Chanyeol berlari turun dari ruangan pribadi Kris, secarik kertas ia genggam dengan erat di tangannya. Dia bergegas menuju ke perpustakaan. Sesampainya di sana, dia langsung mencari-cari buku yang ia pikir bisa menjawab teka-teki yang baru saja ia dapatkan.
Ia berpikir sejenak sambil menatap simbol itu. Dia seperti tak asing dengan tulisan ini. Tapi dia tidak bisa mengingat di mana ia melihatnya. Dia pun kembali mencari buku yang sesuai.
Nafasnya tercekat ketika melihat sebuah buku dengan judul persis seperti simbol tersebut. Tanpa pikir panjang ia segera mengambilnya dan membuka-buka halaman di sana. Tapi dahinya seketika mengerut saat melihat isi buku yang penuh dengan tulisan aneh itu. Ia tak mengerti. Apa tidak ada terjemahan atau semacamnya di sini?
"Chanyeol?"
Mendengar namanya dipanggil, Chanyeol spontan menutup buku dan mengembalikan buku tersebut ke raknya.
"Chanyeol?"
Itu suara Jaehyun.
"Di sini!" katanya, mengambil sebuah buku dengan asal lalu duduk di meja di tepi jendela.
Beberapa saat kemudian Jaehyun muncul. "Aku mencarimu kemana-mana. Di sini kau rupanya." katanya dengan nafas terengah.
"Harusnya kau bisa menebak." balas Chanyeol, membuka halaman asal dan membacanya.
Jaehyun tidak menanggapi. Dia memperhatikan sekelilingnya. "Ayo keluar. Di sini menyeramkan."
"Ini bahkan belum tengah hari."
"Aku tahu. Tapi lihatlah. Tempat ini luas tapi begitu sepi. Aku merasa tidak nyaman."
Chanyeol menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku bahkan pernah ke sini sendirian saat tengah malam." jawabnya kasual.
Kedua mata Jaehyun membulat ketika mendengar hal itu.
"Ayolah Jaehyun. Kau tidak berpikir bahwa hantu itu ada, kan?"
"Kita tidak pernah tahu." gumamnya. "Tapi bukan hantu yang kutakutkan. Suasananya sangat tidak nyaman. Rasanya aku dilanda kekhawatiran terus menerus."
Chanyeol mengerti dengan apa yang Jaehyun rasakan. Tapi ia sendiri sudah begitu terbiasa dengan kesunyian, jadi hal seperti ini biasa-biasa saja untuknya.
"Lagipula apa yang kau lakukan di sini? Kau bisa meminta pada pelayan untuk membawakan buku ke kamarmu."
"Akan lebih menyenangkan jika aku mencarinya sendiri. Ada begitu banyak buku di sini, Jaehyun." Dia beralasan. "Sekarang berhenti merengek dan ambil buku untuk kau baca."
"Tapi kau tahu aku tidak suka membaca."
"Kalau begitu kau harus suka mulai sekarang. Kau menyia-nyiakan ilmu pengetahuan jika kau tidak suka membaca."
Jaehyun menghela nafas dan pergi untuk mencari buku yang akan dibacanya. Chanyeol pun kembali mencari buku yang bisa memberinya jawaban akan simbol-simbol yang ia temukan tadi. Dia melihat ke seluruh rak, berfokus pada bagian bahasa dan sastra. Dia berharap dia bisa menemukan jawabannya secepat mungkin. Dia benar-benar penasaran dengan apa yang Kris tulis di sana.
"Chanyeol, aku menemukan buku makhluk mitologi. Ini terlihat menarik." teriak Jaehyun yang entah berada di mana.
"Kalau begitu ambil dan baca." Chanyeol balas berteriak, sebelum kembali mencari apa yang menjadi tujuannya. "Astaga, apa tidak ada satu buku pun yang bisa membantu?" gerutunya.
"Yang Mulia."
Chanyeol terperanjat mendengar seseorang memanggilnya. "Rowoon! Mengapa kau suka sekali mengagetkanku?" omelnya, menatap lelaki itu kesal sambil mengusap-usap dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Karyakarsa] The Queen Consort
Poetry"Ya, kau benar. Aku bukan lagi seorang pangeran. Aku adalah seorang raja sekarang." "Tidak ada raja sepertimu. Kulit halus dan wajah cantik ini. Aku berani bertaruh kau bahkan tak pernah berjemur di arena tarung untuk melatih ototmu." . . "Aku mengi...