11

787 127 5
                                    

Setelah istirahat beberapa hari, kini keadaan Yuri sudah berangsur membaik. Suhu badannya stabil, kepalanya tidak lagi pusing dan kini bisa beraktifitas seperti biasa. Dan tentu saja semuanya berkat perawatan intens seorang Choi Ye Na.

" Kak, gue udaa boleh makan yang aneh'aneh kan? ", katanya pada gadis yang kini tengah duduk mengeringkan rambut.

Yaaap! Yena masih berada dirumah Yuri. Meski keadaan gadis itu sudah berangsur membaik, tapi ia belum juga pulang. Tentu saja itu bukan keinginannya. Atas hasutan Hyunjin, Eunbi berhasil memintanya tinggal sampai nanti Ga Eun kembali ke Seoul.

" Aneh'aneh? Kek beling silet gitu'gitu maksud lo? "

" Yaa kali. Di kata gue mau debus? "

" Lah terus? "

" Maksudnya makan yang pedes'pedes, goreng'goreng gitu. ", jelas Yuri.

" Boleh, tapi ga banyak. Lo mau? "

" Mau! Tapi udaa nitip Hiichan tadi. Hehehe. ", sautnya sembari terkekeh.

" Kalo udaa nitip ngapain nanya lagi hah? ", sewot Yena.

" Kan sekalian katanya mereka mau jenguk. ", ungkap Yuri.

" Ok. Kalo nanti mereka udaa dateng, gue balik yaaa. Mau ngerjain tugas dulu. "

" Dari pertama lo rawat gue sampe ini hari perasaan kerjanya nugas mulu kak. "

" Yaa karena ngerawat lo, makanya jadi nugas mulu. Kan gue jadi ikutan ga sekolah. ", dumel Yena.

" Yaa maap. ", cicit Yuri pelan.

Yena meletakkan hair dryer itu ketempatnya. Menyisir rambut nya sebentar lalu menghampiri Yuri.

" Gue yakin temen lo kesini nanti selain bawa makanan, mereka juga pasti bawain lo tugas kok. ", ujarnya sembari memamerkan senyum menyebalkan.

Melihat wajah Yuri yang cemberut membuat Yena tersenyum geli. Ia berjongkok di depan gadis itu dan menggenggam tangannya lembut.

" Makanya lo cepet sembuh. Emang ga bosen apa dirumah mulu? "

" Lah emang kalo sembuh mo kemana juga? Palingan ge sekolah - rumah - sekolah - rumah. "

" Kalo sembuh, nanti kita pergi. "

" Kemana? "

" Kemana aja yang lo mau. "

" SERIUS? ", tanya Yuri bersemangat.

" Iya. "

" Janji ya? "

" Hmm. "

" Segel dulu! ", kata Yuri mengacungkan kelingkingnya.

Yena pun menautkan kelingking mereka, menempelkan jempol lalu berjabat tangan guna menyegel janji yang ada.

" Yeay! ", seru Yuri.

Dan tak berapa lama, terdengar bunyi bell dari bawah. " Keknya temen'temen lo deh. Gue aja yang buka sekalian balik. ", katanya.

" Tapi nanti kesini lagi kan? "

" Nggak. "

" Kok gitu? "

" Gue kangen kasur gue. Lo aja yang sebelah. "

Yuri mengangguk, " Ngokay. "

-----

Apa yang di katakan Yena sebelumnya memang benar. Selain membawa makanan, Hiichan - Nako dan Minjoo juga membawa tugas yang cukup membuat kepala Yuri sakit lagi.

" Bener'bener dah sekolah. Orang sakit bukannya di support istirahat, malah di kasii materi buat stress. ", keluhnya.

" Ah tugas segini mah gampang kali Yur. Apalagi lo tetanggan sama Yena, pasti lebih gampang. "

Yuri berdecih kala mendengar penuturan Nako. Yena? Ngebantu dia bikin tugas? Yang bener aja.

Jawabin soal remed si tutor aja dia sama sekalin gamau bantuin, apalagi tugas harian sekolah?

" Oiya, lo udaa tau soal Gyuri? ", ucap Hiichan mencoba mengubah topik.

" Gyuri? Emang kenapa? ", tanya Yuri.

" Dia hampir mati gara'gara lo. ", tukas Nako.

" Hah? Gimana'gimana? ", ujar Yuri syok. Perasaan dia sudah tidak masuk sekolah 3 hari, tapi bagaimana bisa ia hampir menjadi penyebab kematian seseorang?

" Jadi, waktu lo ga masuk hari pertama, nyokap lo nelpon kita karena lo gabisa di hubungin. Nah sii Nako tercetus ide minta bantuan Yena buat ngecek keadaan lo. Secara lo pada tetanggaan kan. ", Minjoo mulai menjelaskan.

" Mungkin abis itu mak lo langsung telpon wali Yena and long short story, Gyuri yang kebetulan mau ke koperasi, diminta bantu sama pak Seung Gi buat manggilin dia di kelas. "

" Karena gebetan sii bodoh ini ada di kelas Yena, dia antusias dong. Main lari bae grabak grubuk trus neriakin nama Yena yang kebetulan lagi bikin something, kenceng banget. Ampe yang dikerjain dia tuh berantakan. "

" Hubungannya sama gue? ", potong Yuri karena penasaran.

" Bentar, belom kelar. ", ujar Minjoo.

" Dikit lagi masuk inti cerita. ", timpal Nako.

" Oke'oke. ", kata Yuri mengerti.

" Gue kira cerita Yena yang mendadak kasar kalo di ganggu itu, sekedar rumor doang. Tapi, apa yang di alamin Gyuri kemaren bikin gue percaya. ", Minjoo lanjut cerita.

" Dan gara'gara tindakan Gyuri kemaren, Yena tuh ngelempar stabillo kenceng pake banget! Untungnya kena pintu. Kalo kena kepalanya, gue rasa fix banget Gyuri bakal masuk rumah sakit sih. ", tukas Hiichan.

" Kan stabillo doang. Minimal benjol lah, gasampe RS kali. ", cibir Yuri.

" Pintu bekas kena lempar dari Yena ampe cekung ke dalem bund. Kalo pintu kelas dari kayu tebel aja bisa cekung, apa kabar kepala? ", tandas Nako.

" Demi apa lo? ", kata Yuri tak percaya.

" Nih gue kasii liat foto kiriman Chaewon. ", ujar Minjoo mencari foto di ponselnya.

Yuri melihat foto yang Minjoo sodorkan dan sontak terperangah. Bagaimana sebuah stabillo dengan bobot kurang dari 250 gr bisa membuat cekungan sedalam itu?

" Keknya gue kudu mikir 2x deh kalo mau ganggu Yena. ", gumamnya tanpa sadar.

" Lo masih mau suka sama dia? "

" Eh? ", kata Yuri kagok.

" Kita udaa denger confess lo di atap waktu itu. ", timpal Minjoo.

" HAH? KOK BISA? "

" Yaa lo pikir aja bego! Lo ngatain dia berandal trus pergi gitu aja. Karena khawatir lo ribut sama dia, jadi kita ngikutin. ", saut Nako.

" Ada gitu gue manggil dia berandal? "

" Sii anjir, lupa dia. ", cibir Hiichan.

" Kata Chaewon, kalo lo ngerasa gamungkin kuat apalagi mampu ng'handle sifat Yena yang kek gitu, mending lo mundur. ", ujar Minjoo lagi.

" Mereka yang udaa kenal Yena lama aja ada kalanya ga sanggup buat hadepin dia. Apa kabar lo yang baru tau dia kurang dari setaun ini? "

Yuri nampak tertunduk mencoba memikirinkan apa yang di ucapkan Minjoo barusan.

-----

My World - 나의세상
MenolakBubar • 2021

To Be Continue...

YenYul | My World (나의세상) • GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang