22

410 34 0
                                    

"Kapan lagi jadual pemeriksaanmu Sica-ahh?" Tanya Yuri ketika mereka sedang bersarapan.

"2 minggu lagi Seobang. Wae? Apa kau mau menemaniku nanti?" Jessica pula bertanya sambil ia meletakkan secangkir kopi di hadapan Yuri.

"Tentu!! Aku tidak sabar untuk melihat sendiri perkembangannya." Ujar Yuri penuh semangat sehingga sinar kebahagiaan terpancar di matanya.

"Eohh.." Tiba-tiba Jessica meringis sambil memegang perutnya.

"Wae? Wae?" Tanya Yuri sedikit panik lalu membawa Jessica untuk duduk. Yeoja itu masih membelai perut buncitnya dengan lembut sambil tersenyum.

"Uri aegy bergerak, aku rasakannya." Ujar Jessica dengan gembira. Yuri terus meletakkan tangannya ke perut Jessica.

"Wae aku tidak merasakan apa pun Sica-ahh." Ujar Yuri mempamerkan wajah sedihnya.

"Mianhae. Mungkin pergerakannya masih samar dan hanya aku yang baru bisa merasakannya." Ujar Jessica merasa bersalah saat melihat wajah murung Yuri.

"Gwenchana, mungkin ia masih malu dengan daddy sama seperti mommynya." Ujar Yuri sengaja mengoda sambil mengucup perut Jessica.

"Pasti kau mau memberikan tendangan yang lebih kuat buat daddy nanti bukan? I'm waiting baby." Tambahnya lagi sambil tersenyum mengelus perut Jessica.

"Aku berangkat dulu. Hati-hati di rumah dan jika ada apa-apa beritahu aku." Ujarnya lagi lalu ia berdiri untuk berangkat ke tempat kerja, tambahan pula hari ini jadualnya sedikit padat. Jessica turut mengikut Yuri sehingga ke pintu utama.

"Kau juga berhati-hati Seobang-ahh. Oh iya, apa hari ini kau akan pulang lambat juga?" Tanya Jessica sambil membetulkan jas serta dasi Yuri.

"Molla. Tidak perlu menungguku untuk makan malam, kau makan saja dulu. Aku pergi." Ujarnya lalu mengucup dahi Jessica penuh sayang.

*Oiya kini mereka juga sudah tidur sebilik hanya saja masih menjaga batasannya lorh 🤭🤭*

********************

Saat ini terlihat 4 namja tampan sedang menikmati makan siang di sebuah cafe yang lumayan mewah.

"Jadi bagaimana hubungan kalian Yul? Apa baik-baik saja?" Tanya Sooyoung sambil menyedut minuman.

"Ya. Kami baik-baik saja. Wae?" Balas Yuri.

"Anniyo, bagus jika hubungan kalian semakin baik. Hatiku lega mendengarnya." Ujar Sooyoung sambil tersenyum.

"Apa kau bimbang Yuri tidak memperlakukan dongsaengmu dengan baik Soo?" Tanya Hyoyeon.

"Anni. Aku hanya bimbang jika hubungan ia dan Yuri masih tidak baik. Aku hanya tidak mahu dongsaengku bersedih dan terluka." Ujar Sooyoung tanpa ia ketahui Yuri sedikit tersinggung dengan ucapan itu.

"Apa kau masih meragukanku Soo? Apa kau sudah tidak percaya denganku?" Ujar Yuri pula kedengaran kecewa.

"Anniyo, mianhae Yul-ahh. Sungguh aku tidak berniat menyinggungmu. Aku hanya meluahkan rasa kekhuatiranku." Ujar Sooyoung merasa bersalah.

"Gwenchana Soo. Aku mengerti rasa khuatirmu itu, aku juga akan sepertimu jika hal ini terjadi kepada Tiffany." Ujar Yuri pula.

"Aku janji Soo, aku tidak akan melukakan Jessica. Aku juga berjanji akan sentiasa membahagiakannya." Ujar Yuri lagi sambil menepuk pundak Sooyoung. Tiba-tiba mereka mendengar keluhan berat seseorang.

"Yah, Taengoo-ahh kenapa hari ini kau kelihatan tidak bersemangat? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Sooyoung saat ia mendengar keluhan berat keluar dari mulut Taeyeon. Malah namja yang selalu ceria itu terlihat muram tidak bersemangat.

"Huh..pasti ia berperang lagi dengan Tiffany. Kali ini kerana apa pula Tae? Apa kau merosakkan barangan pinknya lagi?" Tanya Hyoyeon mempamerkan senyuman mengejek.

"Anni. Ia salah faham kerana melihat aku bersama Seolhyun kemarin." Ujar Taeyeon menghela nafas berat.

"Heol daebak!!! Pasti ia dengan rela merosakkan barangan pinknya kan? Bagaimana kalian bertemu?" Tanya Hyoyeon.

"Aigoo!!! Kenapa kau bisa bersamanya Tae? Apa kau juga sudah seperti Yul yang masih belum move on?" Ujar Hyoyeon lagi lalu mendapat tatapan tajam dari Taeyeon dan Yuri.

"Yah!!! Aisshhh, jika bukan kerana Seobaby, aku pasti sudah membunuhmu saat ini Hyo." Balas Taeyeon.

"Benar katamu Tae. Jadi sedarlah Hyo kenyataan kau masih hidup kerana Seobaby." Tambah Yuri pula.

"Yahh!!! Kenapa kalian memanggilnya seperti itu, hanya aku yang bisa memanggilnya Seobaby. Arraso? Lagi pula apa kalian tega membunuhku eoh?" Ujar Hyoyeon sambil mempamerkan aegyo agar para sahabat mengasihaninya.

"Aigoo,menyebalkan. Hentikan aegyomu Hyo, aku bisa mimpi ngeri malam ini jika berterusan begini." Ujar Sooyoung mendapat ledakan ketawa dari Yuri dan Taeyeon.

"Sudahlah aku ke tandas sebentar. Ingin muntah mengingat aksi Hyoyeon tadi." Tambahnya lagi. Hyoyeon memberi reaksi kesal manakala si midget dan si blacky masih ketawa mendengar ucapan savage dari Sooyoung. Sedang mereka asyik berborak tiba-tiba muncul tetamu tidak di undang.

"Hi guys, apa aku boleh berkongsi meja bersama kalian." Ujar seorang yeoja yang mereka kenali. Taeyeon dan Hyoyeon memandang reaksi Yuri yang hanya diam sambil menikmati makanannya tanpa tergangu.

"Banyak lagi tempat kosongnya kenapa mau bergabung bersama?" Ujar Taeyeon tidak bersahabat.

"Yuri, mianhae di atas segala kesalahan yang telah aku lakukan padamu. Aku tahu salahku kerana berlaku curang dan berbohong padamu. Aku benar-benar menyesal." Ujar si yeoja kepada Yuri mengabaikan kata-kata itu. Perbuatan itu membuatkan Hyoyeon dan Taeyeon melolot tidak percaya dengan ucapan si yeoja.

"Sudah lah Vic, semuanya telah berlalu dan aku juga sudah melupakannya." Ujar Yuri menatap Victoria.

"Apa kau masih sudi untuk bersahabat denganku Yul?" Ujarnya lalu menghulur tangan untuk berjabat.

Taeyeon menggelengkan kepalanya sambil bergumam perlahan pada Yuri. "Andwae!!!".

"Baiklah kita masih bersahabat." Ujar Yuri menyambut huluran tangan Victoria.

"Apa yang kau lakukan disini Victoria-ssi?" Ujar Sooyoung terdengar dingin sambil memberikan pandangan tajam kepada Victoria.

"Aa..Aku pergi dulu. Mianhae telah menganggu kalian." Ujar Victoria tergagap dan terkejut. Ia ingat hanya mereka bertiga saja di cafe tersebut.

"Tapi kan tadinya kau ingin makan bersama dimeja kami?" Tanya Hyoyeon polos.

"Aa..anniyo, mianhae aku baru ingin aku mempunyai kerja yang penting." Balas Victoria lalu terburu-buru pergi.

"Apa lagi yang ia mahukan darimu Yul?" Tanya Sooyoung mula meragui Yuri dengan tindakannya sebentar tadi.

"Anniyo Sooyoung-ahh." Bantah Yuri.

"Awalnya ia hanya ingin bergabung meja bersama tapi kemudiannya meminta maaf kepada Yul. Aneh sekali ia tidak seperti biasanya." Jelas Taeyeon tidak mahu Sooyoung salah paham.

"Majja, ia juga minta maaf dan ingin masih bersahabat dengan si blacky ini. Tetapi tiba-tiba saja buru-buru pergi. Ya aneh sekali." Sambung Hyoyeon pula.

"Yah!!! Kenapa kau masih menerima ajakannya untuk bersahabat? Neo michyeosseo?" Marah Taeyeon saat ia teringat kelakuan Yuri.

"Mwo? Kau menerimanya Yul?" Tanya Sooyoung kesal. Yuri menundukkan wajahnya kerana ia tahu kedua sahabatnya ini sedang kesal dengannya.

"Yah.. Hanya bersahabat tidak salah bukan? Yuri pasti tidak akan terpikat dengannya lagi kerana ia sudah mendapat istri yang jauh lebih cantik dari si witch itu. Kajja, makananya semakin sejuk nanti tidak enak." Bela Hyoyeon sekaligus mengalih topik.



~TBC~

WONDERFUL LOVE||YULSIC|| ~ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang