Jimin pulang ke rumah megah nan luas miliknya. Kedatangan sang tuan muda di sambut oleh beberapa pelayan dan pengawal yang bekerja di sana. Jimin turun dari dalam mobil, berjalan memasuki rumahnya yang begitu luas.
Sebagai satu-satunya putra pewaris group Park, Jimin juga memiliki beberapa properti miliknya sendiri yang di dapatkan dari bisnis gelap yang dia lakukan hingga membuatnya berkelimang harta. Di usia yang masih terbilang cukup muda Jimin telah memiliki maskapai penerbangan sendiri dan menempati posisi kedua sebagai pria terkaya di negaranya.
"Kumpulkan bodyguard terbaik di ruanganku sekarang." titah Jimin langsung saja di laksanakan oleh asisten pribadinya yang kini bergegas menghubungi para bodyguard yang di maksud.
Hanya dalam waktu kurang dari sepuluh menit Jimin telah mendapatkan apa yang dia mau. Ke empat bodyguard dengan badan kekar serta kemampuan yang tak perlu di ragukan lagi berdiri di hadapan Jimin. Pria pemilik mata sipit yang duduk di meja kerjanya memandang bodyguard yang akan dia berikan tugas satu persatu.
Jimin memang pernah melakukan kesalahan tapi dia sudah bertekat untuk memperbaikinya dan dia bersumpah akan melakukan apapun untuk melindungi Seulgi dan putranya.
"Aku akan memberikan kalian tugas baru," ucap Jimin seraya mengeluarkan foto dari laci kerjanya lalu meletakkannya di meja kerja, "Ini adalah calon istri dan anakku. Jaga dan pantau mereka 24jam nonstop dan laporkan padaku jika ada hal-hal yang mencurigakan." titah Jimin,
"Baik, tuan. Perintahmu adalah kewajiban bagi kami." ungkap salah satu bodyguar mewakili teman-temannya.
Jimin mengangguk, "Lakukan tugas kalian hari ini."
Satu persatu bodyguard itu melangkah keluar dari ruangan meninggalkan Jimin bersama asisten pribadinya. Jimin menggerang menyentuh bagian tubuhnya di mana lukanya masih membekas lalu menghela nafas panjang.
"Tuan, apakah anda baik-baik saja, apa perlu ku panggilkan dokter?"
"Aku baik-baik saja, Daniel. Aku hanya sedang memikirkan putraku dan ibunya. Ada yang mencoba mencelakai mereka." balas Jimin.
Daniel yang bebeapa saat lalu nampak terkejut ketika tuan mudanya menyebutkan calon istri dan anak kini menjadi penasaran akan kebenaran hal tersebut, "Istri dan anak?" ulangnya. Pasalnya Daniel telah bekerja bersama Jimin cukup lama dan tak pernah sekalipun dia melihat Jimin membawa wanita ke rumah apalagi sampai menyebut calon istri.
Selama ini dalam hidup Jimin wanita hanya cukup di pakai sekali jadi Daniel selalu berusaha mencukupi kebutuhan tuannya jika sedang badmood tapi tak ada dari mereka yang bertahan atau bisa di bilang akan berada dua kali dalam ranjang tuannya kecuali wanita itu di masukkan ke daftar favorit sesuai permintaan Jimin.
"Oh ya, Daniel, aku mau kau mendekorasi kamar untuk anak lelaki. Dia sangat menyukai Marvel dan favoritnya adalah kapten amerika. Kamar, tempat bermain khusus juga kebutuhan yang di inginkan untuk calon pewarisku harus tersedia dan lantai 3 Mansion."
"Siap, tuan. Aku akan menyiapkannya."
----
Lucas berhasil membawa Irene ke markas milik Block B dengan aman akan tetapi mereka belum bisa bernafas lega karena sang leader harus segera pulang sebelum Vincent menemukannya. Saat ini bisa di bilang mereka sedang mengejar waktu.
"Kak Ren. Kak Wendy belum bisa di hubungi."
"Kalau begitu hubungi yang lain. Siapapun dari mereka harus segera menghubungi Wendy." titah Irene frustasi. Sungguh dia tidak ingin Vincent membawanya kembali ke Mansion.
"Baik, Kak. Aku sedang mencoba menghubungi Kak Seulgi."
"Pearl Yerim aktif, Kak."
"Posisinya di mana sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Little Liars
FanfictionBlackpearl adalah sebutan untuk kelima gadis yang selama ini menjalani hidup sesuai aturan mereka. Berbohong, menipu dan mencuri menjadi keahlian. Kehidupan masa lalu yang kelam telah membentuk kelimanya hingga menjadi kumpulan wanita kuat.. Bae Ir...