"Yang Mulia.."
Chanyeol membuka kedua matanya perlahan. Dilihatnya salah satu pelayan berdiri di hadapannya.
"Jangan tidur di sini."
Chanyeol memperhatikan sekelilingnya. Dia baru sadar bahwa dia tertidur di sofa. Itu karena ranjangnya sedang ditempati oleh Kris yang tadi pingsan secara tiba-tiba. Dia pun mengubah posisinya menjadi duduk.
"Jam berapa sekarang?"
"Sudah jam 4 sore, Yang Mulia."
Dia lalu menatap ke arah ranjang. Tidak ada siapa-siapa di sana.
"Di mana Kris?"
"Raja sudah dipindahkan ke kamarnya."
"Apa dia masih belum sadar?"
"Belum, Yang Mulia." jawabnya. "Apa Anda ingin menjenguknya?"
Chanyeol menggelengkan kepalanya. Yang benar saja.
"Karena tidak memungkinkan bagi Raja untuk makan di ruang makan, maka kami akan mengantarkan makanan ke kamar Anda mulai malam ini. Atau mungkin Anda ingin makan bersama Raja di kamarnya?"
"Tidak, terima kasih. Aku di kamarku saja," tolaknya mentah-mentah.
"Baiklah. Apa Anda ingin disiapkan makan malam sekarang atau nanti?"
"Nanti saja. Tapi tolong bawakan buku baru. Buku-buku kemarin sudah selesai kubaca."
"Baik, Yang Mulia." katanya. "Apa ada lagi?"
Chanyeol menggelengkan kepalanya.
"Baiklah, Yang Mulia. Saya permisi."
Setelah pelayan itu pergi, Chanyeol menutup pintu kamarnya. Dia kemudian membersihkan dirinya. Setelah selesai, dia duduk di tepi jendela sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. Dia menatap ke arah hutan di sekeliling istana.
Pintu kamar lalu diketuk, membuat perhatiannya teralih.
"Masuklah."
Pintu terbuka, menampakkan seorang pelayan laki-laki membawa beberapa buku di kedua tangannya.
"Buku yang Anda minta, Yang Mulia."
Chanyeol mengambil satu-persatu buku di sana sembari melihat sampul depannya. Hanya satu buku yang menarik perhatiannya. Dia pun lalu mengembalikan dua buku lainnya pada pelayan itu.
"Apa perlu saya bawakan judul lainnya?"
"Tidak usah, aku akan membaca ini dulu." katanya.
"Baik, Yang Mulia. Saya permisi."
Chanyeol segera membuka bukunya ketika pelayan itu keluar. Dia membacanya dengan sangat serius, sampai-sampai dia tidak sadar bahwa matahari sudah terbenam. Rambutnya yang tadi basah bahkan sudah kering sekarang.
Pintu kamarnya kembali diketuk. Ternyata itu adalah Jaehyun.
"Kudengar Kris pingsan tadi. Apa itu benar?" tanyanya.
"Ya. Tiba-tiba saja dia pingsan di kamarku."
"Mengapa bisa seperti itu?"
"Entahlah, tapi pelayan bilang dia punya penyakit yang belum bisa disembuhkan."
Jaehyun terdiam selama beberapa saat. "Entah mengapa aku menjadi simpatik dengannya sekarang." gumamnya pelan. "Dia.. dia terlihat begitu kuat dan tegas. Aku sama sekali tidak menyangka."
"Mungkin saja itu adalah karma dari perbuatannya sendiri." balas Chanyeol. Dia sadar bahwa perkataannya itu jahat, tapi dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengatakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Karyakarsa] The Queen Consort
Poesía"Ya, kau benar. Aku bukan lagi seorang pangeran. Aku adalah seorang raja sekarang." "Tidak ada raja sepertimu. Kulit halus dan wajah cantik ini. Aku berani bertaruh kau bahkan tak pernah berjemur di arena tarung untuk melatih ototmu." . . "Aku mengi...