20 | BENDA-BENDA ZHMERSINE

44 7 2
                                    

"Sebaiknya kamu jangan mengkhawatirkan soal siapa rival kamu di sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebaiknya kamu jangan mengkhawatirkan soal siapa rival kamu di sini." Hugo mengingatkanku dari seberang ruang. Suaranya terdengar begitu santai. "Kita akan temukan cara untuk menghindari mereka, sekarang coba kamu fokus ke benda-benda Zhmersine dulu, lebih cepat kita dapatkan lebih baik."

Ha, mudah sekali ia mengucapkannya. Seolah si pemilik batu Mirah sainganku cuma seorang remaja badung yang baru puber. Tapi, kurasa Hugo ada benarnya juga. Belum tentu keturunan Cain yang berhasil merebut batu Mirah Beelzebub. Jadi tak seharusnya aku larut dalam kecemasanku. Selagi masih ada mereka yang pasti akan membantuku menghadapi semua ini. Sama seperti yang sudah-sudah.

Aku menghela napas singkat sebelum kembali membacakan isi gulungan itu. Akhirnya tiba di bagian yang membahas benda-benda Zhmersine.

"Dari seluruh daratan Tanah Nod, ada empat wilayah yang sejak lama dihindari oleh para penghuninya, bahkan dianggap terlarang meski terdapat sumber makanan. Mereka percaya di sanalah kejahatan yang sesungguhnya bersarang. Tempat di mana Tuhan menyimpan murka-Nya bagi Cain. Karena itu kekuatan batu Mirah tidak berfungsi di sana." Aku merasa sedikit lega mengetahui fakta ini.

"Keempat wilayah terlarang itu adalah gunung Urkurd, lembah Elsum, hutan Thorgor, dan teluk Tibroz. Dikisahkan saat Tuhan membelah batu Mirah menjadi tiga bagian, ketiga batu itu terlempar ke gunung Urkurd, hutan Thorgor, dan teluk Tibroz. Sementara lembah Elsum adalah tempat di mana Cain mengubur jasad Habel, setelah ia melihat seekor gagak mencontohkan cara mengubur jenazah. Keempat wilayah itu juga diyakini masih menyimpan sisa-sisa kemurnian Tanah Nod sebelum diubah menjadi daratan petaka. Kemurnian yang dijaga oleh wujud kejahatan Tuhan."

Aku meneguk ludah. Kalimat terakhir terdengar begitu mengerikan bahkan hanya untuk dibaca.

"Para penghuni Tanah Nod tidak memiliki pengetahuan tentang apa yang mereka sebut sebagai wujud kejahatan Tuhan. Wujud-wujud itu sesungguhnya empat makhluk bernama Dabilgru, Anqa, Unktehila, dan Misknubiq. Mereka–" aku terkesiap dan kembali menatap Hugo, "mereka gak pernah menjaga artefak apa pun di bahtera Nuh, mereka-lah jelmaan benda-benda Zhmersine!"

"Jelmaan?" Hugo terdengar kaget.

"Ya," aku bergegas melanjutkan bacaanku. "Saat benda Zhmersine tidak dimiliki oleh siapa pun, keempatnya dapat kembali ke wujud asli mereka. Setelah lenyap di era kenabian Nuh, tiga benda Zhmersine muncul kembali untuk digunakan oleh beberapa nabi di zaman yang berbeda. Ketiga benda itu adalah Batu Yamin–juga dikenal sebagai batu hitam yang ditemukan Ibrahim, Tongkat Tuhan–digunakan oleh Musa, dan Cincin Ilahiah–yang diberikan pada Sulaiman. Sementara benda yang satu lagi, Tabut Gofer, telah digunakan Nuh untuk membangun bahtera yang tak dapat dihancurkan bencana banjir besar."

"Pantas aja sampai sekarang ilmuwan gak bisa mastiin kayu apa yang dipakai Nuh untuk membuat kapalnya!" Dahlia berseru senang. "Benda itu gak pernah ada di bumi!"

"Kupikir selama ini kita gak pernah tahu pasti bentuk benda-benda Zhmersine, nyatanya kita udah mengetahuinya tanpa sadar." Ronen berkata dengan nada melamun.

THE WATCHERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang