Semilir angin musim semi menerpa pepohonan hingga membuatnya bergoyang-goyang seirama dengan arah angin. Semerbak harum bunga yang bermekaran tercium kesana-kemari.
Dua insan muda itu tengah menikmati tiupan angin musim semi yang membawa kebahagiaan. Duduk berdua sambil bermesraan, bahkan mereka merasa dunia seperti milik berdua.
Sunhee dan Rocky. Keduanya duduk dibawah pohon rindang sembari menatap sekumpulan anak-anak yang tengah berlarian kesana kemari dengan gembira.
Dua-duanya saling bertatapan kemudian saling tersenyum manis. Baik impian Rocky dan Sunhee saat itu akhirnya tercapai. Impian jika suatu saat nanti mereka akan mengajak anak mereka ke taman kemudian dengan mereka yang saling bermesraan dibawah pohon rindang sembari menatap dari kejauhan.
Sunhee menyandarkan kepalanya pada pundak Rocky dan melingkarkan lengannya pada lengan pria itu, "Gomawo."
Rocky mengecup kening Sunhee dengan sayang, dengan cukup lama. "Terimakasih juga telah mengabulkan mimpiku."
Keduanya saling bertatapan lagi hingga Rocky mulai mendekatkan wajahnya pada Sunhee. Sunhee hanya diam menerima sebagai respon dan mulai memejamkan matanya ketika hidung Rocky dan miliknya sudah bersentuhan.
Rocky meletakkan tangannya pada tengkuk Sunhee dan memiringkan kepalanya. Sedikit, sedikit lagi bibir keduanya akan bertemu hingga...
"Eomma, appa!"
Rocky terkejut, begitupun dengan Sunhee. Buru-buru mereka menghentikan semua kegiatan barusan dan saling menjauh. Jantung keduanya berdetak sangat kencang. Hampir, hampir saja mereka berciuman dihadapan seorang anak berusia lima tahun.
Park Hyunki, anak laki-laki itu berlari kearah Sunhee dan memeluk leher Sunhee dengan erat. Mata sehitam jelaganya kini menatap Rocky dengan tatapan tajam.
"Apa yang akan appa lakukan dengan milikku?" ucapnya dengan logat sinis, namun terdengar lucu.
"Ya! Siapa yang kau sebut milikmu?" protes Rocky seraya mendengus.
"Eomma tentu saja, dia milikku."
"Eommamu itu hanya milik appa, tidak ada yang bisa memilikinya selain appa dari dulu hingga sekarang ara?!"
"Andwae! Eomma adalah milikku sekarang!"
Rocky menghela nafasnya, ingin kesal namun terdengar kekanakan. Sementara Sunhee hanya bisa tertawa. Hal-hal seperti ini memang sudah biasa terjadi. Baik Rocky maupun Hyunki sama-sama tidak mau mengalah, dua-duanya keras kepala.
"Eomma milik kalian berdua!" ucap Sunhee dengan riang.
Hyunki semakin mengeratkan pelukannya pada Sunhee membuat Rocky semakin merengut dibuatnya. Putranya itu selalu menempel bersama Sunhee hingga Rocky kesulitan mendapatkan jatahnya.
"Kau hanya akan memeluk eomma?"
Hyunki menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian tanpa aba-aba Hyunki langsung melepaskan pelukannya pada Sunhee dan langsung beralih memeluk Rocky, pria kecil itu menepuk-nepuk puncak kepala Rocky layaknya orang tua.
"Aigoo, tentu saja aku akan memeluk appaku yang tampan seperti aku."
Rocky mendelik kearah Hyunki. "Ya! Ketampananmu itu menurun dariku tahu!"
Sunhee tertawa melihat tingkah anaknya itu. Hyunki memang seperti itu. Ia masih berumur lima tahun namun kata-katanya sudah seperti orang dewasa saja.
Dengan segala sifat percaya dirinya dan sifat kerennya. Semua persis seperti Rocky. Sifat swag ayahnya menurun pada anak laki-lakinya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin - Rocky Astro
FanfictionDijodohkan oleh idol? Menikah dengan salah satu member Astro? Hidup bersama dengan Rocky? Daebak! Manusia super swag yang kini harus menanggung tanggung jawab sebagai seorang suami, seperti apakah Rocky menangani ini? . . Rate : M 17+ (Dikarenakan a...