Bestie! Update!🤡
Diriku sangat berharap para siders segera tobat🤡
Happy reading bestie 🤡Hari ini adalah hari pertama ujian. Anna sudah sigap bangun lebih pagi. Jam sudah menunjukkan pukul enam. Ia sudah memakai seragam, dirinya hendak pergi ke dapur untuk membuat sarapan.
Baru saja keluar dari kamar, bel unitnya berbunyi. Anna mengernyit heran. Siapa yang datang di waktu pagi begini.
Anna berlari kecil ketika suara bel kembali di tekan. Gadis itu membuka pintu, sedikit terkejut melihat Sunghoon berdiri disana dengan satu kantung plastik entah apa isinya.
"Pagi!" kata Anna sambil tersenyum lebar.
Sunghoon mau tidak mau ikut tersenyum kecil. Anna menarik lengan Sunghoon untuk masuk ke dalam. Si laki-laki duduk di sofa, memperhatikan koper dan beberapa buku yang berantakan di lantai.
Anna menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia duduk di samping Sunghoon.
"Aku belum sempat beres-beres. Jadi abaikan saja," ujarnya lantas menyengir kaku.
Sunghoon geleng-geleng kepala. "Biar aku bantu bereskan." Ujarnya menawarkan diri.
Anna menggeleng cepat. Ia sudah banyak merepotkan dan entah bagaimana dirinya harus membalas semua yang Sunghoon berikan.
"Tidak perlu. Aku berhutang banyak padamu," tolak Anna pelan.
Sunghoon tersenyum kecil. Tangannya dia bawa untuk mengusap surai panjang Anna. Gadis itu tertegun. Jantungnya berdetak tak karuan.
"Aku melakukan semua ini hanya karena ingin, bukan peduli padamu."
Anna mencebikkan bibirnya kesal. Seketika raut wajahnya berubah jadi masam. Ia menepis kasar tangan Sunghoon. Si laki-laki tergelak dengan kelakarnya sendiri.
"Oke, maafkan aku," ucap Sunghoon.
Anna mencibir, enggan menoleh pada teman laki-lakinya itu. Sunghoon berdecak pelan. Dia berdiri lantas menarik tangan Anna untuk melakukan hal yang sama.
Sunghoon mengambil ikatan rambut yang dijadikan gelang di tangan Anna. Dia mendekat, mengumpulkan surai panjang Anna dalam satu kepalan tangan. Anna mematung. Matanya terus menatap Sunghoon. Jantungnya berdetak kencang. Aroma parfum Sunghoon menyeruak indra penciuman.
Si laki-laki menyelesaikan tugasnya dengan rapi. Dirinya puas dengan hasilnya. Sunghoon memang terbiasa mengikat rambut adiknya.
"Sunghoon," panggil Anna.
"Hm? Ya?" Sunghoon menjauhkan tubuhnya. Menatap Anna penuh tanya.
Gadis itu memegang dadanya. "Kau membuatku jantungan!" Ia berkata dengan dramatis.
Sunghoon mendecih pelan. Dia menoyor kening si gadis, membuat si empunya mencebikkan bibir kesal.
"Ayo makan."
Tidak perlu menunggu persetujuan dari si gadis, Sunghoon sudah menarik tangan Anna menuju dapur.
Sandwich dan susu almond menjadi sarapan pagi mereka. Sunghoon membawanya sendiri dari rumah karena dia pikir Anna belum sempat untuk sekedar membeli kebutuhan.
Keduanya selesai sarapan dalam waktu lima menit. Anna mengambil tasnya lantas berjalan menyusul Sunghoon yang sudah berada di depan pintu.
Baru saja Anna ingin membuka pintu bel unitnya berbunyi. Keduanya mengerutkan kening heran. Anna lantas membuka pintu tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
babysitter ; sunoo ✓
FanfictionAku hanya menjalankan pekerjaan ku sebagai seorang babysitter. Tapi, anak yang aku asuh bukan sosok bayi kecil menggemaskan, melainkan bayi besar yang manja dan sedikit nakal. Well, aku cukup menyukai pekerjaan ini- atau mungkin manyukai orangnya. J...