"Aegy-ahh, aktif sekali kau hari ini sayang. Apa kau sedang main bola, eoh? Atau kau sedang main masak-masak di dalam? Mommy tidak sabar untuk menemuimu." Bicara Jessica sambil mengelus perut buncitnya.
"Apa kau merindui daddy? Mianhae kerana mommy terpaksa memisahkannu dengan daddy. Saat ini mommy masih sakit hati dan kesal dengan daddymu. Kita harus berlajar hidup tanpa daddy. Mommy akan membesarkanmu dengan penuh kasih sayang biarpun kau tidak mempunyai sosok daddy." Tambahnya berbicara pada bayi dalam kandungannya.
Tokkk....Tokkk....
"Pasti Tiffany dan Taeyeon." Ujar batinnya.
Dengan penuh berhati-hati, Jessica bangun dari duduk untuk membuka pintu. Sangkaannya meleset, bukan pasangan TaeNy malah pasangan paruh baya yang amat ia kenali dan amat ia rindui.
"Appa... Eomma... Hikks.. hikkkss..." Ujarnya sambil air mata mengalir deras dipipi chubbynya.
"Aigoo sayangnya eomma. Kenapa lama sekali kau menghilang, eoh? Kenapa kau pergi nak? Appa, eomma dan Yuri mencarimu di banyak tempat sayang." Ujar Kwon Eomma memeluk menantu kesayangannya erat.
"Mianhae...jinjja mianhae..hikks..hikks..." Esak Jessica masih memeluk sang eomma.
"Chagiya, ayuh kita masuk. Jessica pasti lelah berdiri." Ujar Kwon Appa lalu mereka masuk dan saling melepaskan rindu. Kwon Eomma menyediakan makan siang untuk mereka makan bersama.
"Eomma, seharusnya Sica yang melakukan ini. Eomma dan Appa adalah tetamu tapi malah Sica pula yang disurut duduk saja." Ujar Jessica cemberut kerana kedua mertuanya melarang ia bergerak untuk menyiapkan sesuatu.
"Gwenchana, eommamu memang begitu Sica-ahh. Bagimana denganmu? Apa kau dan baby kwon baik-baik?" Tanya Kwon Appa prihatin.
"Nde. Kami berdua baik saja appa. Baby kwon juga sihat dan semakin aktif di dalam." Balasnya tersenyum sambil mengelus perutnya yang mendapat tendangan dari si kecil.
Setelah mereka makan, kini mereka kembali bersantai di ruang tamu. Pasangan paruh baya itu menceritakan bahawa Tiffany dan Taeyeon yang memberitahu mereka dimana ia berada serta salah paham yang berlaku.
"Sica-ahh. Mianhae, gara-gara Appa kau dan Yuri salah paham antara satu sama lain. Percayalah apa yang terjadi ini bukan salah Yuri malah ini jelas kerana salah paham antara kalian." Ujar Kwon Appa membuka biacara.
"Anniyo Appa. Ini bukan salah Appa. Aku yang ingin pergi agar Yuri bisa kembali pada cintanya. Lagi pula ia tidak mencintaiku appa." Jawab Jessica.
"Appa akui memang ada memberinya syarat agar ia mahu bertanggungjawab padamu. Setelah sebulan kalian menikah, appa mula membuat surat perjanjian agar ia tahu Appa tidak menipu dengan janji. Dalam perjanjian itu tertulis bahawa seluruh hartaku jatuh padanya kerana ia telah menikahimu. Tapi kau tahu apa yang ia lakukan? Ia menolaknya dan meminta agar Appa memberikanmu saham syarikat sebanyak 30%. Katanya itu sebagai hadiah buatmu yang telah mengandungkan anaknya. Ia juga berjanji tidak akan menceraikanmu melainkan kau sendiri yang memintanya. Perasaan cinta mungkin belum tumbuh saat itu tapi melalui pandangan matanya Appa tahu ia menyayangimu." Jelas Kwon Appa panjang lebar. Jessica dan Kwon Eomma hanya diam mendengar. Air mata mulai mengalir dipipi Jessica dan hatinya mulai meluluh.
"Perbualan yang kau dengari itu sama sekali bukan kerana ia menikahimu kerana syarat yang Appa berikan. Appa memarahinya kerana saat itu, Appa baru mengetahui bahawa Victori menjadi salah satu model untuk produk syarikat. Tambahan pula, Appa mendapat info ia masih dekat dengan yeoja itu. Jadi Appa mengugut untuk menyingkirkannya dengan menggunakan majoriti saham kita berdua. Hal itu membuatkannya marah kerana appa bilang akan sentiasa dibelakangmu. Aigoo, anak itu benar-benar cemburu denganmu Sica-ahh." Tambah Kwon Appa berserta tawa mengingat kelakuan cemburu anaknya.
"Sica-ahh, eomma tahu kalian itu saling sayang dan mencintai antara satu sama lain, iya kan? Eomma biasa melihat dari pandangan mata kalian." Ujar Kwon Eomma pula. Jessica tunduk dan tersipu malu mendengar ucapan mertuanya.
"Aigoo, kenapa kalian tidak jujur saja? Sica-ahh, Yuri itu jenis tipe namja yang tidak peka sayang. Padanya perhatian yang ia berikan itu adalah cara ia menyatakan cinta. Memang namja Kwon seperti itu kerana appanya juga dulu begitu." Tambah sang eomma lalu mendapat bantahan dari sang appa.
"Anniyo, aku tidak seperti itu chagiya. Malah aku menyatakan cintaku padamu dengan suasan yang penuh romantis." Bela sang appa.
"Iya setelah aku mogok memasak untukmu selama 2 hari." Perli sang eomma tersenyum sinis. Jessica ketawa melihat betapa harmoninya rumah tangan mertuanya padahal usia pernikahan mereka sudah mencapai 28 tahun. Kedua mertuannya pulang setelah kedatangan pasangan TaeNy, SooSun dan HyoSeo untuk makan malam bersama. Awalnya sang eomma ingin turut bermalam disana tapi sayangnya Kwon Appa mengingatinya tentang rancangan mereka ke Jeonju untuk melawat saudara di sana esoknya.
"Sica-ahh, apa kau masih tidak mahu menemui Yuri? Apa kau tidak kasihan dengannya?" Tanya Taeyeon setelah mereka selesai makan.
"Jessi, aku tahu saat ini hatimu masih terluka tapi aku mohon temui Yuri dan bincang baik-baik dengannya. Kau tahu sudah 2 minggu ia terpuruk dengan kehilanganmu. Ia terus mencarimu tanpa henti tidak kira siang atau malam. Urusan kerja semuanya diserahkan kepadaku dan Taeyeon." Pujuk Tiffany lagi.
"Majja unnie, Yul oppa mencarimu tiap hari. Malah ia juga mengabaikan kesihatannya. Kemarin ia sempat deman panas tapi masih berkeras mahu mencarimu." Ujar sang maknae perlahan, bimbang ucapannya membuat Jessica panik.
"Apa dia baik-baik saja? Apa Yuri telah mendapatkan rawatan?" Tanya Jessica sedikit khuatir.
"Dia baik-baik saja. Hanya saja masih keras kepala dan bodoh biarpun pernahku berinya hint tentangmu.Pabo Yuri." Ujar Hyoyeon pula.
"Aaarrghhh... Waeyo?" Pekik Hyoyeon apabila ia dicubit serta di pukul oleh Seohyun dan Tiffany. Ia terdiam saat para namja menatapnya serius.
"Aku juga berharap kau menemuinya Sica. Sebenarnya gambar-gambar dan segala ugutan yang kau terima telah ku ajar dalangnya sehingga ia menyesal." Ujar Sooyoung.
"Ia mengambil kesempatan untuk mempotret gambar mereka agar kalian bertengkar lalu berpisah. Jelas sekali Yuri tidak bersalah. Aku juga yakin Yuri mencintaimu." Tambah Sooyoung lagi. Jessica yang mendengar cerita dari para sahabat hanya menunduk sedih. Ia menyesal kerana telah bertindak melulu tanpa mendengar penjelasan dari Yuri.
"Hikkk...Hikkk... Mianhae.. Mianhae telah menyusahkan kalian." Jessica menangis berasa bersalah.
"Anni. Kau sama sekali tidak menyusahkan kami Sica. Kami menyayangimu dan tidak mahu kau dan Yuri terus salah paham. Apa lagi diantara kalian ada baby Kwon. Jangan kerana keegoisan kalian baby Kwon terkena akibatnya juga." Terang Sunny lembut turut mengelus sayang perut Jessica.
"Lihat baby Kwon juga mengiyakan ucapanku. Tendangannya kuat sekali." Ujar Sunny tersenyum lebar. Jessica menyeka airmata dan mengiyakan kata-kata Sunny.
"Gumawo. Aku sangat bersyukur bertemu kalian. Tuhan mengambil kedua orangtuaku tapi ia menggantikanku 3 oppa dan 3 unnie untukku." Ujar Jessica lalu memeluk para yeoja.
"Yahhh!!! Kami bukan unniemu." Sangkal Sunny dan Tiffany tidak terima.
"Aku jauh lebih muda darimu unnie. Yang tua itu suamiku." Ujar maknae polos.
"Mwo? Kau kata suamimu tua Seobaby." Hyoyeon membulatkan matanya memandang Seohyun. Mereka kelegaan akhirnya satu masalah telah selesai. Esok mereka akan membawa Yuri ke mari untuk bertemu dengan Jessica setelah hampir 2 minggu yeoja itu pergi meninggalkannya.
~TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERFUL LOVE||YULSIC|| ~ (END)
Fanfiction"Maafkan aku...maafkan aku...Aku janji tidak akan menyakitimu lagi. Kembali lah kepadaku." ~ Yuri/Yul "Aku pergi...pergi jauh darimu dan aku mengembalikan segalanya namun tidak dengan bayiku kerana kau tidak menginginkannya." ~ Jessica Start : 24/01...