Mengandung sedikit unsur anu² 👀
.
.
Chanyeol sedang bersantai di tepi jendela kamar sambil membaca buku. Kamar Kris memang jauh lebih luas dari kamar yang ditempatinya kemarin, tapi tetap saja, area favoritnya untuk membaca buku adalah di tepi jendela. Itu karena dia bisa mendengar suara pepohonan yang bergesekan satu sama lain, juga suara-suara burung yang berkicau merdu.
Namun, di tengah-tengah kegiatannya itu, pintu kamar diketuk dari luar. Dia pun mengalihkan pandangannya.
"Masuk."
Pintu kamar terbuka dan menampakkan Jaehyun yang masuk ke dalam sambil membawa sebuah nampan. Dia menutup pintu kembali sebelum berjalan mendekati Chanyeol.
"Apa itu?" tanya Chanyeol penasaran.
"Entahlah. Kepala pelayan menyuruhku untuk memberimu ini." katanya sambil menuangkan cairan itu ke dalam gelas. "Dia bilang ini untuk mengembalikan staminamu. Kau pasti kelelahan kan sejak kemarin?"
Chanyeol menerima gelas dari tangan Jaehyun, lalu menyelidikinya dengan seksama. "Apa ini aman?"
"Apa aku harus meminumnya terlebih dahulu? Kau tahu, itu yang dilakukan pelayan-pelayan yang setia pada tuan mereka." kata Jaehyun sambil terkekeh.
Chanyeol ikut tertawa mendengar celoteh pemuda itu. "Aku bukan tuanmu. Kau juga bukan pelayanku. Ingat, semua ini hanya formalitas." ujarnya. Dia lalu menenggak minuman itu hingga habis tak bersisa. Rasanya biasa-biasa saja.
Jaehyun melihat Chanyeol yang meminum itu dengan serius, sampai-sampai Chanyeol mengernyit heran.
"Kenapa?"
"Apa kalian sudah.. melakukannya?"
Chanyeol bersyukur dia sudah selesai minum sekarang, karena kalau tidak, sudah bisa dipastikan ia akan tersedak. Pertanyaan macam apa itu?
"Belum." jawabnya pelan, meskipun rasanya canggung harus membicarakan hal ini pada sahabatnya.
Jaehyun mengangguk. "Kau tahu, aku menguping pembicaraan beberapa pelayan tadi pagi. Mereka bilang bahwa mereka akan mempersiapkan.. uh.. semacam obat perangsang untuk kalian."
Baik Chanyeol maupun Jaehyun sama-sama memerah mendengar hal tersebut. Wajar saja, mereka masih 18 tahun. Memang, mereka bukan lagi anak-anak, tapi tentu saja mereka masih belia untuk membicarakan hal seperti ini.
"Aku hanya mengatakannya agar kau berhati-hati dengan minuman apapun yang diberikan mereka. Mungkin kau tidak ingin melakukannya, kan?"
Chanyeol mengalihkan pandangannya ke luar jendela, berusaha membuang kegugupannya. "Belum." koreksinya.
Ya, dia memang mau tak mau harus berhubungan badan dengan Kris agar bisa mengandung anaknya. Itu satu-satunya cara, kan?
"Kalau kau ingin memberitahuku, seharusnya kau lakukan sebelum kau memberikanku minuman itu." kata Chanyeol, merujuk pada air yang dibawa Jaehyun.
"Tidak, tidak. Aku yakin itu baik-baik saja. Jika mereka memberimu ramuan tersebut, aku sangat yakin mereka akan memberikannya saat malam hari."
Merasa perbincangan kali ini semakin canggung dan memalukan, Jaehyun pun akhirnya mengalihkan pembicaraan.
"Kau mau tahu sesuatu?"
"Apa?" tanya Chanyeol penasaran.
"Johnny datang ke pesta pernikahanmu kemarin."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Karyakarsa] The Queen Consort
Poetry"Ya, kau benar. Aku bukan lagi seorang pangeran. Aku adalah seorang raja sekarang." "Tidak ada raja sepertimu. Kulit halus dan wajah cantik ini. Aku berani bertaruh kau bahkan tak pernah berjemur di arena tarung untuk melatih ototmu." . . "Aku mengi...