Kekesalan Jessica terhadap tingkah laku Yuri tidak berakhir, malah sang suami semakin membuatnya sedih. Ia merasa Yuri semakin berubah, sepertinya Yuri tidak menganggapnya sebagai istri. Ia sedar Yuri menikahinya kerana tanggungjawab, tapi jika begini lebih baik tidak perlu. Yuri malah sering mengingkari janji yang telah ia buat. Awalnya Jessica masih dapat memujuk hatinya namun hari ini ia tewas, apatah lagi kini ia mulai menyukai Yuri. Atau lebih tepatnya ia mencintai Yuri. Seharusnya hari ini ia akan memeriksa kandungan dan Yuri berjanji akan menemaninya. Sungguh ia merasa bahagia kerana jika bernasib baik, mereka akan mengetahui jenis kelamin bayi. Namun lagi-lagi ia dikecewakan oleh sang suami. Hampir 1 jam ia menunggu Yuri menjemputnya namun bayang suaminya masih tidak kelihatan. Maka ia memutuskan untuk pergi sendiri tanpa menunggu Yuri. Perasaannya semakin diundang kesedihan kerana hanya ia yang hadir tanpa suami disisi.
"Gwenchana aegy-ahh, daddy sibuk jadi ia tidak dapat menemani kita di sini." Ujarnya sambil mengelus perutnya.
Setelah selesai memeriksa kandungan, Jessica tidak terus pulang malah ia menuju ke sebuah mall berhampiran untuk berbelanja. Sedang ia asyik berbelanja, matanya terpandang ke arah satu sosok tubuh yang amat ia kenali iaitu Yuri yang sedang berada di sebuah restoran. Saat ia ingin menghampiri sang suami, langkahnya terhenti apabila ia melihat seorang yeoja duduk bersama Yuri. Dan lebih parahnya lagi, yeoja itu adalah Victoria yang merupakan mantan kekasih atau masih kekasih suaminya.
"Yul, mianhae sayang. Jinjja mianhaeyo. Saranghae." Ujar Victoria memohon kepada Yuri.
"Arra..arra.. Aku sudah memaafkanmu Vic. Jadi apa lagi yang kau mahukan dariku?" Tanya Yuri.
"Kau. Aku mahukan kau kembali Yul. Aku tahu kau masih mencintaiku, jadi aku mohon kembalilah kepadaku." Victoria memohon.
"Aku sudah mempunyai istri Vic. Malah aku juga bakal mempunyai anak dengannya." Tolak Yuri membuatkan hati Jessica lega. Ya, Jessica masih berada di sana dan mendengar perbicaraan mereka berdua tanda mereka sedari.
"Please Yul. Aku tahu kau tidak mencintainya. Kau terpaksa menikah dengannya kerana ia sedang hamil anakmu. Aku tahu kau masih mencintaiku. Jinjja saranghae Yul-ahh." Ujar Victoria lagi kali ini ia langsung memeluk Yuri. Yuri pula hanya diam tidak membantah.
"Nado saranghaeyo...." Ujar Yuri menghela nafas dan ini mengejutkan Jessica. Matanya mulai memanas mendengar pengakuan sang suami yang masih mencintai Victoria. Hatinya hancur berkepingan lalu ia memutuskan untuk pergi membawa hatinya yang terluka.
"Keureonde...rasa sayangku padamu itu telah lama terpadam. Perasaan cinta itu juga telah tiada untukmu lagi Vic." Tambah Yuri lagi. Victoria yang awalnya tersenyum kini wajahnya mulai berubah.
"Apa maksudmu Yul?" Tanya Victoria menatap Yuri.
"Cinta dan sayangku kini hanya untuk istriku, Jessica. Aku sangat menyayangi dan mencintainya biarpun ia tidak mempunyai perasaan yang sama terhadapku." Terang Yuri tanpa ragu. Namun sayangnya Jessica tidak mendengarkan ungkapan cinta itu.
"Kau hanya bercandakan Yul. Tidak mungkin kau jatuh cinta dengan yeoja sepertinya. Pasti ia telah memperdayakanmu, dasar jal~" Marah Victoria namun tiba- tiba Yuri mematikan ucapannya.
"CUKUP!!! Jangan kau cuba untuk bercakap buruk tentangnya. Pergi lah Vic dan aku mohon agar kau tidak menggangguku lagi." Tegas Yuri menahan marahnya kerana ia tidak suka sang istri dihina.
"Anni!!! Aku akan pastikan kau kembali kepadaku. Dia telah merampasmu dariku!!! Aku akan memberikan ia pengajaran." Bentak Victoria.
"Jika kau terjadi sesuatu kepada istriku, kau tidak akan ku lepaskan Vic. Ingat Vic, kau pasti tahu aku tidak pernah main-main dengan ucapanku." Ugut Yuri menatap tajam ke arah Victoria. Kesabarannya telah habis kerana sikap bodoh Victoria. Tanpa menunggu ia terus pergi meninggalkan restoran tersebut dengan perasaan marah. Mujur ketika ini hanya ada mereka berdua saja disini. Jika tidak pasti akan menjadi topik hangat yang bakal mendapat kemurkaan Kwon Appa.
********************
Jam menunjukkan angka ke 11:11 malam yang mana kebiasaan penghuni appartment ini sudah tidur. Namun saat ini terlihat seorang namja sedang gelisah mengelilingi ruang tamu sambil matanya memandang ke arah pintu.
"Aaiishh, kemana dia pergi. Sudah malam ia masih belum pulang?" Ujar si namja. Ia mula bergerak mencapai kunci kereta untuk mencari sang istri. Baru ia ingin keluar, pintu appartment telah terbuka menandakan yang ditunggu telah pulang.
"Kemana saja kau hah!!! Kenapa baru pulang sekarang? Apa kau sudah lupa jalan pulang ke rumah?" Ujar si namja meluapkan kemarahannya.
"Mianhae. Aku fikir kau pulang lewat lagi jadi setelah pulang dari klinik, aku keluar mengambil angin." Ujar si yeoja menunduk. Air mata kembali mengalir di wajah cantiknya.
"Ambil angin di mana sehingga lewat malam begini? JAWAB JESSICA!!!" Jerit Yuri mengejutkan Jessica. Sebenarnya ia tidak marah hanya saja terlaku khuatir kerana saat ia pulang tetapi Jessica tiada. Ia fikir Jessica masih di klinik kerana hari ini ia pulang lebih awal dari biasa untuk menunaikan janjinya kemarin. Namun sang istri tidak pulang sehingga lewat malam begini.
"Mianhae. Jinjja mianhae, aku aarrgghhh..." Jessica menjerit ketika ia merasakan kesakitan di perutnya. Hampir saja ia terjatuh jika tubuhnya tidak di tahan oleh Yuri.
"Wae? Wae? Sica-ahh gwenchanayo?" Yuri mulai panik melihat wajah Jessica yang menahan sakit sambil memegang perut buncitnya. Terus ia mengangkat tubuh sang istri ala bridal style ke bilik lalu ia membaringkannya.
"Apa kita harus ke hospital? Mianhaeyo." Ujar Yuri penuh sesal sambil mengusap perut Jessica dengan tuala hangat.
"Gwenchana, hanya kram saja." Ujar Jessica, wajahnya masih menahan sakit.
"Aegy-ahh, mianhae kerana telah membuatmu kaget. Daddy tidak marah sama mommy, daddy cuma khuatir kerana ia pulang terlalu lewat. Mianhae." Ujar Yuri kepada anak mereka lalu ia mengusap dan mencium perut buncit Jessica. Kemudian ia memandang wajah Jessica yang sedang menangis kerana terharu dengan kelakuan Yuri terhadap anak mereka.
"Mianhae Sica-ahh." Ujarnya lagi sambil mengucup bibir dan menghapus air mata sang istri. Akhirnya Jessica mulai tertidur, saat Yuri ingin beredar tangannya digenggam erat oleh sang istri. Ia tidak tega melepaskan genggaman tersebut makanya malam ini mereka tidur bersama melupakan kesedihan dan kemarahan antara satu sama lain.
~TBC~
Sorry ya aku ngakk update seperti yg dijanjikan..ini kerana aku sibuk banget di dunia nyata..bulan depan aku bakalan update mengikut janji yg ditetapkan ya..terus ngevote sama komen ya biar aku punya idea tambahan 😉.. ohiya..Selamat Hari Raya Maaf Zahir dan Batin kepada kalian yang menyambutnya 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERFUL LOVE||YULSIC|| ~ (END)
Fanfiction"Maafkan aku...maafkan aku...Aku janji tidak akan menyakitimu lagi. Kembali lah kepadaku." ~ Yuri/Yul "Aku pergi...pergi jauh darimu dan aku mengembalikan segalanya namun tidak dengan bayiku kerana kau tidak menginginkannya." ~ Jessica Start : 24/01...