6th

2.6K 310 65
                                    

"Yang Mulia."

"Di mana Jaehyun?" tanya Chanyeol pada pelayan yang baru saja masuk ke dalam kamarnya.

"Dia sedang melakukan latihan."

Dahi Chanyeol mengerut. "Latihan apa?"

"Latihan untuk menjadi pelayan, sesuai aturan Neradia. Dia tidak mengerti apapun soal itu."

"Tentu saja, dia seorang bangsawan!" balas Chanyeol sedikit kesal. "Kupikir Kris mengatakan bahwa dia akan menjadi orang kepercayaanku, bukan seorang pelayan."

"Itu adalah dua hal yang sama, Yang Mulia. Hanya saja dia akan menjadi pelayan pribadi Anda." jawabnya. "Kedatangan saya ke sini untuk memberitahukan bahwa waktu sarapan akan segera tiba. Mulai hari ini Yang Mulia Raja meminta Anda untuk sarapan bersama."

Chanyeol mendengus. Ada apa dengan pria itu? Setelah menuduh hal yang tidak-tidak padanya semalam, dia melakukan hal konyol seperti ini lagi.

"Aku akan ke sana nanti."

"Baik, Yang Mulia."

Setelah pelayan itu keluar, Chanyeol turun dari atas tempat tidur. Dia lalu berjalan menuju ke depan meja rias. Dia memperhatikan wajahnya terlebih dahulu. Matanya sedikit bengkak karena dia menangis tadi malam. Salahkan Kris dan semua perkataan buruknya. Dia sebenarnya malu untuk keluar dalam keadaan seperti ini, tapi masa bodoh. Biar saja Kris sadar dengan perbuatannya.

Chanyeol berjalan menuju ke ruang makan. Dia berusaha mengingat-ingat arahnya, karena dia belum pernah sekalipun pergi ke sana, kecuali saat pelayan mengajaknya berkeliling waktu itu.

Sesampainya di sana, dia melihat Kris telah duduk di meja makan. Hanya ada dia di sana, dan beberapa pelayan yang meletakkan berbagai macam jenis makanan di atas meja panjang itu. Setelah selesai, pelayan itu langsung pamit dan keluar dari sana.

"Kau terlambat." kata Kris.

Chanyeol tanpa banyak bicara langsung duduk di sisi samping pria itu.

"Apa yang ingin kau makan?"

"Bisakah kau tidak usah banyak bertanya? Jujur saja, aku muak mendengar suaramu."

Kris tertawa pelan mendengar ucapan Chanyeol. Belum pernah ada orang yang berbicara seperti itu padanya. Jika saja ini bukan Chanyeol, entah apa yang akan terjadi pada orang itu.

Chanyeol kemudian mengambil makanan yang menurutnya terlihat normal dan enak. Setelah itu ia makan dalam diam. Gerakan makannya terkesan cepat dan terburu-buru. Dia tahu itu sama sekali tidak anggun, dan tentu saja menyalahi etika di meja makan. Dia hanya tidak ingin berlama-lama di dalam satu ruangan bersama pria ini.

"Aku sudah selesai."

Kris menghentikan makannya. "Secepat itu?"

Chanyeol lalu berdiri. Dia lalu berbalik dan keluar dari sana tanpa melihat Kris kembali. Tapi kemudian, di tengah-tengah perjalanan menuju kamarnya, dia melihat Jaehyun sedang bersandar di tepian pagar koridor.

"Jaehyun, kau kenapa? Kupikir kau sedang ada latihan."

"Aku kabur." jawabnya. Suaranya terdengar begitu lelah. "Mereka benar-benar kejam. Aku bahkan belum satu hari berada di sini."

Chanyeol jadi merasa sangat bersalah. "Maafkan aku. Kris bilang kau bisa menjadi orang kepercayaanku. Aku tidak mengira bahwa maksudnya adalah menjadi.. pelayan."

"Tidak, Chanyeol, aku tidak keberatan!" kata Jaehyun. "Aku sangat senang bisa menemanimu di sini. Hanya saja ternyata pekerjaan itu cukup melelahkan. Aku bahkan dibangunkan saat matahari belum terbit."

[Karyakarsa] The Queen ConsortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang