Pretty Little Liars

Masa Lalu

Sejak kecil, Jungkook memang telah di latih untuk menjadi mesin pembunuh. Ayahnya yang memang mantan seorang komandan memutuskan untuk mengubah jalan ketika di khianati oleh sesama rekannya. Hal tersebut membuatnya melatih putra satu-satunya untuk menjadi kuat seperti dirinya. Tak pelak, ayahnya tak pernah ragu untuk membunuh siapapun yang dekat dengan Jungkook yang berpotensi melemahkan anaknya. Tidak, seumur hidup ia harus bisa membentuk Jungkook agar tidak memiliki kelemahan yang nantinya akan di jadikan alasan untuk menghacurkan putranya.

Tidak sedikit pacar Jungkook yang di temukan tewas atau bunuh diri karena mendapatkan teror terkecuali teman lelaki Jungkook, mereka tidak pernah serius berteman karena Jungkook sendiri membatasi hal tersebut, dan untuk itu beberapa di antaranya selamat sampai mereka lulus sementara yang lain berakhir mengenaskan.

Karena alasan menyedihkan itulah, Jungkook tak mau melibatkan diri terlalu jauh pada suatu hubungan yang nanti akan merugikan orang lain, terlebih orang yang paling ia sayang.

Kim Yerim...

Jungkook memang menjadikan gadis itu sebagai taruhan tapi perasaan untuk mencintai gadis itu adalah di luar keinginannya. Sikap manja, polos dan lemah lembut Yerim telah berhasil menyentuh relung hati Jungkook yang keras yang selama ini tertutup rapat dan tak pernah ia biarkan untuk di sentuh namun bayang-bayang akan ancaman ayahnya menjadi ketakutan terbesar Jungkook. Ia masih remaja, kekuatannya belum seberapa untuk melawan ayahnya.

"Jauhi gadis itu atau kau akan tau sendiri apa yang akan ayah lakukan terhadapnya."

Ancaman itu rasanya masih hangat dalam telinga Jungkook ketika ia harus mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungannya dengan Yerim dengan cara yang cukup terbilang kejam hanya untuk memastikan Yerim benar-benar akan menyerah untuknya dan yeah, itu berhasil karena seminggu setelahnya ia mendengar kabar tentang Yerim yang pindah sekolah. Meskipun Jungkook menyesal dan merindukan Yerim tapi itu jauh lebih baik dari pada harus kehilangan Yerim untuk selamanya.

Dan sekarang, setelah beberapa tahun berlalu membentuk Jungkook menjadi seorang pria gagah nan tampan. Siapa yang tak mengenal Jeon Jungkook, dia adalah seorang pembunuh bayaran atau biasa di kenal sebagai Assasin sisilia yang paling di takuti karena bergabung bersama keenam pria lainnya yang juga sama-sama menakutkan dan ahli dalam bidang masing-masing.

 "Apa kalian belum berhasil menemukannya?" tanya Jungkook untuk yang kesekian kalinya kepada anaknya buahnya yang ia tugaskan untuk mencari keberadaan Yerim.

Jungkook merasa dirinya nyaris gila hanya karena tak dapat menemukan Yerim. Setelah sekian lama Jungkook berpikir tak akan melihat gadis itu namun ketika pertemuannya dengan Yerim beberapa waktu lalu membuat perasaan Jungkook campur aduk, terlebih ketika dia melihat Yerim datang bersama pria lain. Yang ada di pikirannya saat itu adalah ingin membunug Mingyu yang telah dengan berani mengandeng Yerim sebagai miliknya.

"Belum, Tuan muda."

Jungkook terpejam. Tidak, untuk hari ini tak ada nyawa yang akan melayang. Jungkook meneguk wine di gelasnya ketika ponselnya bergetar di atas meja.

"Apa lagi?" tanya Jungkook langsung ketika dia mengangkat panggilan yang ternyata dari Vincent, rekannya namun bedanya Vincent satu-satunya Vandalims sedang Jungkook adalah seorang Assasin bersama Jimin.

"Aku tau apa yang sedang kau cari dan aku bisa membantumu mendapatkannya, Kook."

"Ck! Kau yakin?"

"Tentu saja. Aku akan mengirimkan alamatnya sekarang. Ingat satu hal, jangan membunuh siapapun nanti jika tidak terlalu penting."

"Aku tidak bisa menjanjikan hal itu!"

----

Sejak kecil Jimin tinggal bersama Ayah dan adik perempuannya. Ibunya pergi meninggalkan mereka bersama pria selingkuhannya dan membuat Jimin tumbuh dalam kebencian. Hal tersebut juga yang menjadi alasan Jimin senang sekali bermain wanita dan menghancurkan hati para wanita, karena dengan begitu Jimin merasa tengah memberi pukulan untuk apa yang telah ibunya perbuat terhadap ayahnya.