Hallo semuanya?
Apa kabar?
Makasih semuanya,udah trobos 9K gak nyangka aku.
Btw yuk trobos 10K, dengan kasih vote+komen. Oh yah votenya genapin 1K dong🤗🤗Manik indah yang tadi terpejam perlahan terbuka. Bola mata itu menatap asing dengan ruangan yang ia tempati. Tanganya seperti menjamah sesuatu benda keras tapi terasa hangat. Mata itu mengerjap beberapa kali. Ia menoleh dan seketika teriakan nyaring dan memekakan telinga membuat seseorang terbangun. Alana menyibak selimut yang ia kenakan dan terdengar helaan nafas kasar. Chuna tersenyum miring dan ia mendekat mengikis jarak antara Alana. Alana gelegapan dengan perubahan wajah Chuna. Alana menelan air liurnya, tanganya mundur lebih jauh kebelakang di ikuti oleh panggulnya.
Alana melotot saat tubuhnya terasa melayang di udara. Ia sydah pasrah dan matanya terpejam, sebentar lagi ia akan merasakan sakitnya dan panasnya bokongnya di ikuti oleng pinggulnya yang pegal. Tapi anehnya ia tak merasakan sakit. Deheman keras dari bawahnya membuat Alana sadar jika ia menindih tubuh Chuna. Dengan kikuk ia bangkit dan menggarut tengkuknya yang tak gatal.
"Dasar gadis kasar ceroboh." ejek Chuna. Alana menatap galak dan mengepalkan tanganya di depan wajah Chuna.
Chuna menatap kepalan itu dengan senyuman devil yang merekah di wajahnya.
"Yhak..Apa maksudmu hah?"
"Yah wajahmu saja polos tapi kau liar juga yah." ejek Chuna.
"Yhak-yhak...Liar? Apa maksudmu hah? Aku tak suka basa-basi."
"Kau ini menyukaiku sebenarnya kan? Tapi ka-..." sebelum Chuna melanjutkan ucapanya Alana memotong ucapan Chuna dengan sebuah pukulan keras di kepala pria itu.
Alana tersenyum lebar saat mulut kurang ajar Chuna diam tidak melanjutkan ucapanya. Chuna memegang kepalanya yang di pukul oleh Alana. Chuna menarik tangan Alana yang memukul kepalanya tadi dan menatap tajam gadis itu. Chuna sengaja menekan tangan itu dengan kuat, sehingga mengakibatkan bekas merah di sana.
"BODOH LEPAS ITU." teriak Alana memberontak.
"Gadis kasar, beraninya kau." Chuna masih setia memegang pergelangan tangan Alana.
"Pria menyeramkan. Lepaskan tanganku bodoh!" Alana tidak duduk lagi tapi ia sudah tengkurap dan menarik paksa tanganya.
"Aiss..Pria bodoh. Lepas, aku tak menyukaimu bodoh."
"Tapi kenapa kau memelukku?"
"Itu sudah kebiasaanku." ucap Alana dengan cepat dan meniup pergelangan tanganya yang sudah di lepas oleh Chuna.
"Ouh kebiasaan, jika kau besok berani memelukku aku akan memakanmu." seringaian merekah di bibirnya.
"Kau kira aku makanan? Tubuhku tidak enak."
"Siap-siap Jina." Chuna langsung turun dari ranjang dan menyisahkan Alana di sana. Alana mengerutu dan merapikan selimut yang ia dan Chuna pakai.
Alana membelalakan matanya saat melihat corak merah di sperai. Alana melompat dari ranjangnya dan berlari mengelilingi ranjangnya seperti orang gila dan tak lupa ia juga melompat-lompat seperti orng kerasuka. Alana tidak merasakan sakit di area ke wanitaanya, tak ada apa-apa, tapi merah itu apa? Alana mengeleng dan berjalan dengan lunglai menuju permandian.
*****
Hari pertama menjalani kehidupan sebagai seorang istri dari pangeran itu tidak gampang. Pasti banyak dari kalian yang merasa enak dan juga bahagia jika kita menikah dengan seorang yang mempunyai segalanya. Harta, tahta, kehormatan itu hanya sementara, ingat semua benda yang berharga yang kita punya sekarang itu perlahan akan menghilang, bumi ini berputar pada porosnya, begitu juga dengan kehidupan setiap orang. Bukan maksudnya untuk melarang kita tidak mensyukuri semua apa yang di berikan yang kuasa kepada kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Alana and Yuo Jina (END)
FantasíaSUDAH SELESAI PART MASIH LENGKAP Alana gadis pintar tapi bar-bar mengalami kecelakaan. Kejadian itu yang membuatnya pergi ke Zaman kuno, yaitu ketubuh seorang gadis cantik dan lugu. Gadis miskin yang suatu saat nanti akan menjadi seorang Putri Mahk...