[ END - TAMAT ]
⚠️WARNING : GxG Content⚠️
Homophobic? 나가 너 새끼야!
-
Tentang Jo Yu Ri yang menaruh rasa lebih pada kakak kelasnya, Choi Ye Na.
-
🥉#yenyul : 27/03/21
🥈#yenyul : 01/04/21
5️⃣ #izone : 15/05/21
🥇#choiyena : 27/10/21
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Iseng ngecek rank trus kaget bat liat My World (나의세상) ada di rank 5 #izone. Kek ini bener'bener work gue yang antusiasnya paling goks🔥🙏
-----
" Jadi, lo mau ikut organisasi mana Yur? ", kata Chaeryeong sambil menatap lembar formulir yang kini di pegangnya.
Jujur saja, Yuri malas. Sangat amat malas. Jangankan organisasi kampus, di suruh jadi bendahara kelas waktu SMA aja dia males, apa kabar organisasi? Tapi, apa boleh buat? Mahasiswa baru kampus ini wajib ikut organisasi min. satu semester lamanya. Setelah itu, bebas mau lanjut atu keluar. Kak Yena ikut apa yaa?, batinnya.
" Eh kampret! Gue nanya bukannya di jawab malah di diemin. ", sungut Chaeryeong.
" Belom tau. Nanti deh mau konsul dulu sama pacar. ", singkat Yuri lalu menyimpan kertas tersebut ke dalam tasnya.
Ia pun melepaskan sepatunya, meletakkannya di rak agar tidak di omeli oleh kekasihnya lalu merebahkan diri dikasur. Ia mengeluarkan ponselnya kemudian mencari roomchat milik Yena.
🐥💛
Baliknya masii lama?|
Tak lama usai mengirim chat tersebut, Yuri pun sudah mendapat jawab.
🐥💛
|Kalo ga ngaret, 30 menit lagi.
Okidi| Nanti balik mampirin market ya| Beliin ramyeon buat makan|
|Kenapa makan ramyeon? |Ayok kita makan keluar aja
Gamau| Mau di ramyeon aja biar cepet| Abis itu mau cuddle sama kamu|
|Rules number 3
Idgaf| I miss ur lips| I miss ur touch| I miss everything 'bout u when we're| on bed spent all night long with| sweat and moan|
;
" Njir. Cewek u agresif amat Yen. Lu bedua udaa sering ngenskuy yak? Yang jago di ranjang sapa? U lebii sering top atau bottom? ", cecar Yuqi usai tak sengaja mengintip chat Yena dan Yuri.
" bacot! ", saut Yena sambil menginjak sebelah kaki Yuqi.
" Dasar anak bebek! Sakit, setan! ", keluh Yuqi sambil mengelus sebelah kakinya yang sakit.
Dan bukannya meminta maaf, Yena malah menjulurkan lidahnya lalu pergi dari kelas begitu saja.
" Yaak! Lo mau kemana? Ngenskuy yak? Play safe! ", teriak Yuqi tak tau tempat.
;
Sudah pukul setengah 8 malam, Yena belum juga menunjukkan batang hidungnya sama sekali. " Kemana sih? Apa iyaa ada schedule lain? Tapi kok ga ngabarin? ", gumamnya.
Baru saja ia berniat menghubungi Yena kembali, ponselnya berdering dengan memunculkan nama Chaewon disana. " Iyaa kak Chaewon, hallo? ", sapa Yuri.
" Ini Yena. Aku lagi diculik buat pergi sama mereka, maaf baru ngabarin soalnya hape aku lowbat. Kamu udaa makan? ", tukas Yena panjang lebar.
" Yaa belom lah. Kan nunggu kamu. "
" Laper banget nggak? Bisa nahan? Kalo bisa, susulin sini deh. Di resto yang 2 blok dari kampus. "
" Ih mager lah kalo jalan. Bungkusin aja bungkus. ", tolak Yuri malas.
" Ganti baju. Aku jemput. ", titah Yena.
Sebelum menutup telpon, Yuri mampu mendengar jika Yena tengah meminta kunci mobil Kkura. Artinya, ia memang akan menjemput Yuri.
;
Acara makan malam mereka pun berakhir sekitar pukul 10 malam. Ketiganya berpisah dari Yena dan Yuri, untuk kembali kerumah masing'masing. Kkura, Chaewon dan Hyewon memang tidak sekampus dengan Yena juga Yuri.
Kkura memilih untuk kembali ke Jepang untuk kuliah sekaligus mulai belajar tentang management rumah sakit yang di kelola oleh keluarganya.
Chaewon terjun ke dunia entertaiment. Bukan untuk menjadi seorang entertainer, melainkan mengurus agency yang juga milik keluarganya.
Sedangkan Hyewon, ia hanya sibuk berkeliling seluruh Korea Selatan untuk mencicipi semua makanan khas daerah yang ada. Rencananya, selesai di Korea, ia akan mulai berkeliling asia hingga negara lain untuk tujuan yang sama. Gila memang, tapi orang kaya mah bebas.
Usai melambaikan tangan pada ketiganya, Yena menadahkan tangan di hadapan Yuri. " Maap mba, gada receh. ", respon Yuri geli.
" Saya ga perlu receh. Saya cuma perlu genggam tangan mba aja. "
" Maaf, tapi genggaman tangan Saya mahal. "
Yena menurunkan tadahan tangannya kemudian mengangguk. " Gapapa, Saya bisa cari tangan cewek lain buat di genggam. ", katanya santai lalu pergi.
" 야 최예나! (Yaaak Choi Yena!) SINI NGGAK LO! "
Tepat saat Yuri selesai meneriakinya, Yena pun mulai berlari dan tertawa dengan riang.
" AWAS LO YAAA! ", seru Yuri sambil tetap mengejar Yena.
Yuri benar'benar melampiaskan semua kekesalannya saat ia berhasil menangkap Yena. Ia memukuli gadis itu berkali'kali hingga Yena mengaduh dan terus meminta ampun. " Siapa suruh lo ngomong kek tadi, hah??!! ", sungut Yuri masih sambil memukul lengan gadis itu.
" Ampun Yur, ampun. Bercanda doang kaliii. ", saut Yena. " Bercanda aja di pukulin kek gini kek mana kalo beneran? ", sambungnya.
Dasarnya bucin Yuri sudah merasuk dan mendarah daging, ia jadi dengan mudah jatuh dan luluh pada rayuan sepele seperti itu. Ia buru'buru masuk kepelukan gadis itu dan menghirup aroma tubuhnya dalam'dalam.
Yena meringis ngeri sekaligus terkekeh mendengar ucapan pacarnya itu. " Iiyaaa sayang, enggak kok. ", sautnya sambil mulai mengendurkan pelukan.
Yena mulai menangkup wajah Yuri, mengikis jarak dan menyatukan bibir mereka. Keduanya pun saling melumat bibir satu sama lain dengan penuh kerinduan.
Jika aktifitas seperti ini terhalang akibat peraturan dorm, maka taman kampus yang sepi lah yang menjadi perantara untuk menyalurkan kerinduan itu.
Sialnya, disaat mereka pikir tengah menikmati cumbu di taman yang sepi, nyatanya ada orang lain yang sejak tadi mengamati. Orang yang diam'diam memotret serta merekam aktifitas keduanya.
