Rocky menarik tangan Sunhee menuju lantai dua. Mengajak Sunhee masuk ke dalam sebuah ruangan berpintu geser. Ruangan yang hanya ia ketahui.
"Aku dan member lain sudah sering kesini. Dan ini ruangan khusus untuk kami. Biasanya kami kesini setiap selesai showcase." jelas Rocky sembari menutup pintu.
Sunhee mengedarkan pandangannya mengelilingi ruangan ini. Di dalam ruangan hanya terdapat meja kayu berukuran sedang dengan kaki meja yang pendek. Mereka tidak menggunakan kursi di ruangan ini, hanya bantalan sebagai alas mereka untuk duduk.
"Itulah sebabnya orang-orang disekitar sini tidak berteriak histeris karena oppa. Ternyata mereka sudah biasa bertemu denganmu bukan?" Sunhee mengangguk-anggukan kepalanya paham. Mengingat kembali bagaimana reaksi orang yang tinggal di daerah ini saat melihat Rocky tadi.
Rocky hanya mengangguk singkat membenarkan perkataan Sunhee. Tak berapa lama seorang wanita paruh baya memasuki ruangan mereka.
"Ah ahjumma, annyeonghaseyo." sapa Rocky dengan akrab.
"Ahh Rocky-ya, jadi ini istrimu?" tanya ahjumma tersebut menatap Sunhee dengan ramah.
"Nde ahjumma, annyeonghaseyo." sapa Sunhee sembari membungkukkan sedikit badannya untuk menunjukkan rasa hormatnya.
"Ahh neomu yeppeo!" balasnya tersenyum girang.
"Ahjumma tolong tteokbokki, maeun dakbal, dan odeng dengan porsi besar ya." pinta Rocky dibalas anggukan oleh ahjumma tersebut.
"Kau tidak memesan soju? Biasanya kau dan member lain akan menghabiskan berbotol-botol."
"Ah aniyo, aku tidak minum. Sebagai gantinya kami pesan soda saja."
Ahjumma itu mengangguk, "Baiklah mohon ditunggu." ucapnya lantas pergi untuk menyiapkan pesanan Rocky.
"Kenapa tidak pesan soju? Aku ingin mencobanya."
Perkataan Sunhee itu membuat Rocky secara otomatis mengarahkan padangannya pada Sunhee yang duduk di hadapannya.
"Kau belum pernah minum soju?"
"Bahkan umurku baru genap 20 tahun bulan kemarin."
Rocky mengangguk paham. "Baguslah, kau tidak perlu merasakannya karena rasanya tidak enak." Rocky ingat betul ketika ia genap berusia 20 tahun, mereka mengadakan pesta di rumah Jinjin. Saat itu Rocky mencoba meminum beer dan soju, dan berakhir dirinya muntah-muntah disamping rak sepatu milik Jinjin. Ia tidak pandai minum.
"Jinjjayo?" Sunhee memicingkan matanya menatap Rocky tidak percaya. Padahal jelas-jelas banyak orang Korea yang tergila-gila meminum soju.
Belum sempat Rocky menjawab pertanyaan Sunhee, kedua orang itu dikagetkan dengan segerombolan orang yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangannya.
"Rocky-ya, kenapa mengajak kencan seorang gadis kesini eoh?" pekik seorang pria dengan suara nyaring.
Rocky menatap pias orang-orang yang masuk ke dalam ruangan. Lengannya secara otomatis menarik Sunhee yang awalnya duduk berhadapan denganya menjadi duduk di sampingnya dan menutupi kaki Sunhee yang terekspos menggunakan bantal.
"Ah hyungg, kenapa kalian kesini?!" Sungut Rocky kesal. Habis sudah bayangan indah dirinya yang menghabiskan waktu berdua bersama Sunhee. Nyatanya ruangan akan berisik dengan kehadiran membernya disini.
"Ohh istrimu terlihat lebih cantik jika dari dekat." MJ mengabaikan pertanyaan Rocky, pria penuh energik itu mengambil tempat duduk disebelah Sunhee.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin - Rocky Astro
FanfictionDijodohkan oleh idol? Menikah dengan salah satu member Astro? Hidup bersama dengan Rocky? Daebak! Manusia super swag yang kini harus menanggung tanggung jawab sebagai seorang suami, seperti apakah Rocky menangani ini? . . Rate : M 17+ (Dikarenakan a...