25

3.1K 662 42
                                    


Dalam kurun waktu seminggu ini banyak sekali hal tak terduga terjadi. Dimulai dari Seokjin yang bercerita bahwa dirinya dan Cassandra memiliki hubungan saat masa sekolah dulu. Anna kaget bukan main.

Dunia memang sempit.

Semua seperti sudah direncanakan. Memang sudah direncanakan? Takdir? Kebetulan? Entahlah.

Tapi yang paling berkesan dan menyenangkan adalah perubahan sikap Sunoo padanya. Si laki-laki semakin manja dan merengek tidak jelas pada Anna. Sedikit menyebalkan sebenarnya. Sunoo tidak segan-segan menunjukkan aksinya di depan Seokjin bahkan Jeno yang sering berkunjung.

Bukan apa-apa tapi Anna malu.

"Pokoknya aku ingin memanggil mu Noona!"

"Tidak! Tidak! Aku masih kecil dan aku tidak setua itu!"

Sunoo mendecih sarkas. "Terserah padamu! Aku tetap akan memanggil mu Noona."

Meskipun begitu, perdebatan diantara keduanya masih sering terjadi dan Seokjin adalah saksi mata yang setia. Rasanya telinga Seokjin akan mengalami ketulian jika terus-menerus mendengar teriakan mereka. Uh jangan sampai!

"Sudah sudah." Seokjin menghampiri, melerai mereka berdua. "Ingin es krim?" Dia melirik Sunoo dan Anna bergantian.

Sunoo tersenyum sumringah, wajah ketusnya hilang seketika. Selalu semangat jika mendengar nama makanan itu. Sementara itu Anna meringis pelan. Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Sepertinya aku tidak bisa. Aku ada janji," ungkapnya canggung. Merasa tidak enak hati karena menolak ajakan Seokjin.

Si pria manggut-manggut kemudian tersenyum kecil. Sunoo menatap si gadis dengan tatapan tak suka.

"Kemana kau pergi?" tanya Sunoo sinis.

Anna mengendikan bahu kemudian berbalik badan dan menaiki tangga menuju lantai atas.

_______________

Anna bergegas keluar dari dalam bus yang agak menyesakkan itu. Dirinya menghirup udara dengan rakus. Setelah berhasil menetralkan napas, ia kembali melanjutkan perjalanan ke tempat yang Sunghoon pinta.

Ah iya, ia akan bertemu dengan Sunghoon.

Dirinya mengerutkan kening heran saat melihat bangunan apartemen di depannya.

Kenapa Sunghoon menyuruhnya kemari?

Memilih untuk tidak ambil pusing, Anna masuk ke dalam apartemen tersebut. Unit kamar dengan nomor 301 menjadi tujuannya.

Dengan ragu tangannya memencet bel unit yang dimaksud oleh Sunghoon. Tak membutuhkan waktu yang lama untuk orang yang ada di dalam membuka pintu.

Sunghoon nampak tersenyum tipis saat melihat Anna. Si gadis menanggapi dengan senyum kaku. Rasanya aneh sekali saat mereka jarang bicara dan berinteraksi selama beberapa hari ke belakang.

Isi unit apartemen bersih rapi dan tidak banyak barang. Anna menghentakkan tubuhnya pada sofa, Sunghoon sudah sigap membawa satu gelas bobba dingin untuk Anna.

"Kenapa kau menyuruhku kemari?" Anna bertanya setelah menyeruput bobba nya.

Sunghoon menghela napas pelan. Dia menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa.

Si laki-laki menoleh pada Anna yang berada di sampingnya. Si gadis masih menatap Sunghoon dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Apa rencana mu setelah sekolah berakhir?" tanya Sunghoon.

Anna mengerjap beberapa kali, kemudian ia tersenyum lebar.

"Tentu saja kuliah!" jawabnya sumringah.

Sunghoon bergumam seraya manggut-manggut. Ujian akhir tahun akan dilaksanakan besok. Mereka akan segera lulus. Dan berpisah?

babysitter ; sunoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang