Sunhee mengerjapkan matanya ketika cahaya merambat melalui celah-celah gorden. Ia mengucak matanya berusaha menyesuaikan cahaya yang menyapa menuju retinanya. Perlahan-lahan ia terbangun dan terduduk diatas kasur.
Ia melirik sisi kiri ranjangnya, kosong. Rocky sepertinya memang tidak pulang dan menginap di dorm. Pikirannya tiba-tiba melayang lagi memikirkan keadaan pria itu. Ia berusaha acuh walaupun perasaannya berdentum-dentum tak karuan.
Ia bangkit, menyambar ponselnya yang berada diatas meja nakas. Tanpa membuka ponselnya, ia berjalan menuju dapur untuk mendapatkan segelas air. Ia sangat haus, tenggorokannya kering.
Sampai dihadapan lemari pendingin, Sunhee mengambil botol berisi air dan menuangnya kedalam gelas. Ia mengisi segelas penuh dan menenggaknya dengan perlahan-lahan.
Setelah itu ia mendudukkan dirinya di pantry dan mengupas sebuah apel. Katanya memakan apel dipagi hari bagus untuk kesehatan sehingga Sunhee rutin memakannya setiap pagi.
Drtt Drtt
Ponselnya bergetar menandakan ada telepon masuk. Ia melirik ponselnya dan menemukan nama orang yang paling ia tunggu kabarnya. Tanpa menunggu apapun Sunhee langsung mengangkatnya.
"Yobose-
"Ya! Kenapa tidak mengangkat teleponku sedari tadi?!"
Sunhee sedikit menjauhkan ponselnya dari telinganya karena Rocky memekik diseberang sana. Suaranya membuat gendang telinga Sunhee sedikit sakit.
"Aku baru bangun."
"Pasti karena semalam kau tidur larut, jadi bangun siang begini. Bahkan bunyi telepon dariku tak terdengar."
"Ish itu juga gara-gara kau! Oppa ngapain sih semalam?!" cerca Sunhee kesal.
Sunhee mendengar suara kekehan. "Mian aku tertidur dan tak sempat mengabari. Aku langsung mengirim pesan tanpa membaca pesan darimu lagi karena sangat mengantuk, mian."
"Oppa tidak tahu aku sekhawatir apa?!" Sunhee memanyunkan bibirnya, walaupun Rocky tidak dapat melihatnya.
"Iya tahu, aku pun kaget tadi pagi melihat riwayat telepon dan pesan-pesan darimu."
"Hishh yasudah lah yang penting kau baik-baik saja."
"Hmm," Rocky menggumam. "Aku akan pulang larut Hee, atau mungkin tidak pulang lagi." Rocky merendahkan suaranya, terdengar sedih.
"Iya tidak apa-apa. Asalkan oppa mengabariku maka aku tidak khawatir."
"Kau tidak masalah sendirian?"
"Gwenchana, tak perlu memikirkan aku. Oppa harus fokus, hwaiting!"
"Gomawo, aku hanya ingin mengabarimu saja dan akan aku tutup teleponnya. Aku harus latihan Hee."
"Oh baiklah kalau begitu."
"Jangan lupa makan, dan jangan menungguku nanti malam! Aku tidak mau kau tidur larut lagi."
"Nde, oppa juga jangan lupa istirahat."
"Arasseo."
"Annyeong!"
"Nde."
Telepon terputus begitu saja karena Rocky yang mematikannya lebih dulu. Sunhee kembali meletakkan ponselnya, dan kembali melanjutkan aktivitas mengupas buah apel.
Namun kegiatannya lagi-lagi tertunda karena ponselnya bergetar lagi. Ia berdecak sebal dan sedikit menghempaskan apel dan pisau yang ia pegang, Sunhee kembali mengecek ponselnya. Ia sedikit mengernyit karena mendapatkan pesan dari nomor yang tidak dikenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin - Rocky Astro
Fiksi PenggemarDijodohkan oleh idol? Menikah dengan salah satu member Astro? Hidup bersama dengan Rocky? Daebak! Manusia super swag yang kini harus menanggung tanggung jawab sebagai seorang suami, seperti apakah Rocky menangani ini? . . Rate : M 17+ (Dikarenakan a...