Extra part 2

3.4K 343 4
                                    

...TIGA BULAN KEMUDIAN...

Seorang wanita cantik menatap keluar jendela jemarinya mengarah keluar jendela membiarkan jemarinya terkena bulir air hujan yang jatuh dari langit. Perempuan itu tersenyum simpul menikmati dinginya air hujan yang mengenai permukaan kulitnya. Satu tanganya mengusap perut buncitnya. Alana tersentak kaget saat sebuah tangan kekar memeluk tubuhnya dari belakang. Alana berdecak kesal, lelaki yang sebentar lagi menjadi seorang ayah itu terkekeh, lelaki itu menenggelamkan kepalanya diceluk leher Alana, sesekali ia mencium leher jenjang istrinya.

Alana geli dengan tindakan suaminya itu, segera ia mencubit perut Chuna. Lelaki itu meringgia kesakitan, Chuna menarik tangan Alana yang terkena air huja tersebut dan membawanya ke dalam hanbok pria itu. "Kenapa? Ada masalah?" tanya Chuna selembut mungkin.

Alana menggeleng pelan.
"Tidak, aku hanya merindukan Jina," jawab Jina menatap lekat wajah suaminya.

Segera Chuna menarik Alana kedalam pelukanya dan mengusap punggung gadis itu.
"Tak baik mengingat masa lalu, yang berlalu biarkan berlalu jadi itu menjadi sejarah," ucap Chuna.

Alana mengangguk samar di dalam pelukan Chuna, sungguh nyaman dalam posisi seperti ini. Chuna menutup jendela dan menari gorden menutup jendela dari dalam. Chuna menarik Alana menuju ranjang dan membaringkan wanitanya di sana. Alana tak mau jauh dari suaminya itu, entahlah karena faktor dari kehamilan pertamanya. Bayinya selalu ingin disisi ayahnya. Chuna ikut membaringkan tubuhnya diatas ranjang. Menarik selimut dan menutupi sampai sedada mereka. Alana dengan manja memeluk Chuna dari samping, lelaki itu membalas pelukan Alana.  

       _________________________

"Hebat sayang, papa dan mama bangga sama kamu," sepasang orangtua yang sudah memasuki umur 40 tahunan memeluk putri satu-satunya itu.

"Makasih pah, mah," ucap Jina dengan senyuman lebar.

"Hallah, juara 3 aja bangga. Gue juara 1 biasa aja," semprot abangnya yang bernama Sean.

Jina menjulurkan lidahnya guna menggejek abangnya itu. Kedua orang tuanya menatap galak kepada Sean. Sean menggarut kepalanya. "Kamu yah bukanya muji adik kamu, malah ngejek," ucap Erlin_mama mereka.

"Iya, iya maaf mah," ucap Sean.

"Adek ku yang paling cantik, selamat yah atas prestasinya, semoga bisa juara satu," ucap Sean dengan malas.

"Eh, bang. Lo emang punya berapa adek? Perasaan gue aja adek lo," tanya Jina polos.

"Nah, kambukan gobloknya. Emang lo doang adek gue, gak bisa bilang kalimat gitu? Suka gua lah," ucap Sean mencekik Jina di ketiak pria itu.

Jina meronta dan langsung mencubit perut Sean. "Bang, gue gak bisa nafas, nanti gue mati. Adek lo gak ada lagi!" bentak Jina galak.

Sean tidak menanggapi, pria itu malah sibuk melihati cewek teman sebaya Jina. Jina menghela nafas panjang.
"Gak ada yang mau sama lo bang, yuk pulang mah, pah. Biarin bang Sean kecantol sama tante girang, biar kapok," Jihan menggandeng lengan papahnya.

Erlin kembali menggelengkan kepala, segera wanita paruh baya itu berjalan menyusul suami dan juga putrinya. Sean pria itu tak menyadari jika ia telah di tinggal. Tapi sebuah klakson menyadarkanya dan terbahak saat melihat ayah, ibu dan juga adiknya sudah di dalam mobil.

"Masuk bang, mau nunggu tante-tante lo?" teriak Jina.

Sean berjalan dengan malas dan masuk ke dalam mobil. Mobil itu pun pergi meninggalkan parkiran sekolah. Jina mengambil ponselnya di dalam tas dan menekan aplikasi galery, melihat koleksi foto-foto Alana dan ia juga sempat menambah koleksi foto bersama teman satu kelasnya. Ia mengusap foto Alana yang terpampang jelas disana. Perempuan dengan pose imut menatap kamera dan beberapa foto bar-bar juga ada di dalam handpone itu. Sadar tidak sadar senyuman lebar merekah di wajah manis gadis itu.



Makasih banget sudah mampir dan baca cerita ini. Sebelum itu aku mau kabarin kalian, kalau cerita aku transmigrasi juga udah combek. Yok yok mampir, jangan lupa untuk comment dan vote.

Untuk teman dan sodara tersayang aku terimakasih udah kasih jejak dengan cara vote dan comment.

Sarangeo All❤🤗❤

19 Mei 2021

Transmigrasi Alana and Yuo Jina (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang