39

215 40 24
                                    

Rocky menatap Sunhee yang tengah terbaring diatas ranjang rumah sakit dengan sendu. Tangannya tak henti menggenggam lengan Sunhee erat seakan-akan takut jika wanita dihadapannya ini akan pergi kapan saja ia mau.

Pandangannya kosong menatap selang infus yang menancap dipunggung tangan sebelah kanan yang tak ia genggam. Rasa bersalah menggerayangi hatinya. Ia yang menjadi penyebab mengapa infus itu bisa sampai tertanam dilengan Sunhee, semua salahnya.

Bahkan Rocky sudah berjanji kepada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan membuat Sunhee terluka. Namun rasa amarah dan cemburu membuatnya gelap mata sehingga tanpa sadar ia menyakiti wanitanya.

Rocky menarik lengan Sunhee yang tengah digenggamnya. Ia mengecup punggung tangan Sunhee berkali-kali, kemudian meletakkan punggung tangannya dipipinya yang dingin.

Bahkan Sunhee selalu memancarkan kehangatan walaupun tengah sakit begini. Dapat Rocky rasakan kehangatan itu ketika telapak tangan Sunhee menempel dengan pipinya. Bagaimana ia bisa setega itu kemarin padanya?

Asyik bergelut dengan pikirannya, Rocky langsung menoleh ketika pintu kamar rumah sakit terbuka, membernya datang. Dengan berkerumun, seperti biasa. Mereka memang selalu seperti itu. Yang membedakan hanya mereka berusaha tidak gaduh karena ini rumah sakit.

Tunggu, ternyata tak hanya membernya yang datang namun ada Jaehyun disana. Entah bagaimana lelaki itu bisa tahu jika Sunhee tengah berada di rumah sakit dan kemari bersama membernya. Kenapa lelaki itu selalu tahu tentang Sunhee?

"Aku yang memberitahunya," kata Eunwoo seolah-olah mengerti dengan pertanyaan dibenak Rocky.

Ah Rocky lupa jika Eunwoo dan Jaehyun memang berteman karena sama-sama lahir ditahun 1997. Tak heran juga kenapa Eunwoo akhirnya memberitahukannya. Rocky tak masalah, hubungannya dengan Jaehyun sudah benar-benar bersih tanpa adanya kesalahpahaman lagi.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Jinjin maju selangkah demi langkah diikuti dengan Jaehyun untuk menghampiri Sunhee. Sementara yang lain hanya menunggu di sofa.

"Belum sadar dari tadi hyung," sahut Rocky lemah.

"Apa kata dokter?" kini giliran Jaehyun yang bertanya.

"Kesehatannya menurun. Kekurangan cairan, kekurangan asupan gizi, dan lambungnya sedikit bermasalah karena sering telat makan."

"Wah, pabo!" ucap Sanha seraya bertepuk tangan.

Bahkan Rocky hanya diam saja ketika Sanha menghardiknya. Entahlah ia bahkan merasa malu padanya walaupun Sanha lebih muda darinya. Ia tidak kesal ketika Sanha mengumpatinya, ia justru membenarkan perkataannya.

"Kalau saja aku mau mendengarnya dulu," gumam Rocky pelan namun masih sampai ke telinga mereka.

Eunwoo berdecih, "Baru sadar sekarang kau batu?"

"Sudahlah Eunwoo-ya, dia memang sebodoh itu." ucap Moonbin yang diselingi dengan kekehannya, tidak seserius Eunwoo. Mereka memang suka saling mengejek, dan terbukti sekarang.

Rocky menunduk karena rasa bersalahnya. "Kalau kalian tahu yang sebenarnya kenapa tidak memberitahuku? Kenapa kalian semua diam?"

"Ya! Kau pikir kami memiliki hak untuk ikut dalam urusan kalian? Seharusnya kau yang menjadi suaminya harus mengerti. Kau itu terlalu pencemburu Rocky-ya! Aku dapat tahu jelas karena kau yang terlalu posesif!" ketus MJ yang hanya diam sedari tadi.

"Tenanglah hyung," ucap Sanha sembari mengusap punggung MJ.

Sementara Jaehyun hanya menunduk. Kalau dipikir-pikir ialah yang menjadi sumber masalah. Jika ia tidak egois, jika ia berusaha menahan perasaannya, maka semua ini tidak akan terjadi. Hidup Rocky dan Sunhee akan tentram tanpa kehadirannya.

Dijodohin - Rocky AstroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang