Chapter 22nd Preview
2400+ words exclusive on Karyakarsa
𓆩:*¨༺✧ ⚜ ✧༻¨*:𓆪Chanyeol berjalan menuju ke arah Kris, lantas berlutut di sampingnya. Ia memperhatikan wajah sang suami. Jarinya mengusap-usap alis dan dahi yang mengerut itu. Kris masih sangat muda, tapi beban kerajaan yang ada di pundaknya membuat dia tidak bisa rileks, bahkan dalam tidurnya sekalipun.
Chanyeol menghela nafas. Seharusnya ia bisa jadi seseorang yang membuat Kris merasa nyaman dan melupakan sejenak persoalan kerajaan. Tapi dia yang malah sering membuat perdebatan di antara mereka.
"Kris.." panggilnya. Tidak ada jawaban. Dia pun kini menepuk-nepuk lengannya. "Kris, bangun."
Pria itu bergerak dalam tidurnya. Perlahan kedua matanya membuka. Dia menatap Chanyeol beberapa saat sebelum sadar dengan siapa yang ada di hadapannya.
"Kenapa kau tidur di sini?" tanyanya. "Ayo pindah ke kamar."
𓆩:*¨༺✧ ⚜ ✧༻¨*:𓆪
"Kau menggambarku?"
"Kau terlalu indah untuk kulewatkan. Kau menyukainya?"
Bibir Chanyeol menyunggingkan senyuman. Dia menganggukkan kepalanya. "Ini sangat cantik.."
"Kau sangat cantik." koreksi Kris, mengusap-usap pinggangnya. "Duduklah. Nanti kau kelelahan."
"Aku baik-baik saja." jawabnya. Kris memang menjadi agak berlebihan sejak ia hamil.
"Mengapa kau selalu menolak untuk duduk di pangkuanku?"
𓆩:*¨༺✧ ⚜ ✧༻¨*:𓆪
"Mengapa keretanya berhenti?" tanya Jaehyun.
Chanyeol mendengar suara ribut-ribut dari luar. Jaehyun yang juga mendengarnya pun lantas membuka sedikit tirai jendela. Raut wajahnya yang berubah membuat Chanyeol agak takut.
"Ada apa?"
Belum sempat Jaehyun menjawab, mereka mendengar gedoran keras dari luar. Mereka berdua sangat terkejut, tak tahu harus berbuat apa.
"Pangeran! Keluar! Kami tahu Anda ada di dalam!"
𓆩:*¨༺✧ ⚜ ✧༻¨*:𓆪
Chapter ini bisa dibaca secara lengkap di Karyakarsa @yeonkim atau klik link di bio!

KAMU SEDANG MEMBACA
[Karyakarsa] The Queen Consort
Poetry"Ya, kau benar. Aku bukan lagi seorang pangeran. Aku adalah seorang raja sekarang." "Tidak ada raja sepertimu. Kulit halus dan wajah cantik ini. Aku berani bertaruh kau bahkan tak pernah berjemur di arena tarung untuk melatih ototmu." . . "Aku mengi...