Pengalihan yang dilakukan oleh Lucas berhasil menarik perhatian. Lucas secara terang-terangan memukul seorang pria karena masalah sepele, membuat dirinya di perhatikan oleh orang-orang termasuk Maria selaku penanggung jawan tempat tersebut.
"Kau cari masalah denganku? Mau berantem hah!" teriak Lucas menunjuk-nunjuk pria yang masih syok karena di pukul oleh pria tinggi, mata bulat tampan pemilik senyum menawan itu.
"Apa masalahmu, bung?"
"Masalahku itu kau." cerocos Lucas tidak mau kalah aksi. Ia harus bisa mengulur waktu selama mungkin di sana.
"Ada keributan apa ini hah!?" tanya Max. Pacar bule Maria menghampiri tempat kejadian perkara.
"Dia memukulku tanpa alasan."
"Kau menyenggolku."
Damn Lucas Wong! Apa tidak ada cara lain untuk memulai masalah?
"Anak siapa sih ini." seru Wendy terdengar.
"Aku tidak akan terkejut kalau jawabannya Jisoo." sambung Seulgi.
"Bawa pria ini keluar!" titah Max memerintah para penjaga bertubuh kekar untuk menyeret Lucas keluar berhasil membuat Lucas panik namun sebisa mungkin dia tak memperlihatkannya.
Lucas mendongak menatap ke arah satu ruangan di pojok atas sembari berdoa semoga mereka sudah mulai bergerak untuk kabur dari sana ketika dirinya di seret keluar dari sana.
"Di mana tawanan Jungkook?"
"Kenapa bertanya padaku? Kan Jungkook sendiri yang meminta perempuan itu menunggu di ruang VIP biasanya. Dia bahkan menyuruh salah satu pengawalnya turun untuk menjemput perempuan itu tadi."
"Dari tadi Jungkook bersamaku dan dia tidak bilang apapun, Maria."
Maria mengernyit binggung menanggapi perkataan pacarnya, "Oh tidak, astaga!" paniknya mendongak lalu secepat kilat berlari ke atas.
Lucas berlari secepat mungkin menuju bagian belakang Bar begitu dia di lempar keluar lalu ditinggalkan oleh para pria berbadan kekar. Lucas kesal, kalau saja bukan karena akting sudah dia jadikan kacang tanah para pria itu, di pikir dia takut apa.
Sesampainya di tempat tujuan. Lucas melihat Yerim baru saja berhasil mendarat turun dengan susah payah karena gaun yang ia kenakan hingga harus meminjam jaket Jaemin untuk melingkari pinggang, menutupi pahanya yang terekspos. Lucas menengadah ke atas di mana Jaemin siap untuk melakukan lompatan.
"Hei, guys. Perubaha rencana."
"Mereka mengusirku lebih cepat."
"Kami sudah tau." kompak Jaemin dan Johny kompak.
Yerim menggeleng lemah, ia ikut mendongak, "Ayo cepat kalian turun dari sana." titahnya kemudian beralih menatap Lucas, "Kerja bagus, Lucas." pujinya
Diwaktu yang sama, sebuah mobil van berhenti tidak jauh dari mereka. Irena keluar bersama dua orang pria tampan. Salah satu dari pria tampan itu terlihat berlari memeluk Yerim.
"Kak, aku panik saat mendengar kabar kau di sekap oleh kawanan Mafia."
"Aku baik-baik saja." balas Yerim melepas pelukan lalu beralih memeluk Irene yang membuka kedua lengannya.
"Besok jangan pergi tanpa ijin dariku, okey?"
"Iya, Kak. Maaf."
Johny dan Jaemin telah berhasil turun. Tanpa membuang lebih banyak waktu lagi mereka langsung saja bergegas pergi dari sana ketika mendengar suara,
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Little Liars
FanfictionBlackpearl adalah sebutan untuk kelima gadis yang selama ini menjalani hidup sesuai aturan mereka. Berbohong, menipu dan mencuri menjadi keahlian. Kehidupan masa lalu yang kelam telah membentuk kelimanya hingga menjadi kumpulan wanita kuat.. Bae Ir...