YenYul | My World (나의세상) • GxG

30

Keknya My World - 나의세상 bakal jadi work pertama dan terakhir gue dengan genre GxG deh. Ga berkecimpung dalam dunia itu, jadi agak bingung mau taro konflik sebelah mana wkwkw

" Jo Yu Ri! ", seru Yena pada gadis yang baru saja terlihat keluar sendirian dari gedung bimbel.

" Eonnie! ", serunya lantang kala melihat Yena sibuk melambaikan tangan.

Ia segera berlari dengan riang sambil memeluk gadis itu senang. " Udaa lama? ", katanya sambil mendongak menatap wajah Yena.

Ia menggeleng, " Paling 10 menit. Mau makan dulu? "

Yuri mengangguk. " Mau bbq, ayam, cheeseball sama milkshake! "

" Bimbel matematika, kan? ", tebaknya dan gadis itu mengangguk cepat'cepat.

" Pusing banget nggak ngerti lagi! "

Sudah menjadi ciri khas seorang Jo Yuri. Setiap ia selesai berkutat dengan segala hal yang berhubungan dengan angka dan matematika, dia akan menjadi manusia yang paling banyak mau serta selalu mengincar sesuatu yang manis. " Perlu yang manis biar tetep waras. ", begitu katanya jika di tanya.

Yuri melepaskan pelukannya dan berganti dengan menggenggam sambil bergandeng tangan menuju tempat yang akan mereka tuju.

Sepanjang perjalanan, gadis itu bercerita akan banyak hal. Mulai dari soal yang sulit, guru yang menurutnya cukup menyebalkan serta teman'teman yang kelewat ambis.

Saat mendengar Yuri menyebut teman bimbelnya ambis, Yena tanpa sadar tertawa kecil. Gadis itu benar'benar tidak tau diri. Bagaimana bisa dia menyebut orang lain ambis padahal dirinya juga kelewat ambis?

Yena tidak tau apa yang di bicarakan oleh Eunbi dan Yuri beberapa waktu lalu. Yang jelas, sejak saat itu, Yuri membulatkan tekad untuk mengambil kelas akselerasi. Awalnya Yena pikir ia bercanda, namun gadis itu benar'benar mendaftar kelas tersebut.

Saat di tanya apa alasannya pun, Yuri tidak pernah memberi tahunya. Dan Yena tidak masalah. Selama itu membawa sesuatu yang baik untuk Yuri, apapun itu, pasti akan ia dukung.

------

Berita tentang seorang Jo Yuri yang mendaftar kelas akselerasi sudah tersebar ke setiap penjuru sekolah. Ada beberapa yang takjub tapi tentu saja lebih banyak meremehkan.

Yaaa wajar sih. Bayangkan saja, anak yang hampir selalu remed di 4 mata pelajaran inti, kini malah mendaftar kelas akselarasi?

" Mau di maklumin kek mana pun, gue masih gabisa terima sama Yuri yang ngambis kek gini. ", keluh Minjoo.

" Ngapain sii ke kantin doang kudu bawa buku? ", ujarnya sambil menatap Yuri yang menikmati minuman serta tugas kimia nya.

" Awalnya emang berat Joo, lama'lama biasa kok. ", kata Chaewon sambil menepuk'nepuk pundak Minjoo.

" Yaa gitu deh. Kalo udaa bucin mah susah, yang. ", timpal Yujin.

" Ngaca yaa lo, doggy! ", sungut Yuri masih asyik dengan soal'soalnya.

" Lah kenapa gue? "

" Mending gue ngebucin karena pengen sekelas. Lah lo? Bela'belain ampe pindah sekolah! Udaa gitu, gabisa sekelas pula. ", cibir Yuri.

Yujin hanya bisa mengerucutkan bibirnya kesal. " Udaa Jin, jan di terusin. ", saran Hiichan.

" Lo kalo adu bacot ama Yuri, peluang kecilnya tuh lebih tipis dari kulit bawang. ", ucap Nako lagi.