📢 Sebelumnya aku mau minta maaf karena ini lambat banget aku lanjutnya. Ya gimana ngambil lebel halal memerlukan banyak waktu gaes. Sekali lagi maaf ya gaes....
#Sebelumnya di TASTE part 19
Berbeda dengan Rakka yang terlihat biasa-biasa saja seolah tak habis melakukan kesalahan apapun. Lihatlah gadis yang kini terduduk resah di atas tempat tidurnya. Pikiran buruk mulai merayapi otaknya. Dan pelukan dari kawat berduri mulai melukai perasaanya. Meskipun ia tak melihat langsung. Tetap sakitnya bagai tanpa ujung. Menatap nanar ponsel yang ada di dalam genggamannya. Sekarang dirinya harus apa?
Siapa yang jahat dirinya kah? Atau Melody?
Memikirkan itu semua membuat otaknya serasa ingin meledak. Merebahkan tubuhnya lelah pada tempat tidur besarnya. Memejamkan mata erat-erat berharap dapat menghentikan laju sungai dari matanya.
Tangannya bergerak menyentuh gambar telephone berwarna merah dari layar ponsel pintarnya menutup sambungan yang memang sedari tadi belum terakhiri.
Egoiskah dirinya ingin memiliki seseorang yang nyatanya tak pernah mencintainya?
Siapkah dirinya membuka jahitan luka yang belum mengering sepenuhnya?
Mungkin ini karma untuknya.
Karma menyia-nyiakan sesorang yang benar-benar tulus mencintainya. Dan sekarang dirinya ada di posisi orang itu. Demi Tuhan tidak berbohong ini sangat menyakitkan.
Drrrt.... Drrtt...
"Terima kasih sudah mendengarkan. Tanpa aku memberi tau. "
Drrtttt... Drrtttt...
"Diamlah seolah kau tak tau apa-apa!! "
###
Part 20
Gemericik suara air hujan menjadi backshound dua perempuan yang nampak asik berimajinasi di dalam dapur minimalis ini. Obrolan ringan diselingi candaan pun membuat susana semakin hangat. Alona yang sedikit lamban dan Melody yang cukup telaten mengajari gadis itu. Mungkin menjadi gadis yang Rakka inginkan.
"Masukin cinnamonnya Mbak dikit aja. " pinta Melody. Ia memerhatikan dengan seksama tangan kaku Alona yang terasa asing dengan partikel-partikel dapur. Ck padahal sebodoh-bodohnya perempuan paling tidak dirinya bisa menanak nasi dan menggoreng telur. Tapi lihatlah ini satu kilo telur ayam berakhir di dalam tempat sampah.
"Segini Mel? " tanya Alona menunjukan cangkir berisi tumpukan cake dan cream beserta taburan bubuk cinnamon di atasnya.
Melody mengangguk tak yakin. Jika dilihat dari permukaan maka hasilnya hampir sama dengan miliknya. Tapi dirinya tak bisa membayangkan rasanya mengingat gadis itu tadi memasukan apa saja. Jika begini Rakka akan semakin Ilfil.
"Mbak bisa ambilin coklat di kulkas nggak? " pinta Melody sambil melepaskan puding pisangnya dari dalam cetakan.
"Coklat yang apa Mel? " tanya Alona berjalan menuju kulkas.
"Yang di kotak biru Mbak, " balas Melody sembari melirik Alona dengan ekor matanya sedang tanganya dengan gesit menukar hasil tiramisu buatannya dengan milik gadis itu. Ia sudah berjanji akan membuat gadis bodoh itu layak menjadi wanita yang diidamkan seorang Rakka Calvian Rajendra. Biar saja nanti dirinya yang menanggung malu tak apa.
"Ini Mel? " tanya Alona menunjukan benda di tangannya.
Melody hanya mengangguk mengiyakan. Ia mengambil alih kotak susu yang ada di tangan Alona. Lalu menungkan isinya pada cangkir kecil yang telah ia persiapkan sebelumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Taste
Romance📢 ... PERINGATAN KAWASAN DEWASA❗️ AUTHOR TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS SEGALA EFEK SAMPING YANG DIDAPAT❗️ BERBIJAKLAH DALAM MEMBACA❗️ *** "Aahhhh.... Tuan tolong hentikaaannn! " Jeritan seorang maid menggema di dalam sebua kamar. "Tidak akan sayan...