Secret Enemy

1.9K 386 70
                                    

Mansion De Lange terletak di tengah halaman luas setara lapangan golf. Rumput hijau nan indah, air manjur besar yang terletak di depan pintu utama Mansion memiliki air jernih yang menggoda membuat siapapun ingin duduk di sana untuk sekedar menyejukkan diri, Irene sempat tergoda namun dia sadar kalau dia tidak punya waktu untuk itu.

Setiap langkah Irene saat ini di iringi suara nafas tak beraturan. Irene tidak menyangka jarak yang harus ia tempu sangat panjang hanya untuk melarikan diri. Kedua matanya terpejam erat, sedikit lagi dia akan sampai akan tetapi saat hendak mencapai gerbang. Irene melihat bayangan seorang lelaki muncul di hadapannya secara tiba-tiba membuat Irene tak dapat mengontrol kecepatan hingga tabrakan pun tak terhindarkan.

"Auw.."

Beruntung tubuh kecil Irene yang tak seberapa di banding tubuh tinggi, kekar yang ia tabrak tak berakhir naas di tanah karena pria di hadapannya dengan cepat menahan tubuh Irene. Tatapan keduanya bertemu ketika Irene mendongak. Detik itu juga ingin rasanya Irene menghilang dari muka bumi begitu melihat siapa yang dia tabrak.

Sial, sungguh usaha yang sia-sia.

"Hei, mau ke mana?"

"Lepaskan aku!" desis Irene memberontak.

Senyum kotak menghiasi wajah pria tampan pria itu berhasil menarik kerutan kecil di dahi Irene yang kebinggungan. Tidak! Bukan ini raut wajah yang di harapkan oleh Irene saat dia ketahuan ingin kabur dari sana, seingat Irene pria itu tak pernah senyum sedikitpun sejak pertemuan keduanya sampai hari ini terjadi. Berbeda dengan Irene yang nampak binggung, pria di hadapan Irene justru semakin melebarkan senyum. Tangannya terulur melambai di depan wajah Irene.

"Kenapa melamun hm?"

"Siapa kau?"

Pria di depan Irene belum menjawab, ia malah memandang jauh ke belakang Irene, "Kau berhasil menggelabui pelayan hari ini ya," kekeh pria itu melanjutkan, "Aku Kim Taehyung, kau Joohyun kan? Maaf baru bisa bertemu denganmu sekarang."

Hah! Apa pria ini sedang bercanda? Bukankah dia yang menculik Irene lalu mengapa harus bersikap seolah tak tau? Irene terdiam, masih mencerna sebelum pada akhirnya satu fakta muncul di kepalanya.

"Apa kau tinggal di sini?" tanya Irene penasaran. Mungkinkah dia punya kembaran?

"Tentu saja. Aku pemilik rumah ini." kekeh Taehyung.

"Aku tidak mengerti, lalu yang kemarin membawaku ke sini siapa?"

"Ah dia Vincent, maaf ya tingkahnya memang menyebalkan." seru pria yang menyebut dirinya Taehyung berjalan mendekati Irene namun dengan cepat Irene mundur dua langkah menjauhi pria di depannya, "Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu. Kau ingin pergi dari sini? Aku bisa membantumu untuk itu."

"Benarkah?" tanya Irene di balas anggukan Taehyung.

"Tapi jangan sekarang karena gerbang itu dialiri listrik pada jam tertentu, kau akan mati jika berusaha melewatinya."

Kedua mata Irene membulat lucu. Ia memandang gerbang yang sudah di depan mata dengan tatapan ngeri. Sebenarnya seperti apa sifat pria yang membawanya ke sini, dan benarkah dia yang berdiri di hadapannya saat ini bukan pria itu?

"Kau meragukan perkataanku ya." tebak Taehyung berhasil membuat Irene takjub. Irene menggeleng lemah karena mulai lelah dengan ini semua di tambah sudah sejak kemarin perutnya tidak di isi makanan.

Bruk

Tubuh Irene oleng lalu jatuh pingsan dalam dekapan Taehyung yang sigap menangkapnya. Taehyung menatap wajah Irene yang di penuhi keringat dengan tatapan lembut, "Senang bisa melihatmu lagi, Bae."

Pretty Little LiarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang