Hari ini Chanyeol menjalani latihan ketangkasan diri untuk pertama kalinya. Dia sebenarnya ingin memulai ini secepat mungkin, hanya saja Kris belum mengizinkannya kemarin-kemarin karena kondisinya yang sedang tidak memungkinkan. Setelah menstruasinya berhenti, barulah pria itu mengizinkannya.
Tapi tampaknya Chanyeol agak gugup dengan latihan pertamanya ini. Dia akan berlatih semua jenis bela diri, sebelum nanti memutuskan mana yang lebih ia sukai. Untuk sekarang, dia sedang belajar pedang. Tapi tentu saja dia belum diizinkan untuk memegang pedang sungguhan. Ia memakai pedang kayu sebagai gantinya.
Chanyeol pikir, belajar bela diri seperti ini akan ada guru yang profesional, seperti saat ia belajar ramuan dan segala macam ilmu di sekolah kerajaan. Ternyata mereka belajar dan berlatih dengan satu sama lain. Yang bisa membuat seseorang begitu ahli adalah murni karena berlatih, dan mungkin dengan terjun langsung ke lapangan.
'Guru' yang dipercaya oleh Kris untuk melatih permaisurinya itu tak lain adalah Rowoon. Tampaknya sang raja memang berniat untuk menjadikan lelaki itu sebagai pengawal pribadinya. Tapi seharusnya Chanyeol mengerti bahwa Kris tidak akan membiarkannya bertindak sesuka hati. Bagaimanapun juga dia adalah seorang permaisuri di sini.
Pedang kayu memang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan yang sungguhan, tetapi nafas Chanyeol sudah tersengal-sengal. Tangannya juga terasa kebas. Ingin rasanya ia menjatuhkan benda di genggamannya ini ke tanah dan segera minum air sebanyak-banyaknya.
"Apa Anda kelelahan, Yang Mulia?" tanya Rowoon ketika melihat kondisi sang permaisuri yang seperti itu.
Chanyeol sebenarnya malu untuk mengakui itu, karena ini bahkan belum memasuki satu jam. Tapi kemudian ia menganggukkan kepalanya, tak ingin memforsir tubuhnya yang sama sekali belum terbiasa dengan hal-hal seperti ini.
Pada akhirnya Rowoon menghentikan sesi latihan sejenak dan meminta Chanyeol untuk beristirahat. Chanyeol segera berlari ke kursi di bawah pohon yang sengaja dipersiapkan untuknya. Di sana sudah terdapat minuman dan beberapa kudapan untuk ia santap. Tanpa pikir panjang dia menenggak minuman tersebut yang ternyata adalah jus jeruk. Begitu menyegarkan.
"Mengapa kau duduk di sana? Ayo ke sini." kata Chanyeol pada Rowoon yang beristirahat tak jauh darinya.
Rowoon sadar diri dengan posisinya yang hanya sebagai seorang pengawal, sehingga ia sebisa mungkin menjaga jarak dengan Chanyeol. Tapi pada akhirnya ia menurut juga karena merasa bahwa perkataan pemuda itu tadi adalah perintah.
Mereka tidak berbicara banyak. Perhatian Chanyeol lebih sering tertuju pada segerombolan orang yang sedang berlatih di arena tak jauh dari mereka berada. Dilihatnya Jungwoo juga ada di sana. Chanyeol lagi-lagi merasa iri dengan pemuda itu ketika melihat sebilah pedang berkilauan karena sinar matahari di genggamannya. Tampaknya memang hanya dirinya yang tak mengerti hal-hal dasar seperti itu.
Tapi Chanyeol juga tak melewatkan satu hal. Jungwoo terkadang mencuri-curi pandang ke arah mereka di tengah-tengah latihannya. Tentu saja itu membuat Chanyeol heran.
"Kau mengenal Jungwoo?" tanya Chanyeol pada Rowoon.
Rowoon terlihat salah tingkah ketika Chanyeol menanyainya seperti itu. "Saya rasa semua orang mengenalnya."
Dahi Chanyeol mengernyit. Dia lalu menopang dagu dengan telapak tangannya, menatap prajurit itu dengan intens.
"Kau menyukainya?"
Rowoon seketika menatap sang permaisuri dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak!"
"Oh ya?" tanya yang lebih muda dengan nada menggoda. "Apa kau tahu? Dia sedari tadi melihat ke arah kita. Mungkin dia cemburu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[Karyakarsa] The Queen Consort
Puisi"Ya, kau benar. Aku bukan lagi seorang pangeran. Aku adalah seorang raja sekarang." "Tidak ada raja sepertimu. Kulit halus dan wajah cantik ini. Aku berani bertaruh kau bahkan tak pernah berjemur di arena tarung untuk melatih ototmu." . . "Aku mengi...