14

740 135 5
                                    

Update lagi because' dopaMINE II • 도파민 II jebol 15k readers🎉 고마워 여러분💕

-----

" 언니! 기다려 줘! (Eonnie! Gidalyeo jwo! - Kak! Tungguin dong!) "

" 따르지마! (Ttaleujima! - Jangan ikutin gue!) "

" 잘못했어요, 미안해. (Jalmoshaesseoyo, mianhae. - Iyaa gue salah, maaf atuh.) "

" 거저! (Geojeo! - Sana lo!) ", usirnya.

" 아 정말 죄송해요! (Aaa jeongmal joesonghaeyo! - Sumpah maafin gue.) Jatah sosis gue ambil gapapa deh, tapi maafin guee yaaa. ", rengeknya.

" Sumpaa yaa Jo Yu Ri, lo tuh ngeselin banget asli! "

" Lo berdua kenapa dah? Dari pagi gue liat kok riweuh bae? ", tanya Hiichan.

" Temen lo tuh! ", kesal Yena.

" Iii kan gue udaa minta maaf. ", ucap Yuri yang memang sudah entah berapa kali minta maaf pada Yena hari ini.

" Ga guna anjir. ", ketusnya.

" Kenapa sih kenapa? Coba sini cerita sama kakak. ", ujar Hyewon mencoba menengahi dengan ekspresi yang ewh.

" Najis banget sumpah! ", protes Ssamu.

" Pen gue siram muka lo. ", timpal Kkura.

" Kak, serius maafin gue. Sumpah deh ga lagi'lagi! ", pinta Yuri kini sambil menggenggam tangan Yena.

" Diem nggak lo! ", kata Yena sedikit membentak.

Seketika itu juga Yuri langsung diam dan melepas genggamannya. Ia tau itu adalah sebuah warning sign dari seorang Choi Ye Na.

Meski agak bloon dalam pelajaran, tapi Yuri masii cukup pintar tentang cara bertahan hidup. Jadi, daripada terjadi hal yang tidak di inginkan, ia pun menurut.

Yena menatap wajah yang seketika murung akibat bentakannya barusan. Ada perasaan bersalah, tapi karena ego yang lebih besar ia pun membiarkan.

" Kenapa sii Yen? ", tanya Chaewon.

Yena menghela nafas kasar, meletakkan sumpit dan pergi tanpa menyentuh sedikit pun makanan mikliknya.

" Lo siih. ", sewot Kkura.

" Lah? Emang salah gue nanya? "

" Lagian lo kek baru kenal Yena sehari dua hari anjir. ", omel Hyewon pada Ssamu.

" Seriusan dah, kenapa sii Yur? ", tuntut Ssamu pada Yuri yang kini juga diam.

" Nggak papa kok kak. ", katanya. " Gue duluan yaa. ", timpalnya lalu menyusul Yena untuk pergi.

Tidak benar'benar menyusul sih. Karena ia tidak tau kemana gadis itu pergi? Dan juga tidak ingin tau. Karena saat ini ia merasa sesak hingga membutuhkan udara segar.

Yuri melangkahkan kaki ke taman belakang sekolah mereka. Taman cukup besar dan juga rindang. Terdapat beberapa gazebo dan karpet jika ingin duduk atau rebahan di rumput sambil menatap langit.

Taman ini sebenarnya sangat bagus. Namun, karena letaknya yang agak jauh di belakang, membuat para murid menjadi enggan untuk kesini.

Yuri mengambil sebuah karpet dan segera menggelarnya tepat di samping gazebo. Dengan berbantalkan tangan, ia merebahkan diri sembari menatap birunya langit.

Semilir angin membuat dahan'dahan pohon diatas sana bergerak dengan lembut. Melihat pemandangan itu entah kenapa membuat matanya menjadi mengantuk.

YenYul | My World (나의세상) • GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang