Chapter 37th Preview
1900+ words exclusive on Karyakarsa𓆩:*¨༺✧ ⚜ ✧༻¨*:𓆪
Tiba-tiba saja Chanyeol dikejutkan dengan suara pintu perpustakaan yang terbuka. Oh, tidak. Jangan bilang kalau Jungwoo dan Rowoon kembali menyelinap ke ruangan ini?
Kali ini, tanpa pikir panjang, Chanyeol langsung berdiri dan bergegas menuju ke depan pintu perpustakaan untuk memastikan siapa yang datang. Kalau benar itu mereka berdua, maka ia akan mengusirnya tanpa pikir panjang. Tidak akan ia biarkan tempat sakral baginya ini dijadikan tempat bercumbu dua sejoli yang tengah jatuh cinta.
𓆩:*¨༺✧ ⚜ ✧༻¨*:𓆪
"Apakah aku boleh pergi ke pasar untuk melihat-lihat secara langsung?" tanyanya lagi sebelum Kris sempat membalas. "Aku akan pergi bersama Jaehyun."
Kris mengernyitkan dahinya. Dia lalu mengalihkan pandangannya dan kembali menulis.
"Kau tahu kan apa yang terjadi padamu terakhir kali kau keluar dari istana ini tanpa diriku?" ujarnya tanpa menoleh sedikitpun ke arah Chanyeol.
𓆩:*¨༺✧ ⚜ ✧༻¨*:𓆪
Tiba-tiba, lelaki itu bangkit dari duduknya dan berlutut di hadapan Chanyeol. Dia meletakkan kedua tangan di lututnya, dengan kepala yang tertunduk.
"Tolong maafkan perbuatan lancang saya pada Pangeran Jungwoo, Yang Mulia. Saya berjanji saya tidak akan berhubungan dengannya lagi. Tolong jangan pecat saya. Saya harus menafkahi adik-adik saya. Hanya saya satu-satunya tulang punggung keluarga saat ini, Yang Mulia."
𓆩:*¨༺✧ ⚜ ✧༻¨*:𓆪
"Saya mohon, Yang Mulia."
"Kau memohon apa? Aku sudah memberimu kesempatan kedua. Temui Jungwoo dan selesaikan masalah kalian. Apa itu sangat sulit dilakukan? Apa kau sepengecut itu?"
Kata-kata yang Chanyeol lontarkan tentu saja akan sangat amat menyakitkan bagi siapapun yang mendengarkan. Kali ini, ia sudah menyerang ego dan harga diri seseorang. Dia merasa sangat buruk sekarang. Tapi ini harus dilakukan. Hanya ini kesempatannya bertemu dengan Suho, dengan harapan dia bisa membujuknya untuk menghentikan rencana perang.
𓆩:*¨༺✧ ⚜ ✧༻¨*:𓆪
Chapter ini bisa dibaca secara lengkap di Karyakarsa @yeonkim
KAMU SEDANG MEMBACA
[Karyakarsa] The Queen Consort
Poetry"Ya, kau benar. Aku bukan lagi seorang pangeran. Aku adalah seorang raja sekarang." "Tidak ada raja sepertimu. Kulit halus dan wajah cantik ini. Aku berani bertaruh kau bahkan tak pernah berjemur di arena tarung untuk melatih ototmu." . . "Aku mengi...