Ada pepatah yang mengatakan bahwa manusia lahir dengan nasib yang berbeda-beda. Tidak! Mungkin maksudnya adalah setiap manusia terlahir dengan segudang masalah masing-masing.
Kehidupan para gadis beranggotakan lima dara cantik bisa dikatakan jauh dari kata baik walau mereka memiliki segala kemewahan dunia yang membuat orang-orang di sekelilingnya sering memandang iri tanpa tau apa yang sudah kelima gadis menawan itu lewati.
Bae Irene, Kang Seulgi, Son Wendy, Kim Jisoo, dan Kim Yerim adalah kelima gadis elegan dengan setumpuk kemewahan. Mereka terlahir sebagai gadis kaya raya yang bisa membeli apapun yang mereka mau, berlibur kemanapun dan berbelanja sepuasnya. Sungguh sebuah kehidupan surgawi yang di impikan banyak gadis di luar sana akan tetapi, sangat disayangkan tidak ada yang tau betul seperti apa keseharian kelima dara cantik tersebut sebenarnya.
Mereka telah melewati begitu banyak hal. Lahir ditengah keluarga berantakan, di bodohi oleh yang di cintai sampai hamil di luar nikah, hidup penuh dengan tekanan orangtua karena tak dapat hidup sesuai keinginan mereka serta menjadi korban pembullyan.
Setiap perbuatan pasti ada penyebab, karena masalah itu juga mereka membentuk diri mereka masing-masing, membentengi hati untuk tidak hanyut dalam perasaan yang nantinya akan membawa pada kehancuran.
"Kau cantik sekali malam ini." puji pria berkulit eksotis namun begitu tampan memuji gadis cantik nan menawan yang menjadi teman kencannya malam ini.
"Aku tau, kalau tidak cantik bagaimana bisa kau terpikat padaku."
"Astaga, Yerim. Aku benar-benar terkesan."
Gadis cantik yang dipanggil Yerim itu mengangkat alis meraih gelas berisikan wine berkualitas di atas meja lalu menegukknya sedikit, merasakan sensasi nikmat yang menggelitik lidahnya. Ia menarik senyum tipis, "Mingyu, sekarang katakan apa makasudmu mengajakku dinner?" tanya Yerim langsung, tak niat basa basi, itu bukan gayanya.
"Oh ya. Apa kau mau ikut bersamaku ke Italia? Salah satu teman baikku mengundangku ke sana untuk menghadiri pesta pertunangan kakaknya."
"Akan ku pikirkan."
"Aku sangat berharap kau ikut, Yerim. Aku sudah menyediakan ruang VIP pesawat untuk kita berdua." bujuk Mingyu lagi dengan harapan Yerim bisa mengambil keputusan detik itu juga agar Mingyu juga bisa lega.
Yerim menghela nafas. Ia tidak suka type pria seperti Mingyu yang pemaksa. Mingyu masih di pertahankan karena dia loyal membelanjakan Yerim barang-barang mewah hingga Yerim akan berpikir dua kali untuk mendepak Mingyu seperti yang biasa dia lakukan untuk pria lain ketika dia sudah bosan.
"Akan ku kabari besok." balas Yerim mutlak kemudian meraih serbet mengelap kedua sudut bibir tipisnya lalu meraih tas nya seraya berdiri dari tempat duduk membuat Mingyu mengernyit binggung namun ikut berdiri, masih dengan memusatkan perhatian kepada Yerim, "Maaf, aku punya urusan lain, permisi." pamit Yerim melangkah pergi.
"Tapi kita belum ada satu jam disini, Yerim." seru Mingyu. Yerim menghentikan langkah kaki, menoleh menatap pria menyedihkan di belakangnya.
"Kalau kau keberatan kita bisa mengakhiri hubungan ini?"
"Tidak!" Mingyu menggeleng cepat, "Baiklah, lakukan apa maumu, sayang. Kau mau pergi sekarang? Supirku akan mengantarmu."
"Tidak perlu, kau lupa aku bawa mobil?"
Yerim melangkah dengan anggun meninggalkan Mingyu yang terlihat frustasi. Hal seperti ini sudah biasa bagi Kim Yerim yang seorang bad girl dan Mingyu bukanlah satu-satunya pria dalam kisah Yerim. Tak terhitung jumlah pria yang terperangkap cinta palsu Yerim namun di antara mereka tidak ada yang mampu menempati ruang kecil di hati Yerim yang di bentengi oleh duri dan biarkan terkunci rapat selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Little Liars
FanfictionBlackpearl adalah sebutan untuk kelima gadis yang selama ini menjalani hidup sesuai aturan mereka. Berbohong, menipu dan mencuri menjadi keahlian. Kehidupan masa lalu yang kelam telah membentuk kelimanya hingga menjadi kumpulan wanita kuat.. Bae Ir...