Rocky menghembuskan nafasnya dengan kasar. Dadanya kembang kempis seiring dengan keringat yang memenuhi pelipisnya. Ia baru saja menyelesaikan penampilannya pada acara award yang harus mereka hadiri.
Penampilan kali ini terasa lebih melelahkan dibanding dengan promosi comeback mereka yang telah usai satu minggu lalu. Karena ini merupakan acara award, mereka harus menambahkan dance break agar penampilan mereka lebih menarik.
Ketika yang lain sudah kembali ke ruang tunggu, namun dirinya masih setia berdiam diri di backstage. Ada sesuatu yang membuatnya harus menetap disini. Mata hitamnya sedari tadi tengah menatap lurus pada iris yang sama gelap dengan miliknya.
Kedua insan itu saling menatap tanpa adanya percakapan. Namun tatapan Rocky tidak bisa berbohong. Lelaki itu menatap dengan sangat dingin bagaikan mengibarkan bendera perang kepada orang yang tengah ditatapnya.
Mungkin ada sekitar lima menit keduanya saling bertatapan tanpa mengeluarkan suara. Rocky jengah, ia membuang pandangannya. Kemudian berjalan dengan langkah yang tegas melalui orang itu tanpa permisi, hingga...
"Rocky-ssi!"
Rocky mendesis kecil dengan lengannya yang terkepal kuat. Ia menoleh menghadap kearah orang yang memanggilnya. Ia hanya sedikit menaikkan wajahnya sebagai respon. Tak peduli orang dihadapannya ini lebih tua darinya, ia hanya berdiri angkuh menunggu orang itu berbicara.
"Aku akan menjelaskan semuanya," ujar orang itu.
Rocky menyilangkan lengannya didepan dada. "Bukankah setidaknya kau meminta maaf terlebih dahulu kepadaku, Jaehyun-ssi?"
Orang itu, orang yang bertatapan dengannya selama lima menit lamanya, Jaehyun, lelaki itu menundukkan kepalanya. "Majayo," ucapnya tersenyum tipis. "Joesonghaeyo," lanjutnya seraya membungkukkan badan.
"Sudah seharusnya begitu, karena mencintai istri orang itu sangat salah bukan?" balas Rocky sarkas.
"Joesonghaeyo," ucap Jaehyun lagi dengan raut sesal.
Rocky hanya diam, menunggu kalimat Jaehyun selanjutnya yang katanya ingin menjelaskan sesuatu kepadanya. Entahlah, sudah sebulan lebih ia saling tidak berkabar kepada Sunhee. Dan ia benar-benar merindukannya.
Namun ia masih terlalu gengsi untuk meminta penjelasan dari Sunhee sebagai awalan yang seharusnya ia lakukan jika saja ingin berbaikan. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk mendengarkannya dari Jaehyun saja.
"Kau dan Sunhee masih saling berdiaman?" tanya Jaehyun terus terang.
"Kau masih berhubungan dengannya?!" Rocky balik bertanya dengan ketus, sedikit menaikkan suaranya membuat beberapa member NCT dan staff yang tak jauh dari mereka menoleh kearahnya.
"Ya, hanya melalui pesan. Tidak ada telepon ataupun bertemu. Hanya sesekali aku yang menatapnya dari kejauhan." jawabnya dengan tenang.
Rocky mendengus seraya membuang mukanya kearah lain. Emosinya mulai tersulut, sehingga ia memutuskan untuk pergi tanpa ingin lagi mendengar penjelasan dari Jaehyun. Ia takut akan mencapai puncak emosinya jika begini, dan itu tidak akan baik bagi dirinya maupun Jaehyun.
Namun Jaehyun menahannya, membuat Rocky sedikit menggeram marah. Ingin sekali Rocky meninju wajah tampan dihadapannya ini, namun ia masih cukup memiliki akal yang waras untuk menahannya.
"Kau harus mendengarkanku agar kalian tidak terus-menerus begini!" seru Jaehyun.
Rocky menghela nafasnya. "Kau sebentar lagi akan tampil kan?" tanyanya.
Jaehyun mengangguk, "Eoh."
"Setelah tampil temui aku diruang tunggu Astro."
"Wae?" tanya Jaehyun dengan raut sedikit tak setuju.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin - Rocky Astro
FanfictionDijodohkan oleh idol? Menikah dengan salah satu member Astro? Hidup bersama dengan Rocky? Daebak! Manusia super swag yang kini harus menanggung tanggung jawab sebagai seorang suami, seperti apakah Rocky menangani ini? . . Rate : M 17+ (Dikarenakan a...