"Maafkan aku...maafkan aku...Aku janji tidak akan menyakitimu lagi. Kembali lah kepadaku." ~ Yuri/Yul
"Aku pergi...pergi jauh darimu dan aku mengembalikan segalanya namun tidak dengan bayiku kerana kau tidak menginginkannya." ~ Jessica
Start : 24/01...
"Jelaskan Kwon Yuri!!! Kenapa hal ini masih berlaku? Apa kau mahu Appa hapuskan namamu sebagai waris hartaku?" Ujar Kwon Appa meluap kemarahannya.
"Anni Appa. Jinjja Appa. Aku tidak punya hubungan lagi dengannya dan gambar ini semuanya bohong Appa." Jawab Yuri. Jelas diwajahnya mempamerkan kekesalan dengan ucapan sang appa.
"Jadi jelaskan pada Appa bagaimana wanita ini bisa ada di dalam syarikat kita? Bagaimana gambar kalian berpelukan bisa ditangkap seperti ini Yuri!!!?" Kwon Appa benar-benar tidak mampu menahan amarahnya. Ia sungguh kecewa kerana anak semata wayangnya ini masih tidak berkelakuan seperti yang ia harapkan.
"Appa, gambar ini palsu dan pihak produksi produk yang ingin menggunakan jasa Victoria sebagai model mereka. Aku benar-benar tidak mengetahuinya, bahkan aku sendiri terkejut appa." Terang Yuri bersungguh-sungguh.
"Bukan hanya aku, malah Taeyeon dan Tiffany juga terkejut dengan keputusan pihak produksi produk. Aku tidak mahu dianggap tidak professional jika kita memohon untuk menganti model lain." Tambahnya lagi. Sang appa yang mendengar penjelasan dari Yuri hanya mengeluh kasar. Ada benar juga apa yang dikatakan oleh Yuri. Pihaknya harus bersikap professional jika hal-hal berkaitan pekerjaan.
"Baik. Appa terima penjelasanmu untuk kali ini Yul. Ingat Yuri, jika kau melakukan perkara yang menyakiti Jessica, Appa tidak akan berkompromi denganmu. Untuk pengetahuanmu appa sudah mumbuat surat kuasa bagi saham untuk Jessica di dalam Kwon Holding sebanyak 30%. Jika kau masih ingin menguasai Kwon Holding, saham yang memihak padamu harus lebih tinggi darinya." Ujar Kwon Appa dingin.
"Appa!!! Kau bilang jika aku bernikah dengannya Kwon Holding milikku tapi apa semua ini?" Ujar Yuri mulai tinggi suaranya.
"Kita bertiga mempunyai nilai saham yang sama Yul. Jadi bersikap baiklah agar appa dan 10% pemegang saham lainnya berpihak padamu. Appa terang-terang akan di pihak Jessica jika berlaku sesuatu pada kalian kerana appa tahu Jessica yeoja yang baik." Terang Kwon Appa panjang.
"Jadi Appa jauh lebih mempercayai orang luar dari anakmu sendiri?" Tanya Yuri.
"Appa percaya padamu Yul. Hanya saja kau sangat mudah dipengaruhi. Jadi ubah sikapmu yang satu itu." Balas Kwon Appa.
Tanpa mereka sedari sebenarnya perbincangan mereka telah di dengari oleh Jessica. Awalnya ia naik ke ruang kerja Kwon Appa untuk memanggil mereka minum petang bersama. Namun ketika ia ingin mengetuk pintu rupanya pintu tersebut tidak tertutup dengan rapat. Jadilah ia mendengar segala ucapan dan amarah sang mertua serta perkataan yang menghiris hatinya apabila sang suami menggelarnya orang luar.
"Jadi Yuri bernikah denganku kerana hal ini? Sungguh bodohnya aku, malah aku mulai mencintainya." Ujar Jessica perlahan. Air mata mengalir di wajah cantiknya manakala tangan kanannya menutup mulut agar tidak suara esakkannya tidak kedengaran. Ia melangkah masuk ke bilik Yuri lalu tubuhnya berbaring di katil. Ia kembali menangis mengenangkan segala yang terjadi padanya. Hatinya semakin hancur dengan apa yang ia dengari sebentar tadi. Ia berasa perbuatan manis dan baik Yuri selama ini adalah penipuan kerana nyatanya namja itu berbuat demikian, hanya kerana ugutan dari Kwon Appa.
********************
"Sica mana eomma?" Tanya Yuri saat ia dan sang appa melangkah masuk ke ruang makan.
"Eoh? Bukankah ia yang memanggil kalian untuk turun? Tadi eomma memintanya untuk memanggil kalian minum petang." Balas Kwon Eomma.
"Tidak ada yang datang memanggil kami chagiya." Ujar Kwon Appa pula.
"Gwenchana, biar Yul yang mencarinya mungkin ia di bilik." Ujar Yuri lalu berjalan menuju ke tingkat atas semula.
Saat ia tiba di biliknya, ia melihat tubuh Jessica sedang berbaring di atas katil miliknya. Ia tersenyum melihat sang istri tertidur pulas lalu perlahan ia turut membaringkan dirinya di sebelah Jessica. Ia menyebak rambut yang menutupi wajah cantik sang istri dan menatap wajah cantik itu dengan senyuman lebar.
"Saranghae Sica-ah." Ujarnya perlahan. Ia mendekatkan wajahnya ke kening sang istri. Tiba-tiba tubuhnya didorong dengan kuat.
"Apa yang ingin kau lakukan Yul." Ujar Jessica yang baru tersedar dari tidur. Dahi Yuri mengerut melihat mata sembab Jessica seperti orang habis menangis.
"Kau menangis? Wae? Apa ada yang sakit? Perutmu sakit?" Tanya Yuri membawa tangannya ke dahi Jessica lalu ke perut buncit yeoja itu.
"Anniyo, tadi mataku terkena habuk jadi aku cuci sebentar tapi sepertinya aku tertidur." Ujarnya menjauhkan tangan Yuri darinya.
"Kajja kita turun. Eomma dan Appa menunggu kita untuk minum petang. Kan uri aegy ingin makan hotteok buatan halmeoninya." Ujar Yuri sambil mengusap perut Jessica.
"Pergilah dulu, aku ke bilik mandi sebentar nanti aku menyusul." Ujar Jessica berlalu pergi kerana ia saat ini menahan sebak dengan perlakuan Yuri. Yuri merasa aneh dengan kelakuan Jessica yang dirasakan sedikit dingin terhadapnya. Tetapi kerana sejak akhir-akhir ini emosi sang istri sering berubah maka ia pun tidak berfikir.
"Aku harus kuat!!!" Ujar Jessica saat ia berada di depan cermin di bilik mandi.
********************
"Boo, apa benar kau tidak tahu tentang Victoria sebagai salah satu model untuk produk baru kita ini?" Tanya Tiffany kepada suaminya.
"Jinjja Fany-ahh, aku benar-benar tidak tahu tentang ini." Jawab Taeyeon.
"Tapi kau kan pengurus bahagian pemasaran? Bagaimana kau tidak mengetahuinya." Tanya Tiffany lagi kerana ia tidak berpuas hati dengan jawapan sang suami.
Taeyeon menghela nafas panjang kerana ia sendiri tidak tahu bagaimana harus menjelaskan kepada Tiffany.
"Fany-ahh, aku memang pengurus di bahagian pemasaran tapi tidak bermaksud segala urusan harus aku yang lakukannya. Lagi pula produk ini adalah produk usaha sama kita dengan JR Group. Mereka sendiri yang meminta agar produk mereka ini diperagakan oleh model pilihan mereka. Jadi keputusannya bukan terletak ditanganku seorang chagiya." Jelasnya panjang lebar.
"Apa kau mencurigaiku Fany-ahh? Apa kau kira aku sengaja membawa Victoria kemari? Mana mungkin Fany-ahh, itu sama seperti aku mengkhianati Sooyoung." Tambahnya lagi.
"Arraso, mianhae Boo." Ujar Tiffany perlahan lalu menundukkan wajahnya. Ia berasa bersalah kerana memang benar ia sempat mencurigai Taeyeon kerana mana mungkin seorang pengurus tidak mengetahui perkara ini.
"Hey..waeyo? Uljima, aku tidak marah padamu. Aku hanya menjelaskan agar kau tahu bahawa aku memang tidak mengetahui perkara ini." Ujar Taeyeon mengangkat wajah sang istri yang menunduk.
"Jadi bermaksud kita harus bekerjasama dengan si witch itu sehingga projek ini selesai? Apa tiada cara lain untuk menyingkirkannya?" Tanya Tiffany kerana ia bimbang jika Victoria kembali mempermainkan Yuri.
"Tidak ada Fany-ahh kerana kita memerlukan alasan yang sangat kukuh. Jika ada, aku sendiri akan lakukannya jauh lebih awal. Mana mungkin kita jadikan masalah peribadi sebagai alasannya." Terang Taeyeon dengan lembut. Ia tahu kenapa Tiffany bertingkah sedemikian.
"Kajja, kita makan ais krim. Mau?" Taeyeon cuba menghiburkan sang istri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~TBC~
Sorry guys, kayaknya aku ngak bisa update chapternya hingga ending hari ini. Sebagai gantinya hari ini aku up double yah. Aku cuba agar update hingga ending minggu depan yah. Sorry banget 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 Semoga enjoy bacanya ya. Mau nanya apa benar ada pengurus pemasaran yang tidak tahu tentang siapa model produknya? Kalau salah maaf ya kerna aku kurang arif tentang ini 😅😅. Sekali lagi maaf ya.. Jumpa lagi.. Bye!!!
