26

912 133 22
                                    

Yena kini nampak sibuk berkutat dengan beberapa tumpuk buku di perpustakaan pribadi yang juga ruang kerja milik Eunbi. Ia terlihat begitu fokus membaca materi yang kini tersaji di atas mejanya.

" Yena-ya! Makan dulu! ", panggil Eunbi dari ruang tengah. " Eonnie duluan aja! Gue belom kelar! ", saut Yena.

Ia menatap laptop yang ada di sampingnya dan mulai melanjutkan mengetik apa yang sedari tadi ia kerjakan. Gadis itu terus berkutat dengan buku dan laptop hingga benar'benar lupa waktu. Jika di total, mungkin sudah ada 6 jam dia tidak beranjak dari sana.

" 야 최예나! (YA CHOI YE NA!) "

Panggilan lantang dari seseorang yang terdengar kesal memaksa Yena harus mengalihkan perhatiannya saat ini.

" KENAPA SIH SUSAH BANGET DISURUH MAKAN? "

Ia kini melangkah masuk dengan membawa nampan berisi nasi, sup serta lauk lalu dengan berani menutup laptop dan meletakkan nampan di atasnya. " Makannya mau di paksa apa di jejelin? "

" Selama itu lo, gue santai kok. ", saut Yena santai.

" Bacot banget Choi Ye Na! Cepet ih makan! ", titahnya.

" Iyaa Jo Yu Ri. Nih makan nih. "

Usai menyahuti permintaan Yuri, ia mulai memakan makanannya. Yuri memperhatikan Yena sambil geleng kepala. Ia heran betul, kenapa Yena selalu melupakan makannya jika sedang melakukan sesuatu?

Ia tau Yena kini sedang sibuk memperjuangkan sesuatu untuk masa depan yang cerah di kampus impiannya, hanya saja, bukan kah ia juga harus memperhatikan kesehatannya sendiri? Kalau dia sakit, apa gunanya semua hal itu?

" Jjoyul! "

Panggilan itu sedikit menyadarkan Yuri dari lamunannya, " Eh? Iyaa apa? "

" Di panggilin dari tadi. Ngelamunin apa sih? ", tanya Yena sedikit sebal.

Yuri beranjak dari sofa di tengah ruangan itu kemudian beranjak mendekati Yena. " Iiyaa sayang, maaf. Kenapa? "

Aah yaaa. Jadi, semenjak kejadian berbalas lagu di sertai pernyataan cinta waktu itu, keduanya kini resmi menjalin sebuah hubungan.

조유리, 나랑 사귈래? (Jo Yu Ri, nalang sagwillae? - Mau jadi pacar gue nggak?

Demi apapun, di 1 bulan pertama sejak ia mengatakan hal itu di depan orang banyak, Yuri benar'benar tidak bisa melupakan perasaan bahagianya. Ucapan Yena layaknya sebuah lagu yang tidak bisa di shuffle dan terputar terus menerus.

" Lo nggak mau balik? Nanti di cariin mama, lhoo. "

" Ngusir? ", tanya Yuri sinis.

" Enggak gitu, Jo Yu Ri. Maksud gue coba liat, ini udaa mau jam 10 malem. Kalo nanti lo di cariin sama mama gimana? ", ujar Yena buru'buru menjelaskan. Heran betul dia, kenapa sih gadis ini suka sekali salah paham?

" Yaa kan gegara lo juga! Coba lo ga susaa disuruh makan, pasti Eunbi eonnie ga bakal ng'chat gue malem'malem buat kesini ngasii lo makan doang. Lo tuh kenapa sih? Kalo udaa ngerjain apa'apa mesti lupa diri? Gue tau lo mau apply beasiswa di kampus inceran lo, tapi lo gaboleh ngelewatin makan, Choi Ye Na. Gimana pun juga, lo harus sehat! Katanya mau jadi dokter, dokter mana yang ga perhatian sama dirinya sendiri? Kalo sama diri sendiri aja ga perhatian apa lagi nanti sama pasien? "

Yena hanya bisa tertawa kecil saat mendengar ocehan Yuri yang panjang lebar. Kadang ia berpikir, apa sih yang di lakukan anak'anak padus ketika berlatih? Bisa'bisanya dia berkomentar sepanjang itu hanya dalam sekali tarikan nafas.

Tawanya berhenti ketika satu pukulan mendarat di bahu Yena. " Kamu tuh kenapa sih? Di kasii tau malah ketawa'tawa. Kebiasaan banget deh Choi Ye Na. Giliran dia yang ng------- "

YenYul | My World (나의세상) • GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang