Setelah terkurung selama berhari-hari di Mansion. Yerim akhirnya dapat menghirup udara luar namun dia sama sekali tak menduga akan kembali lagi di tempat di mana awal masalahnya datang yaitu Bar yang mempertemukannya dengan Jungkook.
Tempat itu seolah mengukir takdir buruknya.
Salah seorang pria dan wanita terlihat keluar untuk menyambut kedatangan sang tamu kehormatan yang telah di nanti sejak tadi.
Melihat itu, Jungkook mengalihkan pandangan ke arah gadis berperawakan kecil di sampingnya. Seperti biasa, Yerim dengan wajah dingin tidak berekspresi sama sekali menyambut penglihatan Jungkook yang kemudian menarik pinggul Yerim seraya membisikkan sesuatu yang sekiranya hanya dapat ketahui keduanya saja.
"Jangan mencoba kabut dariku. Tempat ini telah di kelilingi oleh orang-orang ku." bisik Jungkook.
Yerim mendesis sebal, tak membalas perkataan Jungkook bahkan ketika tangan pria itu masih berada di pinggulnya. Jungkook menoleh sekilas menatap pasangan yang kini telah berdiri tepat di hadapannya.
"Mereka menunggu mu di dalam, Kook."
"Yeah, sebaiknya kau tidak membuang waktu." sambung wanita di samping pria bule yang di gandeng olehnya.
Sepertinya mereka pacaran, itulah yang Yerim simpulkan di kepalanya saat melihat keduanya. Pandangan si wanita teralih menatap Yerim.
"Maria, tolong awas dia." pinta Jungkook.
Jungkook kemudian melangkah masuk ke dalam Bar meninggalkan Yerim bersama wanita bernama Maria yang pernah ditemui oleh Yerim beberapa waktu lalu.
"Hei, kita bertemu lagi."
"Yeah. What do you want? I say nice to meet you or something?" Yerim menyeringai melangkahkan kaki masuk ke dalam Bar.
Maria berpangku tangan, berbalik menyusul Yerim. Sejak awal pertemuan mereka Maria tidak ada hentinya di buat takjub oleh perempuan yang ia ketahui salah satu dari Blackpearl.
"Well, sebenarnya aku cukup terkesan saat itu, kau harus percaya kalau aku sempat menunggu kau kembali tapi, -" Maria melirik Jungkook, "Mungkin kau sudah menemukan orang yang tepat." ucap Maria duduk di meja Bar di mana Yerim duduk dan tengah memesan minuman.
Maria mengangkat tangan memberi isyarat pada Bartender untuk memberikan minuman favoritnya.
"Jadi bolehkah aku tau mengapa Jungkook bisa datang bersama salah satu Blackpearl?"
"Bukan urusanmu."
"Kemarin salah satu Assasin sisilia mengalami kerugian besar karena gudang senjatanya di bobol. Aku yakin itu perbuatan kalian."
Yerim terkekeh, "Tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk menangani hal itu."
Maria tertawa, "Kalian benar-benar ahli dan terlatih tapi satu hal, untuk siapapun yang terlibat secara langsung dalam kasus ini semoga dia tidak melakukannya lagi. Kau harus tau bahwa julukan Assasin hanya di berikan kepada mereka yang terhebat, predikat leader tak menjamin lebih kuat." jelas Maria meraih gelas minuman yang tersaji di hadapannya bersamaan dengan milik Yerim.
Keduanya saling memandang dalam diam lalu bersama mengecap rasa yang ada di gelas. Maria meletakkan gelasnya yang telah kosong.
"Bisakah kau menunggu di sini? Aku akan kembali setelah mengecek mereka di atas." ucap Maria berdiri meninggalkan Yerim tanpa menunggu balasan karena ia tau itu adalah hal mustahil.
Sepeninggalnya Maria, Yerim baru bisa berbicara lagi setelah sekian lama Pearl nya tak berfungsi. Mungkin karena Jungkook memasang sesuatu di Mansionnya yang membuat Pearl Yerim tak berfungsi jika terus terkurung di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Little Liars
Fiksi PenggemarBlackpearl adalah sebutan untuk kelima gadis yang selama ini menjalani hidup sesuai aturan mereka. Berbohong, menipu dan mencuri menjadi keahlian. Kehidupan masa lalu yang kelam telah membentuk kelimanya hingga menjadi kumpulan wanita kuat.. Bae Ir...