"Wendy, sejak kapan kau di sana?" tanya Yoongi terkejut ketika membalikkan dan menemukan Wendy berada tepat di belakangnya.
Wendy diam di tempatnya, dia tidak menjawab pertanyaan Yoongi sampai pria di hadapannya harus turun tangan menghampirinya.
"Sayang.." panggil Yoongi membelai pipi Wendy membuat wanita itu tersadar dari lamunan singkatnya. Wendy menatap ke dalam mata Yoongi. Berbagai macam pertanyaan muncul di kepalanya, menuntut jawaban yang mungkin hanya dapat di jawab oleh pria di hadapannya.
"Baru saja." jawab Wendy dengan nada pelan. Dia tidak mungkin menanyakan perihal yang dia dengar tadi kan? Wendy sudah memutuskan, dia akan mencari tau sendiri.
Yoongi mengangguk, "Apa kau sudah makan siang? Bagaimana kalau kita makan di luar."
"Tidak perlu. Kau baru sembuh kan, biar aku memasak sesuatu untukmu. Kau mau makan apa?" balas Wendy.
"Kau bisa memasak?" tanya Yoongi benar-benar terkejut. Selama mengenal Wendy, yang tertanam di kepalanya Wendy masih lah seorang perempuan manja, cenggeng dan tak dapat melakukan apapun sendiri, baginya Wendy itu lemah.
Akan tetapi hari ini dia mendapati fakta baru mengenai Wendy yang bisa menggunakan peralatan dapur. Sungguh luar biasa.
Wendy mendengus mendapati cara Yoongi menatapnya, "Berhentilah menganggapku anak kecil. Kita sudah dewasa sekarang." omel Wendy kesal sembari berjalan menuju dapur.
Hal pertama yang di lakukan oleh Wendy ketika berada di dapur yang terhubung dengan ruang santai ialah membuka kulkas, mengeluarkan bahan makanan seadanya dari dalam kulkas. Sesekali Wendy menghela nafas menyadari persediaan di apartement Yoongi yang tak lengkap, bahkan terbatas.
Huh, harusnya dia tidak heran mengingat Yoongi adalah seorang pria dan apa tadi? Mengajak Wendy keluar makan sudah cukup membuktikan bahwa pria itu lebih senang makan di luar dari pada menggunakan bahan makanan di dapurnya untuk mengisi perutnya.
"Kak, kamu lebih sering makan di luar ya." tanya Wendy dari arah dapur tanpa membalikkan badan, dan malah menyibukkan diri dengan memotong daging menggunakan pisau.
Yoongi tak menjawab, pria itu malah berjalan menyusul Wendy di dapur kemudian memeluk tubuh perempuan itu dari belakang. Hal tersebut berhasil membuat Wendy terlonjak kaget hingga hampir saja melukai tangannya sendiri.
"Kak, aku hampir saja memotong tanganku sendiri." omel Wendy.
"Maaf," balas Yoongi malah semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Wendy sembari menyandarkan kepalanya di perpotongan bahu Wendy, "Aku masih tidak percaya kita bisa seperti ini bahkan ketika kau jelas-jelas berada di pelukanku. Semua terasa mimpi bagiku."
Wendy menyunggingkan senyum, "Karena ini bukanlah mimpi, bisakah aku memasak dengan tenang sekarang?" pinta Wendy memohon agar Yoongi melepas pelukannya karena pergerakan Wendy terbatas jika Yoongi terus bergelayut manja seperti ini.
"Masaklah! Aku tidak akan kemana-mana." balas Yoongi enggan beranjak dari tempat ternyamannya saat ini.
Wendy menggeleng lemah lalu melepaskan pisau di tangannya, "Aku tidak bisa bergerak dengan bebas, Kak. Sekarang lebih baik tunggu aku sambil menonton tv ya."
Yoongi mengernyit, nampak memikirkan perkataan Wendy barusan sebelum pada akhirnya tersenyum patuh seraya mengangguk akan tetapi sebelum pergi dia sempat melayangkan ciuman singkat di bibir Wendy yang kembali membuat Wendy terkejut.
"Kak Yoongi." Desis Wendy hanya di balas kekehan oleh Yoongi.
----
Vincent kembali masuk ke dalam Mansion berniat menyusul Irene. Vincent akui dirinya bukanlah type pria yang di inginkan oleh Irene. Sifatnya sangat berbeda dengan Taehyung bagaikan langit dan bumi. Jika Taehyung sangat lembut dan penyayang maka Irene adalah kebalikan dari itu semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Little Liars
FanficBlackpearl adalah sebutan untuk kelima gadis yang selama ini menjalani hidup sesuai aturan mereka. Berbohong, menipu dan mencuri menjadi keahlian. Kehidupan masa lalu yang kelam telah membentuk kelimanya hingga menjadi kumpulan wanita kuat.. Bae Ir...