38

224 43 16
                                    

"Oppa pulanglah, aku akan menetap disini."

Rocky membeku, menoleh menghadap Sunhee dengan gerakan patah-patah. Tangan besarnya masih setia menggenggam Sunhee, namun ia tak lagi menariknya.

"Mworago?"

Sunhee menghela nafasnya panjang. Tangannya dengan lembut menyingkirkan tangan Rocky yang tengah menggenggamnya. Kemudian ia mendongak menatap Rocky.

"Beri aku waktu," ujar Sunhee pelan.

Rocky hanya diam menatap Sunhee dengan tatapan... kecewa mungkin? Ia merasa tak dihargai mengingat bagaimana usahanya untuk datang kesini. Setelah selesai dari acara award, ia langsung bergegas kemari.

"Waktu apa lagi yang kau butuhkan? Bukankah ini sudah sangat lama? Sebulan lebih Hee! Kau memang berencana pisah denganku ya?"

Pertanyaan sarkas Rocky membuat Sunhee merasa tertohok. Tak ia sangka jika kata 'pisah' mampu keluar dari mulut lelaki itu. Tentu saja Sunhee tidak akan semudah itu untuk pisah darinya. Sunhee mencintainya sudah tentu!

"Aniya, bukan itu maksudku. Hanya saja aku perlu menyesuaikan diri lagi."

"Kalau begitu ayo! Ayo pulang! Kita menyesuaikan diri sama-sama dari awal lagi!" ujar Rocky frustasi. Saking frustasinya lelaki itu sampai berkali-kali mengusap wajahnya.

"Biarkan aku menetap di rumah eomma sementara waktu lagi, aku janji akan pulang jika aku sudah siap."

Rocky menatap Sunhee dengan pandangan tak percaya. Ia sangat bingung, apakah satu bulan lebih masih kurang untuk Sunhee? Apa wanita itu tak merindukannya? Apakah hanya dia yang merasakan rindu?

"Ahh aku tahu," tukas Rocky seraya tersenyum miring. "Kau ingin berlama-lama di rumah eomma supaya kau bebas berhubungan dengan Jaehyun bukan? Iya kan?!"

Pupil Sunhee membola mendengar kata-kata Rocky. Lelaki itu berfikir yang tidak-tidak lagi! Tak pernah sekalipun ia menjadikan Jaehyun sebagai alasan untuk tidak pulang, bukan itu. Ia hanya belum siap kembali seperti tidak ada apapun yang terjadi, hanya itu.

"Aniya oppa! Aniya! Bukan itu alasanku!"

"Geuraeseo wae?!"

"Aku hanya perlu waktu untuk menenangkan diriku, aku belum siap kembali!"

Rocky berdecih disertai dengan senyuman sinisnya.

"Pergi saja kau dengan Jaehyun mu itu!"

Sunhee lagi-lagi terkejut. Tidak ia sangka jika lelaki itu mampu berkata seperti itu. Ucapan Rocky masih tidak dapat terkontrol. Sangat jelas jika Rocky memang masih memiliki amarah didalam hatinya yang dapat ia luapkan kapan saja.

"Aniya! Tidak pernah aku berpikir sekalipun untuk pergi bersama Jaehyun!" pekik Sunhee tegas.

"Kau pikir aku percaya?"

"Jika oppa masih tidak percaya denganku, kenapa oppa kemari?"

Rocky menghela nafasnya gusar. "Kau ingin sekali mengajakku berdebat ya?!"

"Oppa yang membuatku jadi ingin berdebat!"

"Enyahlah kau bersama Jaehyun! Pergi kepelukannya!"

Kata-kata barusan membuat tangan Sunhee terangkat tanpa sadar, kemudian berayun untuk menampar pipi Rocky dengan kerasnya hingga menimbulkan suara nyaring.

PLAK!!

"Jaga ucapanmu! Jangan buat aku benar-benar melakukan apa yang kau katakan barusan!" teriaknya tak terkontrol.

Dijodohin - Rocky AstroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang