Mereka terus menatapku.
Sejak Aiden menyeretku ke dalam ruang yang bisa dikatakan sebagai perpustakaan mini ini, mereka sama sekali tidak melirik ke objek lain selain diriku. Seakan-akan aku bisa bertindak gila kalau saja mereka memalingkan wajah lebih dari sedetik. Luar biasa. Dahlia dan Hiro bahkan tidak diizinkan untuk berada di sini.
Aku masih tak mengerti mengapa para daim ini tak dapat mendengar apa yang diucapkan cowok menggelepar tadi. Padahal ia mengucapkan kata-kata itu dengan sangat jelas. Percis seperti yang Bian lakukan waktu itu. Mungkinkah ada sesuatu yang terjadi pada diriku sehingga mereka berubah khawatir begini?
Pintu di hadapan kami terbuka, menampilkan sosok Osric yang melangkah masuk dengan wajah muram. Pantulan cahaya membuatnya terlihat seperti lelaki di awal empat puluh tahun. Letih dan banyak pikiran. Ia mendesah ringan begitu melihat diriku yang duduk di satu-satunya kursi ruangan ini. Kualihkan pandangan ke atas lantai dan menekuri pola-pola halusnya, tak berani menatap lelaki itu lebih lama lagi.
"Apa yang terjadi dengan Yoda?" seseorang langsung bertanya. Sepertinya itu nama lelaki yang tadi menggelepar di depan aula makan.
"Kita belum mengetahuinya secara pasti, ini pertama kalinya terjadi di dalam Legiun." Osric terdengar menghela napas panjang. "Aku menerima laporan bahwa Yoda sedang bertugas menjaga Bian sebelum dia berlari ke area atas. Entah dia mengalami kerasukan serupa atau dikendalikan oleh sesuatu, kurasa alasan Yoda pergi ke aula makan karena ia merasakan kehadiran Astaroth, atau mungkin ... dia merasa terpanggil seperti yang dialami Bian kemarin." Osric mendekatiku dengan langkah hati-hati.
"Ini yang aku cemaskan, Aiden. Aku khawatir jiwa iblis itu mulai memberontak dan mulai menciptakan efek yang tidak kita inginkan. Kalian tentu masih ingat apa tujuan kedatangan Astaroth ke dunia ini." Osric melihat sekelilingnya tanpa berkedip. "Dia diutus kemari untuk memimpin kegelapan, dengan kata lain: iblis. Itu berarti ... Stela bisa menjadi magnet bagi setiap iblis yang muncul."
"Pasti ada cara untuk mengendalikannya."
"Tergantung seberapa cepat Astaroth mampu melahap jiwa Stela." Osric melipat kedua tangannya di depan dada. "Kurasa saat ini dia sedang berusaha memindahkan seluruh kemampuannya pada diri Stela untuk bertahan. Makanya dia bisa memahami apa yang mereka ucapkan."
"Tapi itu bukan berarti-"
"Belum." Osric memotong cepat. "Stela masih bisa mengendalikan dirinya dengan baik karena segelnya masih terkunci, tapi kita tidak tahu berapa lama dia akan bertahan sebelum dia ..." keheningan mendadak menyusup di antara kami.
Sebelum dia mengalami ledakan emosi dan membabi buta di tempat ini seperti kesetanan.
Aku masih mengingat kata-kata mengerikan yang disampaikan Osric kemarin malam. Tentang raga yang sesungguhnya bukan milikku. Sulit sekali untuk tidak memikirkannya di saat seperti ini."Apa yang terjadi kalau iblis itu berhasil memindahkan kekuatannya?"
Entah ini hanya perasaanku saja atau para daim itu turut menahan napas mereka saat menanti jawaban dari Osric. Jantungku kian berdebar tak keruan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WATCHERS
Fantasy(The Chosen sequel) Setelah berhasil melewati ritual terakhir yang nyaris mempertemukannya dengan kematian, Stela kini dihadapkan pada awal yang baru. Awal di mana ia mempelajari tentang sosok sejati dirinya, serta apa perannya dalam rencana pembala...