perasaan ini, tapi sungguh! Anna khawatir pada Sunoo.

Gadis itu menopang dagu dengan satu tangannya, menatap ke depan sana dengan tatapan kosong.

Lagi, Anna menghela napas. Wajahnya pucat, lingkar hitam di bawah matanya pun tercetak jelas, kentara sekali ia kekurangan tidur. Hhh tidur di sofa rumah sakit bukan hal yang menyenangkan omong-omong.

Gadis itu mengalihkan atensinya kala ekor matanya menangkap sosok seseorang memasuki kelas. Raut wajahnya mendadak panik ketika melihat sahabatnya berdiri disana dengan wajah babak belur.

Sunghoon berdeham lantas menghampiri Anna di bangkunya, kemudian duduk di kursi sebelah Anna yang kosong.

"Sunghoon, apa yang terjadi?" tanya Anna hati-hati.

Sunghoon menatap Anna dengan tatapan yang sulit diartikan. Dahi Anna mengerut tipis, dia memiringkan sedikit kepalanya.

"Sunghoon?"

"Kau sudah tau kenapa masih bertanya," ujarnya sarkas.

Anna mengerjapkan matanya beberapa kali. Gadis itu mengembuskan napas pelan lantas menggumamkan kata maaf.

"Kenapa kau tidak menceritakan tentang 'itu'?" tanya Sunghoon. Kini nada bicaranya kembali datar dan dingin seperti biasa.

Anna jelas mengerti 'itu' yang dimaksud oleh Sunghoon. Ia membuang muka ke samping, tepatnya keluar jendela.

"Aku tidak punya pilihan lain," jawab Anna seadanya.

"Aku akan membawamu keluar dari sana. Soal pekerjaan, biar aku yang cari,"

"Kenapa?" Anna menoleh cepat. Bertanya dengan nada tidak suka.

Sunghoon menghela napas, dia melipat kedua tangannya di dada. Menatap Anna sepenuhnya. Sunghoon sudah ketahuan bahwa dirinya berkhianat terhadap geng Sunoo, jadi dia agak khawatir pada Anna. Takutnya Sunoo menyakiti Anna alih-alih dirinya.

"Apa yang terjadi kemarin malam belum membuatmu kapok?"

"Tidak ada urusannya denganmu," sela Anna acuh tak acuh. Ia kembali membuang pandang keluar jendela, wajahnya tertekuk kesal.

babysitter ; sunoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang