Chapter 32nd Preview
1700+ words exclusive on Karyakarsa
𓆩:*¨༺✧ ⚜ ✧༻¨*:𓆪Selagi Kris dan tiga orang pejabat Fealla itu berbasa-basi, Chanyeol lebih memilih untuk memperhatikan gerak-gerik mereka. Dia merasa tidak nyaman melihat bagaimana beberapa dari mereka menyunggingkan senyuman itu. Apakah mereka lupa, bahwa lawan bicara mereka adalah raja yang telah merebut kekuasaan Fealla? Mengapa mereka tampak begitu nyaman? Apa semua itu palsu? Apa mereka bersikap seramah ini agar menimbulkan kesan pertama yang baik?
Chanyeol menahan dirinya untuk tidak mendecih. Dia benar-benar muak melihat kepalsuan ini.
𓆩:*¨༺✧ ⚜ ✧༻¨*:𓆪
"Jadi, apa yang kau dapatkan?" tanyanya sembari meletakkan cincinnya.
"Tuan Junsu tampak sangat palsu," gumamnya tanpa pikir panjang. "Aku tidak menyukainya."
Kris hanya bergumam, meminta Chanyeol untuk melanjutkan hasil pengamatannya.
"Tuan Simon terlihat gugup, meskipun dia berusaha menyembunyikannya. Tuan Yuseok sepertinya tidak berkenan untuk datang ke sini."
"Dia tidak menyukaiku. Itu sudah jelas." Kris lalu berjalan dan duduk di samping sang permaisuri. "Tapi aku tidak butuh seseorang untuk menyukaiku. Aku butuh seseorang yang bisa melindungi dan mengayomi rakyatnya."
𓆩:*¨༺✧ ⚜ ✧༻¨*:𓆪
"Bagaimana dengan jenis kelamin bayiku? Apa kau bisa mengetahuinya?" tanya Chanyeol lagi.
Dia tak ingin membeda-bedakan, tapi ia harap anaknya nanti adalah laki-laki agar dia tak perlu mengandung kembali demi mendapatkan penerus tahta nantinya.
"Saya belum terlalu yakin, jadi perkataan saya ini jangan terlalu diambil hati. Saya rasa, Yang Mulia mengandung bayi laki-laki."
Chanyeol merasa lega ketika mendengar konfirmasi tersebut. Memang, itu belum pasti. Tapi bidan ini sudah berpuluh-puluh tahun berurusan dengan ibu hamil. Prediksinya tidak mungkin meleset, kan?
𓆩:*¨༺✧ ⚜ ✧༻¨*:𓆪
Chapter ini bisa dibaca secara lengkap di Karyakarsa @yeonkim atau klik link di bio!
KAMU SEDANG MEMBACA
[Karyakarsa] The Queen Consort
Poetry"Ya, kau benar. Aku bukan lagi seorang pangeran. Aku adalah seorang raja sekarang." "Tidak ada raja sepertimu. Kulit halus dan wajah cantik ini. Aku berani bertaruh kau bahkan tak pernah berjemur di arena tarung untuk melatih ototmu." . . "Aku mengi...