No. 27

20 4 3
                                    

Setelah acara sesi foto yang cukup menyenangkan itu, akhirnya Fania dan keempat teman perempuan—Kaluna, Bella, Caca, dan Kinan—memutuskan untuk hunting stand makanan. Ada berbagai macam makanan yang terjual di sekolahnya, dari makanan khas daerah sampai khas manca negara. Kaluna paling suka sushi, jadi merekapun memutuskan untuk mengawali hunting mereka dengan membeli beberapa sushi.

"Gue gak paham makan sushi. Gue gak pernah," bisik Rania ke Fania yang malah direspon tawa karena pasalnya Fania juga tidak pernah memakan sushi. Bentuknya aneh, Fania jadi takut mencoba sushi. Memang alasan yang cukup lucu.

Beberapa jenis sushi terhidang di meja. Semuanya memandang sushi itu dengan penuh nikmat, tapi berbeda dengan Fania dan Rania yang sama sekali tidak pernah mencoba sushi. Sekarang Rania setuju dengan pendapat Fania kalau sushi itu bentuknya lumayan aneh, tapi tetap saja Rania tertarik untuk mencobanya.

"Yang jual anak sekolahan kita dan harganya juga murah, jadi jangan berekspetasi tinggi dulu," ujar Caca yang membuat semua orang menaruh curiga kepada sushi itu.

"Jangan gitu ih Ca, elu mah bikin gue nyesel beli kebanyakan," celetuk Kinan, memandang sedih ke arah bungkusan plastik yang ia letakkan di pahanya. Anak-anak perempuan itu langsung tertawa geli dan buru-buru menghibur Kinan agar tidak nekat membuang sushi itu. Kasian duitnya.

Akhirnya mereka mencoba sushi itu. Kaluna berkata lumayan, hal itu membuat yang lain baru ikutan berani memakan sushi mereka masing-masing. Walaupun Rania tidak pernah mencoba makanan khas jepang itu, ia cukup sependapat dengan kata lumayan yang diucapkan Kaluna.

"Lo sama Hasta gaada perkembangan, Ran?" tanya Kaluna tiba-tiba dan itu menimbulkan keterkejutan tersendiri untuk Rania. Hampir saja ia tersedak ketika nama Hasta kembali masuk ke dalam pendengarannya. "Dia baik tau, Ran. Gue udah kenal dia lama, tapi tenang gue ga suka sama Hasta. Tapi dia baik, percaya gue deh."

"Tapi gue sama Hasta gaada apa-apa, Lun. Lo salah paham, dia kan sama Diana."

"Are you serious? Diana itu bukan tipe cewenya Hasta."

Rania memilih untuk tidak menanggapi Kaluna lagi. Sejujurnya ia tidak ingin memasukkan kata-kata Kaluna ke dalam pikirannya, karena apa yang dilihat Rania sangat berbeda dengan apa yang dikatakan Kaluna barusan. Yang ia tau, Hasta dan Diana adalah pasangan yang cocok dan Hasta tampak tidak keberatan dengan acara jodoh-jodohan yang selalu dikepalai oleh Qatar. Kalau tidak suka ya kenapa ditanggapi?

"Gue mau ke stand gue dulu ya, gue mau ambil barang yang ketinggalan. Entar gue balik lagi," izin Rania yang diangguki jempol oleh teman-temannya. Rania berlari-lari kecil menuju stand sesaat setelah ia mendapat pesan dari Alan kalau ada barangnya yang tercecer. Tinggal sepuluh langkah lagi, tapi langkahnya terhenti ketika ia mendengar sebuah suara yang ia kenal dari salah satu kelas kosong.

Langit mulai gelap, tapi Rania tidak merasa takut untuk mendatangi kelas kosong itu karena saking penasarannya. Langkahnya sengaja ia pelankan, beberapa kali matanya menyapu sekitar untuk berjaga-jaga kalau ada yang memergokinya. Rania menimbulkan kepalanya sedikit di celah-celah jendela, tapi betapa terkejutnya ia ketika ia melihat Hasta dan Diana berdua saja di kelas.

Rania reflek menutup mulutnya, matanya berkaca-kaca dan rasanya saat itu juga jantungnya diremas keras. Rania sesak napas.

"Gue suka sama lo, Ta."

Ran, pergi aja!

"Lo suka ga sama gue, Ta? Lo selalu baik sama gue dan selalu iyain kalau teman-teman pada nyuruh kita dekatan. Terus lo juga nanggepin chat gue dengan ramah. Apa bisa gue bilang kalau perasaan gue berbalas?"

Rania tidak sanggup, akhirnya ia memilih pergi.

***

"Lo gaenak badan ya, Ran? Mau gue izinin lo aja sama ekskul lo biar bisa langsung pulang dan ga harus bersih-bersih dulu?" tanya Saras khawatir. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan dan acara ulang tahun sekolah yang sangat meriah itu sudah selesai. Sudah lumayan banyak yang pulang, tapi Rania belum pulang karena ia harus mengurus majalah-majalah yang tersisa dan membantu anggota lain untuk bersih-bersih.

Dengan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang