[ END - TAMAT ]
⚠️WARNING : GxG Content⚠️
Homophobic? 나가 너 새끼야!
-
Tentang Jo Yu Ri yang menaruh rasa lebih pada kakak kelasnya, Choi Ye Na.
-
🥉#yenyul : 27/03/21
🥈#yenyul : 01/04/21
5️⃣ #izone : 15/05/21
🥇#choiyena : 27/10/21
" Hah? Lo ngomong apa? ", saut Eunbi sambil sedikit berteriak.
Yena pun berjalan mendekat ke area tengah dan mengulang pertanyaannya, " Soal foto kemaren, udaa kelar belom? "
" Ooh, ituu. ", katanya.
" Untuk foto sii as we expect itu 100% edit. Nah untuk pelaku pengedit dan nyebarnya ini yang belom ketemu. Kenalan police cyber gue masii belom kelar identifikasi. ", sambungnya.
" Ah, tau gitu kemaren gue kasii ke Kkura aja lebii cepet. ", saut Yena.
" Yaaa sama aja bego! Mau jago kek mana pun, Kkura juga gabakal bisa kasii cepet. Lo kira dia di Jepang nganggur doang? "
" Oiya lupa. Hehe. "
" Hehe. ", cibir Eunbi setengah meledek. " Lagian lo mau di pake apa sii? Kenapa buru'buru banget? "
" Mo gue kasii pelajaran! ", saut Yena penuh amarah.
Eunbi yang sedari tadi membantu Yena mengemas barang'barang pun mendadak berhenti. Ia bangkit lalu menghampiri gadis itu sambil memperingati, " Lo gausaa aneh'aneh yaaa. Barbar lo cukup di SMA aja. Gausaa ke kampus'kampus. "
" Kalo ada lo kenapa gue harus turun tangan? "
" Lo yakin mau serahin orangnya ke gue? Lo tau kan gue bakal nindak dia kek mana? ", tanya Eunbi memastikan.
" Pake jalur hukum yang baik dan benar kan? ", tebak Yena. " Tau kok gue. Paling nanti cuma request ntar bonyokin banget atau cacatin dikit aja gitu sebelum di kasii ke polisi. "
" Ringan bat tu mulut. ", ujarnya sambil bersiap mengayunkan pukulan. Namun Yena terselamatkan saat melihat wajah Yuri di layar interkom rumahnya.
Ia segera berlari ke arah pintu dan menyambut gadisnya. " Hai, sayang. "
" Sayang? ", katanya aneh. " Lo kesambet kak? "
" Dih, di panggil sayang kok gamau. "
" Bukan gamau, cuma aneh aja gitu lo ujug'ujug manggil gue sayang. Kan biasa gue yang gelayutan. "
" Yaudaa sii sekali'kali. ", ujar Yena.
" Btw, selamat datang apartment Yena yang baruu. ", sambungnya sumringah. Yuri hanya bisa menatap sebal karena Yena pindah ketempat ini tanpa dirinya.
Yaaa. Buntut dari kejadian foto'foto waktu itu adalah pindahnya Yena ke apartment yang berada di sekitar kampus. Nggak di sekitar juga sih. Karena kalau berjalan kaki, bisa menempuh 20 hingga 25 menitan.
Beda sekali dengan dorm kampus yang hanya perlu waktu max. 10 menit. Dan karena pertimbangan Yuri susah bangun pagi, jadi Yena yang mengalah untuk pergi dari dorm dan memilih membeli apartment.
" Mengalah apanya? Bilang aja pen hidup enak. ", cibir Yuri pelan.
" Awas aja sampe berani bawa cewek lain kesini! ", ancamnya sambil menunjuk wajah Yena lalu masuk.
Yena pun mengekori gadis yang kini menyapa Eunbi diruang tengah.
" Tadi Yuri bilang gue gaboleh bawa cewek lain kesini. Nah berhubung, lo cewek lain, gih pergi sana. "
" 아 그래? 좋아, 난 간다. (Aah guerae? Joha, nan ganda. - Oh gitu? Oke, gue pergi.) "
" Eh eh eh! ", kata Yuri sambil menahan tangan Eunbi. " Eonnie! Lo nggak bakal kemana'mana. Lo disini aja. ", ujarnya lagi.
Eunbi menatap Yuri dengan tatapan sendu. " 유리야아. 고마워! (Yuri-yaa. Gomawo. - Makasiii.) ", katanya lalu memeluk gadis itu.
" 고마워 무슨? (Gomawo museun? - Makasii buat?) "
" Gabiarin gue pergi. "
" 언니, 오해 하지마. (Eonnie, ohae hajima. - Jan salah paham.) Satu'satunya alasan gue nahan lo adalah lo kudu bantu kelarin beberes. Masa iyaa gue sama kak Yena doang yang beresin semua? ", ujar Yuri memperjelas situasi.
" Kampang. ", umpat Eunbi. Lalu pergi dari apartment itu meninggalkan mereka yang sedari tadi sibuk terus memanggil'manggi namanya.
" Lo sii. ", ujar Yena.
" Kok gue? ", sungut Yuri tak terima.
;
" Yen, gue ikut main ke apart lo dong. Kali'kali nyoba nginep di tempat mahal gitu. Sumpek gue diem di dorm mulu. "
Gilaa sii Yuqi. Padahal, di fakultas ini yang mendapat gelar bebek itu adalah Yena. Tapi kenapa dia yang mulutnya lebih cerocosan daripada dirinya?
Bukannya menjawab, Yena malah menyodorkan ponselnya untuk di serahkan pada Yuqi. " Apa? Lo kasii gue hape? Gosaa, punya gue masii bagus. Tapi kalo maksa yaa makasih sih. ", ujarnya lagi.
" Ngarep lo! ", ujar Yena. " Lo mau mau ke apart gue kan? ", katanya lagi dan Yuqi mengangguk.
" Yaudaa, nih minta izin sendiri langsung ke Yuri. ", titahnya sambil menyerahkan ponselnya lagi ke Yuqi.
Yuqi mendorong kembali ponsel tersebut. " Gausaa deh Yen, makasii banyak aja. Gue masii pen idup lama soalnya. ", ucapnya sambil nyengir.
" Buset. Emang cewek gue se'sangar itu apa begimana? "
" Eh bego. Lo yang pacarnya aja takut, apa kabar gue? "
" Belom lagi kalo dia udaa teriak. Bedeeuuuh! Ngeri, ga ketulungan tuh suara. "
" Suara siapa? "
Suara barusan langsung saja membuat Yuqi tersedak. Bagaimana tidak? Orang yang barusan di bicarakan kini tau'tau duduk di hadapannya dengan seringai yang cukup membuat nyali menjadi ciut.
" Suara sape yang barusan lo bilang ngeri? Haaa? ", katanya lagi.
" Eh ada Yuri. ", sapanya. " Kagak Yur, itu di kelas ada tuh saingan sii Yena. Suaranya kalo ngomel, mantep pisan. Sumpah. ", elaknya.
Yena hanya bisa terkekeh saat melihat Yuqi mencoba membela dirinya di depan Yuri. Memang bodoh sii Yuqi, sudaa tau Yuri kek maung, masih aja di ghibah.
" Oiya Yur, roommate lo setelah Yena gada siapa? ", tanya Yuqi mengalihkan topik pembicaraan.
" Noh sii Chaeryeong. ", saut Yuri sambil menunjuk ke arah Chaeryeong yang kini melambai padanya.
" Chaer, lo jauh amat ngungsinya. Dari gedung 10 ke 12 masa? ", tembak Yuqi saat gadis itu baru duduk.
