Setelah mendengar penuturan Rocky tersebut, Sunhee hanya bungkam. Ia bingung hendak merespon apalagi, merasa syok juga dengan hal barusan. Antara percaya dan tidak percaya, bagaimana lelaki sebaik Rocky bisa berkata seperti itu.
Sunhee tetap diam ketika Rocky menggendongnya, ia pasrah. Jika memang Rocky menginginkan tubuhnya maka Sunhee dengan sukarela memberikannya
Sudah terlambat juga jika Sunhee hendak menolak karena nyatanya Rocky juga sudah merasakan tubuhnya kemarin-kemarin. Cepat atau lambat benih Rocky sudah pasti akan tertanam didalam rahimnya kan?
Dan sekarang Rocky membawanya pada suatu ruangan yang sama gelapnya. Entah bagaimana caranya Rocky dapat melihat hingga berhasil menggendongnya hingga kesini.
Rocky menurunkan Sunhee dari gendongannya dan mengusap punggung terbuka wanita itu dengan sensual sebelum akhirnya meninggalkan Sunhee.
Sunhee tetap diam, menunggu tindakan selanjutnya dari pria itu. Ia tidak berniat melakukan apapun ataupun berontak, ia hanya ingin menerima semua perlakuannya.
Keadaan hening sesaat. Baik Rocky maupun Sunhee tidak ada yang membuka suara sama sekali. Bahkan Sunhee tidak berniat untuk mengetahui tindakan apa yang akan pria itu ambil.
Tanpa perkiraan, tiba-tiba ruangan menjadi terang dengan cahaya yang bersumber dari lampu-lampu berbentuk lilin yang tersusun indah dilantai juga cahaya lampu gantung.
Sunhee menutup mulutnya tidak percaya. Rocky, lelaki itu tengah duduk manis dengan setelan jas rapih dihadapan sebuah meja yang diatasnya telah tersusun makanan juga kue. Ia tersenyum lebar kearah Sunhee.
"Selamat ulang tahun, chagi!"
Tiba-tiba saja lutut Sunhee terasa lemas hingga membuat wanita itu terduduk di lantai. Sontak saja Rocky langsung membantu Sunhee untuk berdiri dan menuntunnya untuk duduk dikursi.
Ruangan yang sebenarnya kosong dan dijadikan ruang penyimpanan di apartemen ini telah disulap sedemikian rupa menjadi ruangan untuk makan malam romantis dengan dekorasi yang elegan.
"Wae ire?!"
"Kejutan!!!!" ujar Rocky sembari tertawa.
Sunhee menghela nafasnya merasa sesak sekaligus lega setelah mengetahui jika Rocky menyiapkan ini semua. Matanya berkaca-kaca karena segala emosi meluap dalam dirinya. Senang, terkejut, sedih, tidak menyangka, semuanya menyatu.
"Loh loh kenapa menangis lagi?"
"Ya!!!" teriak Sunhee kesal. "Kau tahu aku sudah sangat terkejut, sakit hati, dan pasrah dengan sikap dan kata-katamu itu!" isaknya.
Rocky tertawa renyah karena merasa rencananya berhasil. Ia menghampiri Sunhee dan membawa wanita itu kepelukannya seraya mengusap puncak kepalanya.
"Mian karena membuatmu menangis, tapi percayalah semua itu hanya akting." ucapnya lembut.
"Geojitmal hajima! Aku tahu yang kau katakan itu benar apa adanya. Lagipula mana mungkin orang jatuh cinta secepat itu jika dijodohkan." ujarnya yang kental akan emosi, bahkan Sunhee tak segan memukul-mukul dada Rocky karena kesal.
"Hey hey tatap aku," ucap Rocky ketika ia merasa emosi Sunhee meluap tak terkendali.
Ia menangkup wajah Sunhee dan menyeka air mata gadis itu. "Aku benar-benar mencintaimu dan yang aku katakan tadi itu hanya sandiwara."
Sunhee menatap Rocky dengan tatapan serius, namun sebaliknya Rocky menatap Sunhee dengan tatapan tenang. Netra hitamnya seakan-akan mengatakan dengan lembut bahwa pria itu sama sekali tidak berbohong, ia serius.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin - Rocky Astro
FanfictionDijodohkan oleh idol? Menikah dengan salah satu member Astro? Hidup bersama dengan Rocky? Daebak! Manusia super swag yang kini harus menanggung tanggung jawab sebagai seorang suami, seperti apakah Rocky menangani ini? . . Rate : M 17+ (Dikarenakan a...