Yerim memberhentikan mobilnya cukup jauh dari markas Blackpearl, memperhatikan sekeliling memastikan tempatnya itu aman sebelum mematikan mesin mobil lalu mengeluarkan sesuatu benda berlogo belackpearl dari kursi belakang mobil untuk di gunakan memantau keadaan sekitar markas dari jarak jauh.
Setiap benda yang di gunakan oleh Blackpearl bukanlah benda biasa. Benda-benda penujang misi mereka secara khusus di rancang oleh sang ahli teknologi yang di pekerjakan big boss untuk Blackpearl, tidak heran. Para wanita selalu menyelesaikan misi mereka secara cepat tanpa kurang suatu apapun.
Click
Pintu mobil di samping terbuka di susul kemunculan Jisoo cukup mengejutkan Yerim yang reflek menoleh ke samping sebelum pada akhirnya membuang nafas lega saat mengetahui yang memasuki mobilnya adalah Jisoo.
"Kak, mengagetkanku saja."
"Maaf, Yer. Lagian kau kan kebiasaan lupa mengunci mobil jadinya jangan salahkan aku juga yang terbiasa masuk sembarangan."
"Aish." decak Yerim mendengar balasan Jisoo.
"Bagaimana, apa sudah menemukan sesuatu?" tanya Jisoo melihat ke arah pandang Yerim sebelumnya. Sepi, tidak ada pergerakan apapun hingga saat ini.
Yerim menggeleng, "Belum, Kak. Aku juga baru tiba."
Jisoo mengangguk. Keduanya terdiam dengan pandangan lurus ke depan memperhatikan sekitar markas sampai pada akhirnya empat buah mobil bewarna hitam menarik perhatian ketiganya. Sekumpulan pria berjas keluar dari mobil-mobil tersebut lalu salah satu di antara mereka membukakan pintu mobil untuk seseorang yang menaiki mobil termewah dari empat mobil tersebut.
Yerim terdiam selama beberapa saat masih dengan menggunakan teropong, dia seolah tak dapat mengeluarkan sepatah kata pun tatkala melihat pria di depan sana. Yerim merasa pernah melihat wajah pria itu sebelumnya tapi dia lupa di mana.
"Yer, coba aku lihat." ucap Jisoo. Yerim tak membalas malah langsung memberikan benda di tangannya kepada Jisoo.
"Oh my gosh." gumam Jisoo takjub, "Jadi dia yang menyekap kak Irene selama ini. Tampan sekali sumpah tapi kenapa kak Irene malah kabur ya.." sambung Jisoo bertanya namun tak mendapat jawaban padahal ia cukup yakin bahwa saat ini dia tak sendiri.
"Yer." panggil Jisoo menyenggol Yerim yang terlonjak. Yerim mendongak lalu secara reflek menoleh ke arah markas dan menemukan beberapa tatapan pria di sana tengah tertuju ke tempat mereka.
"Oh no, kita ketahuan." pekik Yerim tak membuang waktu langsung menghidupkan mesin mobil untuk melarikan diri dari sana secepat mungkin. Yerim menginjak gas mundur, memilih mengambil jalan balik agar lebih mudah.
"Cepat, Yer! Mereka mengejar kita."
"Pearl. Yak! Siapapun yang aktif." teriak Jisoo heboh.
"Diamlah, Kak! Aku tidak bisa fokus menyetir kalau kau terus saja berteriak."
"Aish! Sebenarnya siapa orang ini." runtuk Jisoo.
----
Yoongi menatap langit-langit di kamar Wendy sembari mengusap rambut Wendy yang kini berada dalam dekapannya. Saat percintaan yang di lakukan keduanya tadi, Yoongi tak sengaja melihat sebuah ukiran di belakang leher Wendy ketika dia menyampirkan surai hitam milik Wendy yang menganggu penglihatannya.
"Wen." panggil Yoongi.
"Hm?" sahut Wendy setengah sadar.
"Tadi aku melihat tatto di belakang lehermu."
Wendy membuka kedua matanya, nampak terkejut karena Yoongi melihat pearlnya. Wendy memutar otak, dia tak boleh mengatakan kalau tatto di belakang lehernya adalah pearl untuk berkomukasi bersama teman-temannya, "Oh iya, aku membuatnya saat masuk kuliah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Little Liars
FanfictionBlackpearl adalah sebutan untuk kelima gadis yang selama ini menjalani hidup sesuai aturan mereka. Berbohong, menipu dan mencuri menjadi keahlian. Kehidupan masa lalu yang kelam telah membentuk kelimanya hingga menjadi kumpulan wanita kuat.. Bae Ir...