01

508 64 24
                                    

Waktu menunjukkan pukul 22.00 KST. Semua tamu undangan sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Yang tersisa hanya keluarga dari mempelai pria dan wanita saja.

"Minhyuk-ah, kau yakin tidak ingin tinggal di Penthouse saja?"

"Ani eomma, aku dan Sunhee sudah berbicara sebelumnya dan memutuskan untuk tinggal di apartemen saja."

Walaupun dijodohkan namun keduanya sudah beberapa kali bertemu untuk berdiskusi pasal kehidupan pernikahan mereka yang akan dijalaninya.

Keduanya berasal dari golongan chaebol, namun mereka memutuskan untuk hidup sederhana di sebuah apartemen yang dibeli dari hasil uang mereka sendiri dan menolak menerima penthouse pemberian orang tua mereka.

Merekapun sudah pergi berkencan beberapa kali untuk berkenalan tentunya. Menceritakan kebiasaan, kesukaan, yang tidak disukai, dan hal-hal lainnya.

Mereka bertekad untuk mempertahankan pernikahan ini dan belajar saling mencintai. Karena prinsip mereka sama, yaitu menikah sekali seumur hidup.

"Kalau begitu menginaplah untuk semalam." Park Aera, ibu Rocky menimpali.

Rocky menghela nafasnya, "Eomma kami ingin segera ke apartemen."

"Iya biarkan saja, kupikir mereka ingin menghabiskan malam pertama berdua saja."

"A-ani, bu-bukan begitu maksudku eommonim."

Kim Jaehwa, ibunya Sunhee pun tertawa karena berhasil menggoda anak menantunya itu.

"Ara, kalian ingin beristirahat tanpa gangguan kan? Kalau begitu pergilah." titah Jaehwa. "Ah Sunhee, mulai sekarang kamu akan hidup berdua. Jangan lupa untuk mengurus suamimu dengan baik," tambahnya.

"Nde eomma," jawab Sunhee dengan senyum.

"Ahh neomu yeppeo," pekik Aera mencubit gemas pipi Sunhee. "Ya Beomseok, lihatlah menantu kita yang cantik ini!"

Sunhee tertunduk malu, "Kamsahamnida eommonim."

"Sudahlah lebih baik kalian bergegas pulang sebelum larut." Park Beomseok, ayah Rocky melerai.

"Jaga putriku Minhyuk." Ucap ayah Sunhee sekali lagi, Kim Daejung.

"Nde aboeji."

Kemudian mereka berpelukan secara bergantian untuk salam perpisahan. Setelah itu Rocky menuntun Sunhee menuju mobil mereka. Membukakan pintu mobil untuk Sunhee kemudian menutupnya ketika gadis itu telah masuk dengan sempurna.

Rocky pun menyusul Sunhee masuk ke dalam mobil. Menyalakan mesin kemudian menginjak pedal gas dengan perlahan. Melajukan mobilnya dengan kecepatan standar.

"Jika lelah tidurlah, perjalanan cukup jauh."

"Apakah tidak masalah? Aku merasa tidak enak karena kau lelah menyetir sementara aku enak tidur."

Rocky tersenyum tipis mendengarnya. Perasaannya sedikit menghangat mengingat gadis disebelahnya ini begitu perhatian. Dari awal bertemu, ia tahu bahwa Sunhee adalah tipe gadis lembut yang penuh perhatian. Mungkin sifatnya menurun dari ibunya.

"Nde gwenchana, tidurlah." ucapnya, tangannya terulur untuk mengusap surai Sunhee lembut.

"Nde Minhyuk-ssi," jawab Sunhee tertunduk malu. Walaupun Rocky sudah beberapa kali melakukan kontak fisik dengannya semenjak keduanya sepakat untuk belajar mencintai, tetap saja rasanya masih canggung bagi Sunhee.

Kemudian keheningan melanda keduanya. Sunhee pun memejamkan matanya berniat untuk tidur. Rocky pun hanya sibuk menyetir dan fokus terhadap jalanan.

Dijodohin - Rocky AstroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang