37

656 126 9
                                    

Ujian akhir semakin dekat. Artinya belajar pun harus semakin gencar. Bedanya kali ini Yuri nggak batu lagi. Dia bisa manage kapan dia harus ngambis kapan harus resting. Karena kalo nggak begitu, bisa'bisa pertikaian rumah tangganya bersama Yena akan terulang kembali.

Di sela'sela kesibukan belajar, mereka melepas penat dengan cara yang berbeda'beda. Kadang melipir ke themepark, pantai, night ride sambil denger lagu melow atau malah jalan kaki sambil nikmatin udara malem kayak sekarang.

Tadi, waktu lagi fokus mengerjakan contoh soal, Yuri tiba'tiba ngebanting bolpen trus ngajak Yena pergi ke taman. Katanya mau main ayunan. Yena awalnya hendak menolak, tapi melihat wajah Yuri yang memelas membuat ia tak tega. Random banget cewek. Heran, batinnya.

Dan disinilah mereka sekarang. Di sebuah taman sepi yang gajauh dari komplek, dengan suhu yang lumayan dingin, Yena menemani gadisnya main ayunan. Ia dengan telaten mendorong tubuh Yuri dengan kecepatan sedang.

 Ia dengan telaten mendorong tubuh Yuri dengan kecepatan sedang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Kak. ", panggilnya kemudian. Dan Yena menyahut dengan dehaman singkat. " Nanti, kalo hasil ujian akhir udaa keluar, gue bakal kasii tau lo. "

" Tentang? "

" Jurusan yang gue ambil plus alasannya. "

" Eo? Emang ada alasan khusus? "

Yuri mengangguk. " Sama kuatnya kayak alasan lo buat masuk jurusan bedah. "

Yena tertegun mendengar ucapan Yuri barusan, " Alasan gue masuk jurusan bedah? "

Yuri kembali mengangguk. " Inget acara bbq di rumah lo kapan waktu? Yang lo tanya kenapa gue nangis. "

" Bukannya lo kekeuh bilang kelilipan asep? "

Yuri mengangguk. " Gue nangis karena ga sengaja denger cerita lo waktu Eunbie eonnie ngobrol sama mama. "

Yuri menghentikan laju ayunan dengan kakinya. Ia beranjak darisana kemudian menghampiri Yena yang sedari tadi berdiri di belakangnya. Yuri meraih serta menggenggam kedua tangan gadis itu.

" Gue berterima kasih karna lo bisa bertahan sejauh ini, kak. Meski tau dan sadar kalo kehidupan ini berat, lo tetap bertahan, terus tumbuh dan berjuang sampe jadi orang yang hebat. Dan gue bener'bener berterima kasih buat itu. "

" Mungkin gue belom bisa sehebat lo, tapi satu hal yang bisa gue pastiin. Kalo lo perlu seseorang buat bercerita tentang semua kekhawatiran lo, gue bakal selalu ada buat dengerin semua itu. Lo nggak perlu takut sendirian lagi karena sekarang lo punya gue, kak. "

Yena tersenyum saat mendengar semua perkataan yang keluar dari mulut seorang Jo Yuri. Terkesan cheesy tapi cukup manis dan tulus.

" Terima kasih. ", singkat Yena kemudian.

" Pulang yuk, dingin. "

" Mm, ayok. ", tukas Yena lalu menggenggam sebelah tangan Yuri.

;

YenYul | My World (나의세상) • GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang