Chanyeol tidak berbincang banyak dengan Kris tadi. Itu karena Kris memiliki keperluan lain, yang tentu saja lebih penting dari dirinya. Tapi Chanyeol bersyukur karena ia tidak perlu berlama-lama berada dalam satu ruangan dengan pria itu.
Sebelum pergi, Kris memanggil salah seorang pelayan. Dia adalah seorang perempuan yang cukup cantik, dan sepertinya masih sangat muda.
"Aku menyarankanmu untuk berjalan-jalan mengelilingi istana. Sebagai calon permaisuriku kau harus mengetahui seluk-beluk istana ini. Dia yang akan menemanimu."
Chanyeol menatap gadis itu dengan tatapan menghakimi. "Bukankah aku akan memiliki pelayan pribadi dari kerajaanku? Aku akan melakukannya jika Jaehyun telah datang."
"Kau yakin pelayanmu itu akan tahu tentang istana ini? Biarkan dia yang menemanimu."
Dia menggerutu dalam hati. Dia benar-benar menyesal telah keluar dari dalam kamarnya. Seharusnya ia bisa bersabar menunggu pengawal datang ke kamarnya besok, bukan malah menemui Kris secara langsung begini.
"Satu lagi. Kau harus ingat, bahwa kau tidak memiliki kerajaan apapun sekarang. Kau adalah milik Neradia." kata Kris, sebelum menyuruh mereka berdua untuk keluar dari kamarnya.
Chanyeol merasa sangat tidak suka mendengar itu. Dia tahu bahwa Fealla bukan lagi di bawah kekuasaannya, bahwa dia adalah calon permaisuri dari raja Neradia. Kris tidak perlu memperjelas semua itu.
"Yang Mulia."
Pelayan tadi tergesa-gesa menyusul Chanyeol yang berjalan lebar-lebar di depannya. Chanyeol menoleh ke belakang.
"Apa?" balasnya ketus.
"Biar saya tunjukkan jalannya."
"Aku tidak mau ke manapun. Aku akan kembali ke kamarku."
"Tapi Yang Mulia Raja memerintahkan saya untuk menemani Anda berkeliling istana." katanya lagi.
Chanyeol mendecak kesal. Perempuan ini benar-benar keras kepala.
"Mari, Yang Mulia."
Chanyeol hanya mengikutinya saja, tanpa benar-benar tertarik dengan apa yang mereka lakukan. Dia menghela nafas kesal. Dia berharap Jaehyun akan segera datang.
╔══ஓ๑♡๑ஓ══╗
–– The Queen Consort ––
╚══ஓ๑♡๑ஓ══╝
Istana Fealla yang sebelumnya porak-poranda, dengan mayat bergelimpangan di mana-mana, kini telah kembali seperti semula. Tapi tentu saja keadaannya tidak lagi sama. Prajurit-prajurit Neradia berjaga di setiap sudut tempat. Jalan-jalan untuk menuju rumah-rumah penduduk pun tak luput dari penjagaan.
Jaehyun masih berada di istana. Dia terlihat begitu sedih dan gundah. Meskipun dia selamat, masih banyak hal yang membuatnya gusar. Sang ayah, yang merupakan perdana menteri, sekarang tidak tahu di mana keberadaannya. Dia pikir ayahnya ikut terbunuh, tapi dia tidak menemukan tubuhnya di manapun. Dia juga mengkhawatirkan keadaan Chanyeol. Dia merasa prihatin dengannya. Chanyeol tidak pernah tahu apapun soal urusan kerajaan, tetapi dia yang harus menanggung semuanya kala Fealla berada di ambang kehancuran.
Jaehyun menghela nafas sambil memainkan bunga yang tadi dipetiknya. Jika penjaga kebun ada di sini, dia pasti akan diomeli. Tapi tidak ada siapapun di sini, hanya ada penjaga-penjaga dari kerajaan sebelah yang dengan angkuhnya berdiri di sana. Apa mereka bangga karena berhasil menduduki kerajaan orang lain dengan cara yang begitu licik?
Dia memainkan kelopak bunga itu, memetiknya satu persatu. Setelah kelopak bunga itu habis, dia berdiri dari duduknya, berniat untuk mengambil satu lagi. Tapi dia melihat sesuatu yang janggal. Dua orang penjaga terlihat menghalangi seseorang di halaman depan dekat gerbang istana. Dahi Jaehyun mengerut, mencoba mengenali siapa seseorang yang berkuda tersebut. Jadi dia berjalan mendekati gerbang, berusaha untuk terlihat natural.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Karyakarsa] The Queen Consort
Poetry"Ya, kau benar. Aku bukan lagi seorang pangeran. Aku adalah seorang raja sekarang." "Tidak ada raja sepertimu. Kulit halus dan wajah cantik ini. Aku berani bertaruh kau bahkan tak pernah berjemur di arena tarung untuk melatih ototmu." . . "Aku mengi...